WIKA: Pembebasan Lahan Proyek Kereta Cepat Tinggal 6 Persen

25 Maret 2019 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Percepatan proyek Kereta Cepat yang Dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
zoom-in-whitePerbesar
Percepatan proyek Kereta Cepat yang Dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
ADVERTISEMENT
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku salah satu anggota Konsorsium Kontraktor Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (HSRCC) menegaskan bahwa pembangunan proyek terus dikebut. Perusahaan tengah fokus untuk menggarap pekerjaan fisiknya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama WIKA, Tumiyana, mengatakan, saat ini progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung per akhir Februari 2019 mencapai 9,2 persen. Sedangkan untuk pembebasan lahan sudah mencapai 94 persen.
“Pembebasan tanahnya sudah 94 persen. Sekarang sisa yang 6 persen itu adalah fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum). Tapi kita coba forecast mudah-mudahan tanahnya bisa rampung sampai dengan awal Juni. Mudah-mudahan,” ungkap Tumiyana di WIKA Tower, Jakarta, Senin (25/3).
Menurutnya perseroan tidak terburu-buru untuk membebaskan sisa lahan sebanyak 6 persen tersebut. Tumiyana mengaku tidak mudah bagi perseroan untuk memindahkan fasos dan fasum.
Percepatan proyek Kereta Cepat yang Dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Sebab beberapa bangunan yang terdampak diantaranya adalah masjid dan sekolah. Sehingga menurut Tumiyana hal tersebut membutuhkan waktu untuk melakukan negosiasi.
ADVERTISEMENT
“Sebenernya enggak perlu selesai cepat karena itu perlu nego antara satu kebutuhannya apa. Masjid pindah ke sini, enggak suka, pindah kesini. Sekolahannya dari sini pindah ke sini. Itu memang perlu waktu,” ujarnya.
Namun di luar pembebasan lahan Tumiyana optimistis pembangunan fisik sudah berjalan dengan ritme cepat. Saat ini pembangunan fisik meliputi pengerjaan pondasi untuk pilar-pilar, tunnel dan pengeboran. Bahkan Tumiyana mengatakan pengeboran yang dilakukan pada proyek ini akan jauh lebih besar ketimbang proyek MRT.
Tumiyana optimistis pengerjaan proyek Kereta Cepat tidak menemui kendala sampai saat ini. Menurutnya proyek akan selesai selesai tepat waktu sesuai target yaitu pada 2021.
“Insyaallah sampai saat ini enggak ada (kendala). Masih on track. (Pembebasan) Tanah kalau sudah rampung berarti tinggal fisiknya,” tutup Tumiyana.
ADVERTISEMENT