Whitesky Jajaki Bisnis Helikopter ke Thailand dan Filipina Tahun Depan

17 Oktober 2019 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Helikopter Mi-17. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Helikopter Mi-17. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Perusahaan helikopter lokal dengan penerbangan tak berjadwal Whitesky Aviation mulai menjajaki pasar Asia Tenggara dengan melirik rute terbang ke Thailand dan Filipina. Rencananya, realisasi ini dilakukan pada kuartal I 2020.
ADVERTISEMENT
CEO Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja mengatakan, ekspansi bisnis ini terjadi usai pertemuan Denon di Civil Helicopter South-East Asia Summit (CHSEAS), Bangkok pada September lalu. CHSEAS adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) helikopter sipil tahunan untuk tingkat regional.
Dalam pertemuan itu, kata dia, dua perusahaan penyewaan helikopter di dua negara tersebut tertarik menjalin kerja sama dengan Whitesky yang memiliki merek Helicity, usai melihat presentasi Denon terkait bisnis mereka di Indonesia.
"Rencana tahun depan ekspansi ke Bangkok (ibu kota Thailand) dan Manila (ibu kota Filipina). Rencananya 2020," kata dia ditemui dalam acara Indonesia Transport Supply Chain and Logistic, Indonesia Maritime Expo 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (17/10).
Sebuah Helikopter bersiap menumpahkan air untuk membubarkan kerumunan massa yang ada di kawasan Slipi Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Secara teknis, dalam kerja sama ini, kata Denon, Thailand dan Filipina menjadi pihak yang menyediakan helikopter untuk bisa terbang antarkota di dalam dua negara tersebut. Tapi, pemesanan dilakukan melalui aplikasi Helicity.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan itu terjadi karena dua perusahaan tersebut tertarik melihat ekosistem bisnis Helicity yang sudah menyatukan layanan penerbangan tak berjadwal dalam satu aplikasi buatan sendiri.
"Mereka yang tawarkan helikopternya, pesannya lewat aplikasi kita. Nanti fiturnya akan muncul di aplikasi. Jika dibandingkan dengan negara lain, kita sudah siap layanannya. Kita udah sinkron dengan aplikasi (pemesanan buatan sendiri)," jelas Denon.
Saat disinggung soal investasi yang dikeluarkan dalam kerja sama ini, Denon enggan berbicara detail. Saat ini perusahaan dan kedua negara akan fokus pada permintaan pasar terhadap helikopter sebagai taksi udara.
Di dalam negeri, Helicity merupakan perusahaan taksi udara pertama. Sejak diluncurkan Desember 2017, perusahaan sudah memiliki empat pesawat dengan membuat rute layanan antarkota seperti Jakarta-Bandung. Sampai akhir tahun, perusahaan menargetkan memiliki satu tambahan helikopter.
ADVERTISEMENT