Wall Street Anjlok, Investor Tunggu Laporan Keuangan Saham

14 Januari 2019 7:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menurun pada penutupan akhir pekan lalu, padahal sejak Senin hingga Kamis terus melonjak. Hal ini didorong saham energi yang juga turun dan investor bersiap menghadapi musim laporan keuangan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Senin (14/1), indeks saham Dow Jones (DJIA) turun 5,97 poin atau 0,02 persen ke posisi 23.995,95. Indeks saham S&P 500 (SPX) tergelincir 0,38 poin atau 0,01 persen ke posisi 2.596,26. Indeks saham Nasdaq (IXIC) merosot 14,59 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.971,48.
Selama pekan lalu, indeks saham S&P 500 menguat 2,5 persen, Dow Jones bertambah 2,4 persen, dan indeks saham Nasdaq naik 3,4 persen.
Optimisme terhadap negosiasi perdagangan China-AS dan harapan kebijakan moneter Federal Reserve atau bank sentral AS yang melonggar tersebut memicu pasar saham positif.
"Kini pasar hanya menunggu jelang musim rilis laporan keuangan pekan depan. Saat ini pasar saham tertekan,” ujar Donald Selkin, Chief Market Strategist Newbridge Securities.
ADVERTISEMENT
Indeks sektor saham energi S&P 500 turun 0,63 persen, dan memimpin penurunan di antara sebelas sektor saham di Wall Street. Harga minyak juga kembali tertekan usai sembilan hari menguat dan menekan laju indeks sektor saham energi.
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
Indeks saham keuangan menguat 0,17 persen. Saham Citigroup Inc menopang kenaikan indeks sektor tersebut dengan naik 0,44 persen. Citigroup sendiri akan melaporkan kinerja pada pekan ini.
Namun saham JP Morgan Chase harus turun 0,48 persen. Perseroan akan melaporkan kinerja keuangan pada Selasa ini.
Pelaku pasar mulai memburu saham bank usai indeks bank S&P 500 turun 18,4 persen sepanjang 2018.
Wall Steet mengalami tekanan pada kuartal IV 2018 didorong oleh kekhawatiran perdagangan, kenaikan suku bunga AS, dan perlambatan pertumbuhan global. Analis memperkirakan laba per saham perusahaan S&P 500 turun 6,4 persen di tahun ini, lebih kecil dari penurunan pada 2018 sebesar 23,5 persen.
ADVERTISEMENT
Saham lain yang turut mempengaruhi pasar antara lain General Motors yang naik 7,05 persen usai perkiraan pendapatan yang kuat selama 2019.
Saham Netflix menguat 3,98 persen didorong perkiraan analis terhadap pertumbuhan pelanggan. Saham Activision Blizzard Inc turun 9,37 persen dan mencatatkan penurunan terbesar di indeks saham S7P 500.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 6,8 miliar saham. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata 8,9 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.