news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Visi Jokowi Pas dengan Susi Pudjiastuti, Memberantas Illegal Fishing

18 Oktober 2019 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berkunjung ke Kampung Nelayan di Bengkulu. Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berkunjung ke Kampung Nelayan di Bengkulu. Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengenang kembali saat dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) 5 tahun lalu. Susi Pudjiastuti mengatakan, Jokowi saat itu percaya kalau ia bisa melakukan perubahan di sektor perikanan.
ADVERTISEMENT
“Pak Jokowi dalam pidatonya saat mengangkat saya, melantik saya dia (Jokowi) bicara bahwa saya akan bikin terobosan. Itu ada sebuah sinyal bahwa saya harus melakukan terobosan dan perubahan,” kata Susi di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Jumat (18/10).
Susi Pudjiastuti mengakui banyak permasalahan yang harus dihadapinya terutama bagaimana caranya memberantas praktik illegal fishing di awal-awal masa menjabat sebagai Menteri KKP. Ia mengatakan berbagai permasalahan itu perlahan diatasi dengan berbagai kebijakan yang juga disiapkan Jokowi terutama saat Perpres Nomor 115 Tahun 2015 diterbitkan.
“Dan beliau (Jokowi) komitmen dengan sepenuh hati bahwa memang kedaulatan harus direbut. Beliau dukung dengan pembentukan Satgas 115. Beliau perintahkan menteri untuk segera menandatangani dan mengundangkan moratorium selama 6 bulan, supaya kita bisa periksa kapal ikan eks asing,” ujar Susi.
ADVERTISEMENT
Adanya Satgas 115 itu membuat Susi Pudjiastuti perlahan bisa memberantas illegal fishing. Selain itu, Susi menjelaskan adanya Perpres 44 tahun 2016 mengatur tentang Daftar Bidang Usaha Tertutup dan Terbuka, dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal yang dikeluarkan Jokowi cukup membantunya dalam bekerja.
Peledakan kapal asal Filipina di Sorong, Papua. Foto: Antara/Olha Mulalinda
“Komitmen penuh pula presiden buat Perpres 44 menutup perikanan tangkap dari tangan orang asing, modal asing,” sebutnya.
Lebih lanjut, selama 5 tahun ini, Susi Pudjiastuti mendapatkan fakta-fakta lain dalam illegal fishing. Menurutnya kejahatan perikanan itu tak hanya perkara ikan, tapi juga narkoba.
“Ada perbudakan yang terbongkar di pulau yang dilakukan perusahan Thailand, ada perdagangan binatang atau satwa langka, ada narkoba, ada penyelundupan pupuk, penyelundupan senjata untuk separatis, kompleks,” tutur Susi.
ADVERTISEMENT