Utang, Investasi Asing, dan 10 Janji Ekonomi Mahathir Pemikat Rakyat

11 Mei 2018 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: Lai Seng Sin/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
PM Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: Lai Seng Sin/Reuters)
ADVERTISEMENT
Seperti di Indonesia, soal utang dan investasi asing juga tengah menjadi isu sensitif di Malaysia. Dua topik itu, menjadi bagian dari 10 janji Mahathir Mohamad yang sukses memikat rakyat Malaysia, untuk memenangkan koalisi Pakatan Harapan.
ADVERTISEMENT
Setelah dilantik pada Kamis (10/5) malam, Mahathir pun resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia, kursi kekuasaan yang telah ditinggalkannya 15 tahun lalu. Pria 93 tahun yang memimpin Pakatan Rakyat itu, menumbangkan koalisi Barisan Nasional yang menguasai pemerintahan Malaysia selama 60 tahun terakhir.
10 poin program 100 hari Mahathir, terhimpun dalam “Buku Harapan”:
1. Penghapusan utang petani peserta program FELDA. The Federal Land Development Authority (FELDA), semacam program transmigrasi di Indonesia. Melalui program ini, pemerintah Malaysia membagikan tanah bagi para petani miskin, khususnya etnis Melayu, untuk dikembangkan menjadi lahan perkebunan. Sudah lebih dari 800.000 hektare lahan dibagikan menjadi kebun kelapa sawit. Dalam pengelolaannya, banyak petani yang terlilit utang bank. Inilah yang dijanjikan Mahathir akan dihapus.
ADVERTISEMENT
2. Selain penghapusan utang petani, pemerintahan baru juga menjanjikan restrukturisasi utang dana pendidikan. Nasabah yang memiliki pendapatan kurang dari RM 4.000 per bulan, akan diizinkan menunda cicilan kredit pendidikan. Sedangkan daftar hitam penunggak kredit itu, akan dihapus.
3. Meninjau ulang beberapa mega proyek yang dikuasai oleh investor asing. Mahathir menilai investasi China berlebihan dan mahal. “Malaysia tak mendapatkan apa-apa dari investasi itu,” kata Mahathir pada masa kampanye lalu.
4. Penghapusan pajak barang dan jasa atau semacam Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia. Pajak ini dinilai Mahathir menekan daya beli masyarakat kecil.
5. Seperti di Indonesia, harga BBM juga menjadi isu populer di Malaysia. Mahathir menjanjikan stabilisasi harga BBM melalui kebijakan subsidi yang sudah dihapus pemerintah Malaysia sejak 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
6. Meluncurkan skema program pensiun bagi ibu rumah tangga. Pembayaran premi sebesar 50 ringgit per bulan, akan dibayarkan oleh pemerintah sebagai iuran dana pensiun bagi ibu rumah tangga.
Mahathir Mohamad. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
zoom-in-whitePerbesar
Mahathir Mohamad. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
7. Pemerintahan baru juga menjanjikan penyamaan standar upah minimum di seluruh wilayah Malaysia. Pada 2016, upah minimum di Semenanjung Maaysia mencapai RM 1.000.
8. Mengusut skandal korupsi berkaitan dengan 1Malaysia Development Berhad (1MDB), the Federal Land Development Authority (FELDA), Majlis Amanah Rakyat (MARA), and Tabung Haji. Pemerintah juga berjanji mengganti pemimpin lembaga-lembaga tersebut.
9. Mengembalikan hak otonomi Sabah dan Sarawak sebagaimana kesepakatan dalam Perjanjian Malaysia tahun 1963 (MA63).
10. Mengenalkan "Skema Peduli Sehat". Melalui skema ini bantuan dana senilai RM 500 per bulan akan diberikan kepada rumah tangga yang memiliki pendapatan bulanan RM 3,900 atau kurang, agar mereka bisa mengakses layanan kesehatan di klinik-klinik swasta.
ADVERTISEMENT