Wall Street Bervariasi Usai The Fed Tahan Suku Bunga Acuan

21 Maret 2019 7:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Rabu (20/3). Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah setelah Bank Sentral AS atau Federal Reserve menegaskan sikap kebijakan moneter yang tetap melunak atau dovish.
ADVERTISEMENT
The Fed pun memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25-2,5 persen di bulan ini. Selain itu, bank sentral memberikan sinyal tak ada kenaikan bunga acuan sepanjang tahun ini.
Dilansir Reuters, Kamis (21/3), indeks saham Dow Jones (DJIA) melemah 141,85 poin atau 0,55 persen menjadi 25.745,53. Indeks saham S&P 500 (SPX) turun 8,35 poin atau 0,29 persen menjadi 2.824,22. Indeks saham Nasdaq (IXIC) bertambah 5,02 poin atau 0,07 persen menjadi 7.728,97.
Tiga indeks saham utama AS secara singkat berbalik arah usai pernyataan The Fed. Hanya indeks saham Nasdaq yang berakhir di zona positif.
"Reaksi pertama terhadap pernyataan The Fed selalu merupakan reaksi yang salah," ujar Art Hogan, Chief Market Strategist National Securities.
ADVERTISEMENT
Pada akhir pertemuan kebijakan moneter selama dua hari, The Fed mengindikasikan tidak melihat kenaikan suku bunga lebih lanjut pada 2019. Selanjutnya bank sentral juga merilis rincian untuk mengakhiri normalisasi neraca The Fed.
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
Sektor keuangan mengalami aksi jual di sesi terakhir perdagangan sehingga turun 2,1 persen.
Head of Trading Keefe Bruyette and Woods, RJ Grant menuturkan, kenaikan besar dalam aksi jual di saham bank seiring imbal hasil surat berharga yang stagnan.
Ketua The Fed Jerome Powell menyebut, data ekonomi yang beragam dan risiko terkait Brexit serta negosiasi perdagangan sebagai alasan bank sentral untuk tetap berhati-hati.
Sementara Fed Fund Futures melihat peluang bank sentral akan memangkas suku bunga pada awal 2020.
ADVERTISEMENT
Dari sebelas sektor saham utama S&P 500, enam sektor berakhir di zona negatif.
Saham Fedex Corp turun 3,5 persen usai memangkas proyeksi laba seiring perlambatan pertumbuhan perdagangan global. FedEx membebani indeks transportasi Dow Jones, dan indeks turun 1,3 persen.
Saham Rival United Parcel Service Inc merosot 2,2 persen. Sementara itu, saham General Mills Inc naik 2,2 persen setelah perseroan melaporkan laba kuartalan lebih baik dari perkiraan.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 7,76 miliar saham. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata volume perdagangan saham 7,53 miliar saham selama 20 hari perdagangan.