Area Kerja Tol Layang Jakarta-Cikampek II Diminta Diperlebar 2 Meter

27 Juli 2018 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
ADVERTISEMENT
BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meminta area kerja di Tol Layang Jakarta-Cikampek II diperlebar hingga 2 meter ke samping kiri-kanan atau dedicated line. Ini dilakukan agar kontraktor mudah untuk beroperasi dengan alat-alat berat.
ADVERTISEMENT
Project Manager Jakarta Cikampek II Elevated Fatkhur Rozaq mengatakan, usulan itu sudah disampaikan pihaknya sejak awal Juli lalu. Saat ini, area kerja mereka seluas 8 meter, bersebelahan dengan tol Jakarta-Cikampek bawah.
"Kita usulkan adanya dedicated line, jalur khusus untuk area kerja proyek. Jadi dari area kerja kita sekarang yang 8 meter, kita perlu ditambah 2 meter ke arah luar," katanya saat ditemui di KM 21 Tol Jakarta-Cikampek II, Bekasi, Jumat (27/7).
Dengan adanya dedicated line, Rozaq berharap mobilitas angkutan material, alat-alat proyek, semua lewat jalur itu dan terpisah dari jalur pengguna jalan tol serta bottle neck. Dengan begitu, target tol tersebut bisa selesai Maret 2019.
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
"Kalau dengan adanya dedicated line, harapannya sesuai rencana tersebut akan selesai (Maret 2019)," katanya.
ADVERTISEMENT
Usulan penambahan pelebaran area ini juga dilakukan lantaran kontraktor mengebut pengerjaan proyek yang saat ini baru mencapai 40 persen dari 19 kilometer jalan yang mereka kerjakan. Ini terjadi karena ada pengurangan waktu kerja ada libur panjang, long weekend, dan Asian Games.
Karena waktu terbatas, alat-alat berat pun ditambah hingga dua kali lipat di dalam area tol. Misalnya perancang pier head yang awalnya hanya berjumlah 40 set sekarang sudah 80 set. Begitu pun crane dari 50 unit, kini jumlahnya sudah mencapai 100 unit. Adapun biaya dari penambahan alat ini pun ditanggung terlebih dahulu oleh kontraktor.
“Ini jadi pertimbangan sendiri dalam penyelesaian. Semua alat kita tambah. Alat erection udah kita tambah juga. Jadi ya kami mohon maaf ke semua pengguna jalan. Karena itu kita lakukan malam hari juga. Pembiayaan awal ditanggung oleh kontraktor. Ini harus dihitung cermat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT