YLKI Soal Bagasi Berbayar: Pelayanan Harus Ditingkatkan

10 Januari 2019 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua harian YLKI, Tulus Abadi.
 (Foto: Dok. Nesia Qurrota A'yuni)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua harian YLKI, Tulus Abadi. (Foto: Dok. Nesia Qurrota A'yuni)
ADVERTISEMENT
Pengenaan tarif bagasi kini menyasar beberapa maskapai berbiaya hemat (Low Cost Carrier/LCC) pada penerbangan domestik, seperti Lion Group yakni Lion Air dan Wings Air mulai Selasa (22/1).
ADVERTISEMENT
Hari ini, Kamis (10/1), maskapai Citilink juga mengumumkan bakal mengenakan tarif bagasi meski belum ditentukan pasti kapan mulai berlakunya.
Merespons itu, Ketua Umum Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, pengenaan biaya bagasi yang mencuat itu memang hak prerogatif maskapai dan tidak dilarang. Ia pun tak memungkiri kondisi biaya penerbangan yang juga terpukul dengan operasional tinggi.
Maskapai Lion Air di Bandara Internasional Lombok (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai Lion Air di Bandara Internasional Lombok (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kendati demikian, pihaknya mengingatkan agar pemerintah tetap waspada. Tarif bagasi ini perlu dikontrol agar tak menjadi ‘ajang’ maskapai penerbangan memainkan harga secara terselubung.
“Ini saya kira harus diwaspadai dengan Kemenhub, jangan sampai bagasi berbayar menjadi opsi dan formula terselubung oleh maskapai,” katanya ketika ditemui di Universitas Bakrie, Jakarta, Kamis (10/1).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Ia juga mendorong agar pelayanan dan keselamatan penumpang menjadi hal prioritas yang tak boleh dikesampingkan.
“Meningkatkan pelayanan kan mandatori. Setiap saat harus dilakukan peningkatan (pelayanan) tanpa ada kenaikan bagasi atau tidak,” tegas dia.