Usai Gempa Lombok, Pasar Sepi dan Ekonomi Masih Lumpuh

8 Agustus 2018 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Meski gempa Lombok dengan kekuatan 7,0 magnitudo pada Minggu (5/8), sudah lewat tiga hari lalu, namun dampaknya terhadap kegiatan ekonomi masih terasa. Sejumlah pasar tradisional sepi, demikian juga dengan kegiatan ekonomi masih lumpuh.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di pasar tradisional di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, Rabu (8/8/2018), menunjukkan suasana sepi jauh dari keramaian dibandingkan dalam kondisi normal.
Sebagian kios dan lapak juga ada yang ambruk diguncang gempa. Beberapa pedagang yang berjualan, mengaku hanya menghabiskan stok bahan pangan karena khawatir busuk.
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
“Ini cuma ngabisin barang aja, supaya enggak busuk. Kalau sudah habis kita berhenti jualan lagi atau (sisanya) kita bawa ke pengungsian,” kata Lili, salah seorang pedagang.
Sepinya suasana pasar karena sebagian besar pedagang juga turut menjadi korban gempa Lombok. Rumahnya rusak dan terpaksa harus tinggal di pengungsian. Sementara itu, pasokan barang ke Lombok masih terhambat rusaknya sejumlah jalan dan jembatan.
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan lumpuhnya kegiatan ekonomi di Lombok, antara lain karena rusaknya lima jembatan di wilayah tersebut.
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Padahal jembatan itu menjadi jalur vital untuk transportasi masyarakat," kata Sutopo di Kantor BNPB, di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kendala lain adalah belum pulihnya pasokan listrik, terutama di wilayah Lombok Utara dan Lombok Timur, dua daerah yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa. "Di Lombok Utara hampir 40 persen infrastrukturnya hancur," ujarnya.
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Berikut 5 jembatan yang rusak parah akibat gempa: 1. Jembatan Tampes yang menghubungkan Kecamatan Bayan dengan Kecamatan Kayangan. 2. Lokok Duren yang menghubungkan Kecamatan Kayangan dengan Kecamatan Gangga. 3. Jembatan Luk. 4. Jembatan Sokong yang mengalami kerusakan pada balok induk sepanjang 15 cm. 5. Jembatan Lokok Tampes