Wall Street Kembali Menguat

6 April 2018 7:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali menghijau pada penutupan perdagangan Kamis (5/4). Indeks acuan Dow Jones dan S&P 500 membukukan keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap konflik dagang antara AS dengan China yang mereda. Saat ini, fokus pelaku pasar tertuju pada kinerja emiten pada kuartal pertama 2018 yang diperkirakan akan tumbuh positif.
Dilansir Reuters, Jumat (6/4), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 240,92 poin atau 0,99% ke level 24.505,22. Untuk S&P 500 (SPX) naik 18,15 poin atau 0,69% ke angka 2.662,84. Sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 34,45 poin atau 0,49% menjadi 7.076,55.
Saham Boeing menjadi pendorong utama penguatan Wall Street. Saham perusahaan tersebut mengalami pukulan berat saat China mengumumkan bakal memberikan tarif kepada ratusan produk AS. Namun saham Boeing mampu berbalik arah dan menguat 2,7% sehingga menjadi pendorong utama indeks Dow Jones. Penguatan terbesar kedua adalah saham Goldman Sachs yang naik 1,3%.
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
"Kami melihat dalam tiga hingga empat bulan ke depan akan banyak negosiasi karena adanya pengenaan tarif dan bea masuk," ujar President Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, AS, Peter Tuz.
ADVERTISEMENT
Saat ini, konsentrasi pelaku pasar terhadap perang dagang sudah mulai mereda. Sebagian besar tengah menunggu kinerja emiten untuk kuartal pertama 2018 yang bakal mulai diumumkan pada pekan depan. Sebagian besar pelaku pasar cukup optimistis dengan kinerja perusahaan-perusahaan di awal tahun ini.
"Banyak yang memberikan respons positif karena adanya pengurangan tarif pajak," jelasnya.
Perkiraan pendapatan dari perusahaan-perusahaan AS naik tajam setelah Kongres AS menyetujui perubahan besar terhadap Undang Undang Pajak AS akhir tahun lalu. Hal tersebut akan mendorong pertumbuhan laba kuartal pertama yang diperkirakan akan menjadi yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Volume perdagangan saham di Wall Street tercatat 6,4 miliar saham. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham sekitar 7,3 miliar saham.
ADVERTISEMENT