Wall Street Menguat Setelah Trump Hentikan Kesepakatan Nuklir Iran

9 Mei 2018 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
ADVERTISEMENT
Bursa saham AS atau Wall Street mampu menguat pada penutupan perdagangan Selasa (8/5). Hal ini setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS akan menghentikan kesepakatan nuklir Iran.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Rabu (9/5), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,01% ke level 24.360,21 dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 0,02% menjadi 7.266,90. Sedangkan untuk S&P 500 (SPX) berakhir turun 0,03% menjadi 2.671,92.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Trump menyatakan bahwa AS akan menarik diri dari perjanjian internasional yang telah dibuat pada 2015 dan mengembalikan sanksi terhadap Iran.
Dalam perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), Iran dituntut mengurangi stok uranium (bahan baku pembuat nuklir) hingga 98% dan berhenti menjalankan program pengembangan senjata nuklir. Kepatuhan Iran akan ditukar dengan pencabutan sanksi dari para negara penandatangan.
Penandatanganan dari pakta tersebut adalah Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (China, Prancis, Rusia, Inggris, AS) plus Jerman dan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Wall Street juga didorong oleh sektor energi yang naik 0,78% karena harga minyak mengalami kenaikan.
Analis NatWest Markets, Stamford, Connecticut, AS, Brian Daingerfield menjelaskan bursa AS mampu bertahan dari pelemahan meskipun masih ada ketidakpastian di pasar.
Keputusan Trump dinilai akan meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah dan juga mengecewakan sekutu Amerika. Dampaknya adalah mengganggu pasokan minyak global. Trump mengatakan dia bersedia merundingkan kesepakatan baru dengan Iran.
"Dia menginginkan kesepakatan baru. Pintu terbuka untuk mencoba lagi," kata Analis Trust Capital Partners, Chicago, AS, Brian Battle.
Volume perdagangan saham di wall street tercatat 7,27 miliar saham. Angka ini di atas rata-rata perdagangan saham selama 20 hari sebesar 6,55 miliar saham.
ADVERTISEMENT