Wall Street Kembali Menguat Usai Pernyataan Optimistis Trump

13 Mei 2019 3:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali menguat pada penutupan akhir pekan lalu setelah penurunan selama empat hari berturut-turut. Penguatan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan, pembicaraan perdagangan antara AS dan Cina akan konstruktif atau mengarah lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Senin (13/5), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 114,01 poin atau 0,44 persen menjadi 25.942,37. Sementara indeks S&P 500 (SPX) naik 10,68 poin atau 0,37 persen menjadi 2.881,4, dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 6,35 poin atau 0,08 persen menjadi 7.916,94
Adapun secara mingguan Dow turun 2,12 persen, S&P 500 turun 2,17 persen, dan Nasdaq turun 3,03 persen.
Indeks acuan S&P 500 sempat turun 1,6 persen namun rebound dari sesi terendah setelah Mnuchin berbicara positif tentang negosiasi perdagangan kedua negara tersebut yang berlangsung selama dua hari. Meskipun rebound, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat persentase kerugian mingguan terbesarnya pada tahun ini.
Pasar saham sempat terpengaruh setelah Trump menggemakan sentimen sengketa dagang dalam rangkaian tweetnya.
ADVERTISEMENT
Perkembangan terkini dalam hubungan perdagangan AS-China, termasuk kenaikan tarif atas barang-barang China senilai USD 200 miliar yang mulai berlaku Jumat lalu, telah mendorong para investor untuk bersiap menghadapi kemungkinan meningkatnya sengketa perdagangan pada kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu.
Ilustrasi Wall Street Foto: Pixabay
Investor berpandangan hal tersebut akan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global, mendorong aliran dana ke aset berisiko rendah, seperti obligasi pemerintah. Namun pernyataan dari Gedung Putih membuat beberapa investor berharap pada akhir perjanjian perdagangan akan lebih baik.
"Pasar mendapatkan informasi pernyataan Gedung Putih lebih bersifat politis daripada indikasi perubahan strategi," kata Oliver Pursche, Kepala Strategi Pasar di Bruderman Asset Management di New York.
Saham yang mencatatkan penurunan antara lain Uber Technologies Inc yang turun 7,6 persen setelah dibuka di bawah harga penawaran umum perdananya yang dinanti-nantikan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya saham Symantec Corp yang anjlok 12,5 persen setelah pembuat perangkat lunak antivirus mengeluarkan peringatan laba dan secara tak terduga mengumumkan Chief Executive Officer akan mundur.
Sementara saham pembuat chip, yang menarik sebagian besar pendapatannya dari China, berakhir lebih tinggi dan menghentikan penurunan empat harinya. Namun indeks semikonduktor Philadelphia turun 5,8 persen untuk minggu ini.
Volume perdagangan Wall Street kali ini mencapai 7,44 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 6,9 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.