Vivo Mau Jual LPG dengan Harga Miring, Pertamina Tak Khawatir

8 Desember 2017 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LPG (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
LPG (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah membuat heboh menjual BBM Ron 89 sejenis yang lebih murah dari Premium milik Pertamina, PT Vivo Energy Indonesia akan meluncurkan produk barunya. Anak usaha Nusantara Energy Resources Ltd (NER) tersebut kini akan menjual produk liquefied petroleum gas atau LPG.
ADVERTISEMENT
LPG yang akan dijual oleh Vivo diberi merek Nusagas, dibanderol dengan harga mulai dari Rp 25.500 hingga Rp 460.000, disesuaikan dengan ukuran tabung gas. Paling murah untuk ukuran 4,5 kg seharga Rp 25.500.
Sementara untuk ukuran 8 kg LPG Nusagas dibanderol dengan harga Rp 56.000, untuk ukuran gas 15 kg dibanderol Rp 110.000, dan untuk ukuran 60 kg akan dibanderol Rp 460.000.
Nusagas jauh lebih murah dibanding Elpiji nonsubsidi Pertamina. Harga LPG yang dijual Vivo tak sampai Rp 10.000 per kg, bandingkan dengan Elpiji 12 kg Pertamina yang harganya mencapai Rp 144.000 atau Rp 12.000 per kg.
Bahkan, harga Nusagas ukuran 4,5 kg hanya Rp 25.500 atau sekitar Rp 5.700 per kg, nyaris sama dengan Elpiji 3 kg yang disubsidi.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Pertamina mengaku tak khawatir dengan keberadaan produk baru Vivo itu. Direktur Pemasaran Pertamina, M Iskandar, mengatakan LPG nonsubsidi yang ditawarkan Vivo dengan harga miring itu merupakan hal biasa di dunia bisnis.
"Itu kan namanya entry market. Dalam dunia bisnis, biasalah ada pemain masuk," katanya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/12).
Ia menambahkan, Pertamina sudah biasa menghadapi persaingan. Sebelum Vivo, Pertamina sudah punya kompetitor lain di bisnis LPG, misalnya Blue Gaz dan My Gaz.
"Toh saat ini sudah ada kan Blue Gaz dan My Gaz, jadi biasa saja," lanjutnya.
Terkait harga LPG Vivo yang nyaris sama dengan Elpiji 3 kg bersubsidi, Iskandar menilai bahwa itu bagian dari strategi dagang saja. Menurutnya, Pertamina adalah market leader, wajar kalau ada yang pesaing yang banting harga untuk merebut pasar.
ADVERTISEMENT
"Karena Pertamina ini kan market leader, mereka pasti tawarkan harga di bawah kita," katanya.