Wall Street Menguat di Tengah Ancaman Trump ke Suriah

13 April 2018 7:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (12/4). Hal ini karena adanya laporan keuangan perusahaan, tapi di sisi lain ada ancaman serangan militer Presiden AS Donald Trump ke Suriah.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Jumat (13/4), indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,21% atau 293,6 poin ke level 24.483,05. Sementara indeks saham S&P (SPX) menguat 21,8 poin atau 0,83% ke level 2.663,99, dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 1,01% atau 71,22 poin ke level 7.140,25.
Wall Street mampu menguat di tengah konflik geopolitik di Suriah. Dalam tweet-nya, Trump mengancam akan menyerang Suriah dengan rudal.
"Kami mendengar pembicaraan tentang menembakkan rudal, bukan perang dagang," ujar Direktur Pelaksana di Robert W Baird di Milwaukee, Michael Antonelli.
Seluruh indeks utama Wall Street naik ditopang laporan keuangan sejumlah perusahaan yang meraih keuntungan. Saham sektor teknologi SPLRCT meningkat 1,3%.
Saham BlackRock Inc (BLK.N) dan Delta Air Lines Inc (DAL.N) masing-masing naik 1,5% dan 2,9%.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, saham Facebook Inc (FB.O) harus jatuh 1,5% setelah naik 5,3% dalam dua hari ketika CEO Facebook Mark Zuckerberg bersaksi di depan Kongres AS terkait kebocoran data pengguna.
Bukan hanya Facebook, saham Bed Bath & Beyond Inc (BBBY.O) juga anjlok 20% setelah proyeksi laba setahun penuh perusahaan meleset dari perkiraan.
Adapun saham-saham lainnya yang melemah yakni saham Fastenal melemah 6,2%. Saham WW Graingers susut 4,4%.
Volume perdagangan saham tercatat 6,12 miliar saham. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan selama 20 sesi terkahir sebanyak 7,27 miliar saham.