Waspadai Kesalahan Keuangan Saat Mudik Natal

21 Desember 2018 8:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengunjung sedang memilih pernak-pernik jelang perayaan hari Natal pada 25 Desember di pasar Asemka, Tambora, Jakarta Barat. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjung sedang memilih pernak-pernik jelang perayaan hari Natal pada 25 Desember di pasar Asemka, Tambora, Jakarta Barat. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang merencanakan mudik Natal, tentu sudah jauh-jauh hari menyiapkan waktu khusus untuk mengambil jatah libur. Tak lupa, segala keperluan menuju tempat berkumpul sanak keluarga pun disiapkan.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata tak cukup sampai di situ. Pasalnya, ada kesalahan-kesalahan keuangan yang tak jarang diabaikan saat mudik Natal. Apa saja?
Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Indarto mengatakan kebobolan anggaran yang seringkali terjadi ialah karena kurangnya persiapan perencanaan anggaran dengan impulsif saat belanja konsumsi. Misalnya saja, momen Natal setahun sekali biasanya muncul sikap 'aji mumpung' untuk membeli hal-hal secara berlebihan seperti bermacam oleh-oleh untuk sanak keluarga.
Menurutnya, meski memang niatnya baik namun sikap berlebihan dan tanpa perencanaan saat berbelanja malah bisa berbahaya yang mengancam keuangan.
"Kalau sudah begitu, maka nanti harus dipotong anggaran di bulan berikutnya adalah anggaran untuk konsumsi kita. Angka konsumsi kita harus kita sisihkan untuk menutupi kebobolan pengeluaran Natal," katanya ketika dihubungi kumparan, Jumat (21/12).
ADVERTISEMENT
Untuk meminimalisir itu, Ia mengingatkan sebaiknya pemudik tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak atau hanya mengisi saldo kartu ATM secukupnya. Hal itu tak lain berguna untuk menekan pengeluaran yang tak begitu penting.
Suasana di Bandara Soekarno Hatta  (Foto:  Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Bandara Soekarno Hatta (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Eko melanjutkan, hal yang perlu diwaspadai lagi adalah tidak menyisihkan anggaran lebih setiap bulannya untuk menyiapkan keperluan Natal. Pasalnya, jika hanya mengandalkan uang THR, Natal seringkali tidak akan mencukupi sedangkan harga kebutuhan semua melonjak dan ditambah keperluan mudik yang tak terelakkan.
"Natal kan sebetulnya tanggalnya sudah diketahui sebelumnya. Setahun harusnya sudah siap, kalau merasa THR kurang ya mau tidak mau tiap bulan sudah harus ada penyisihan nih minimal 2-5 persen bisa disisihkan untuk menambahkan uang THR agar tak terasa berat pas hari H," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kesalahan keuangan lainnya saat mudik, kata dia, menghabiskan anggaran uang yang dimiliki hanya untuk keperluan Natal.
"Iya kalau setelah Natal langsung gajian, tapi kalau masih ada jeda sedangkan selepas Natal juga masih ada kebutuhan yang harus dipenuhi sementara uang sudah habis?," tuturnya.
Maka dari itu, Eko menyarankan agar tetap memperhatikan anggaran uang selepas Natal yaitu dengan minimal menyisihkan setengah dari penghasilan bulanan.
"Misalkan pengeluaran kita 10 juta per bulan maka di rumah harus ada 5 juta tuh baru kita berangkat mudik. Setelah pulang uang yang disisihkan bisa kita pakai untuk kehidupan dengan gaji kita yang berikutnya itu," tutupnya.