com-Yuli Astuti, sang pelestari Batik Kudus dari kepunahan bersama beberapa karya masterpiecenya

Yuli Astuti: Sang Pelestari Batik Kudus dari Kepunahan

6 September 2019 11:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Yuli Astuti, sang pelestari Batik Kudus dari kepunahan bersama beberapa karya masterpiecenya Foto: Muhammad Rezky Agustyananto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
com-Yuli Astuti, sang pelestari Batik Kudus dari kepunahan bersama beberapa karya masterpiecenya Foto: Muhammad Rezky Agustyananto/kumparan
ADVERTISEMENT
Yuli Astuti selalu begitu semangat setiap kali ia berbicara tentang batik. Ia bisa bercerita hingga berjam-jam lamanya, dengan senyum yang selalu terkembang jika tentang batik. Sebegitu besar kecintaan Yuli pada batik, dan kecintaan itu juga ia tuangkan di setiap kain batik yang ia buat.
ADVERTISEMENT
Yuli Astuti memang bukan pembuat batik sembarangan. Ia tidak membuat dan menjual batik ala kadarnya. Setiap motif yang ia buat, ada makna yang terkandung di dalamnya. Sebagian bahkan punya nilai sejarah yang begitu kuat. Sejarah yang, sayangnya, pernah hampir terlupakan.
Batik Kudus pernah hidup dan berkembang hingga pertengahan abad 1900an. Sebagaimana batik-batik di kota lainnya, Batik Kudus punya motif-motif dengan latar belakang cerita sejarah, seperti motif “Kapal Kandas” yang kini menjadi ciri khas batik-batik Yuli Astuti. Motif batik ini sejatinya mengambil latar cerita ketika Pegunungan Muria masih terpisah laut dengan daratan Jawa, ketika sebuah kapal diceritakan terdampar di sana. Kapal tersebut diceritakan membawa rempah-rempah, dan akhirnya menjadi legenda tersendiri.
com-Beberapa contoh kemeja Batik Kudus yang dijual oleh Muria Batik Kudus milik Yuli Astuti Foto: Muhammad Rezky Agustyananto/kumparan
Sayangnya cerita ini pernah hampir tenggelam ditelan waktu. Pasalnya, tidak ada generasi penerus yang melanjutkan batik Kudus sejak 1970an - tinggal para pebatik yang sudah sepuh yang masih bertahan. Sementara ingatan mereka pun sudah tergerus usia, sehingga cerita di balik motif-motif batik khas Kudus juga ikut tergerus. Padahal, cerita adalah salah satu kunci dari sebuah motif batik.
ADVERTISEMENT
Yuli Astuti adalah satu-satunya orang di Kudus yang peduli pada cerita-cerita motif batik Kudus. Ia juga satu-satunya orang yang memperjuangkannya - hingga kini batik Kudus jadi jauh lebih diakui. Pengakuan yang ikut mengerek nama Yuli Astuti menjadi seorang pegiat batik yang sukses dan dihormati.
“Saya dulu yang paling rajin mengajak yang lain untuk membatik. Tapi lama-kelamaan, kok capek sendiri. Karena hampir semuanya enggak semangat untuk membatik,” kisah Yuli.
“Batik Kudus itu punya cerita yang unik. Tapi enggak ada orang yang tahu. Sampai 2005, cuma ada satu pebatik yang masih hidup, tapi karena sudah tua, ingatan soal ceritanya juga sudah lupa. Akhirnya saya harus melakukan penelitian sendiri,” lanjutnya.
Begitu langkanya informasi mengenai Batik Kudus hingga Yuli harus mengelana ke mana-mana demi mencari informasi tentang batik. Selain harus bolak-balik ke Solo dan Pekalongan untuk belajar membatik, Yuli juga melakukan penelitian hingga naik langsung ke Gunung Muria demi mendapatkan cerita asli tentang legenda Kapal Kandas dengan tetua di sana. Di sana juga ia mempelajari buah Parijoto, buah khas Muria yang kini juga jadi ciri khas desain batik-batik Yuli.
ADVERTISEMENT
“Saya minta tolong untuk penjelajahan. Dari Muria, saya harus naik ke atas lagi sekitar 6 jam—ke Argo Jembangan—dengan jalan yang belum ada sama sekali. Kita harus membabat (belukar) dan hampir masuk jurang hanya untuk mendapatkan cerita riil di balik motif ‘Kapal Kandas’,” cerita Yuli.
com-Salah satu sudut di dalam Muria Batik Kudus Foto: Muhammad Rezky Agustyananto/kumparan

Go International dengan Batik

Jatuh bangun memang harus dialami Yuli dalam perjalanannya mengangkat kembali Batik Kudus. Ketika ia mulai mendapatkan undangan untuk pameran di Jakarta pun, ia harus mengalami musibah kecopetan di bus. Saat itu, dengan kondisi seadanya, ia memang harus membawa barang begitu banyak dengan bus antar provinsi untuk sekadar pameran di ibukota.
Yuli bahkan juga pernah ditipu seorang pembeli hingga ia menderita kerugian hingga Rp 1 miliar. Apalagi, bukan cuma persoalan materi, kerugian yang ia derita adalah dalam bentuk karya masterpiece yang ia koleksi. Bagi seorang pecinta batik seperti Yuli, itu adalah pukulan yang lebih telak daripada sekadar kehilangan uang.
ADVERTISEMENT
Namun kerja keras memang tidak akan bohong. Keteguhan hati Yuli dan kerja kerasnya berbuah manis: Batik Kudus yang ia perjuangkan bahkan bisa go international. Ia pernah diajak fashion show dan pameran di luar negeri. Dari sana, Yuli juga bisa menjangkau pasar premium yang tidak akan ia dapatkan sebelumnya - beberapa karya masterpiece Yuli bahkan kini dihargai jutaan hingga puluhan juta rupiah.
com-Salah satu dokumentasi Yuli Astuti saat fashion show memperkenalkan Batik Kudus ke khalayak luas Foto: Muhammad Rezky Agustyananto/kumparan
Tidak heran, kini muncul beberapa “saingan” Yuli yang menggeluti batik Kudus. Meski begitu, Yuli tidak pernah menganggap mereka sebagai rival. Justru, ia merasa senang dengan keberadaan para pebisnis batik Kudus yang lain. Ia bahkan berusaha agar semakin banyak orang menggeluti batik Kudus, termasuk dengan memberikan pelatihan bagi anak-anak sekolah
ADVERTISEMENT
“Batik Kudus yang dulunya mati suri, seiring berjalannya waktu, sekarang tumbuh beberapa wirausaha UKM batik di Kudus. Itu merupakan kebanggaan, kebahagiaan tersendiri,” tutur Yuli.
“Salah satu hal yang saya lakukan yaitu melakukan pembinaan batik melalui pembinaan-pembinaan sekolah, anak-anak difabel, anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka mengenal batik sejak dini,” lanjutnya.
com-Yuli Astuti bersama seorang muridnya yang berkebutuhan khusus. Yuli aktif mengajarkan Batik Kudus di sekolah-sekolah juga Foto: Muhammad Rezky Agustyananto/kumparan
Bagaimanapun, apa yang dilakukan Yuli Astuti memang luar biasa: dengan usahanya sendiri, Yuli menggali sejarah batik Kudus, membangkitkannya, dan menyebarkan virus batik Kudus sehingga batik kini telah menjadi salah satu seni budaya penting bagi kota kecil di Jawa Tengah tersebut. Berkat Yuli pula, Kudus kini punya ikon dan oleh-oleh khas baru yang wajib dibeli oleh para pelancong yang mampir ke kota ini: selembar batik Kudus, yang begitu khas dan berbeda dengan batik lainnya.
ADVERTISEMENT
Tidak heran, ia diganjar berbagai penghargaan di sepanjang kariernya. Salah satunya adalah penghargaan Local Hero Pertamina 2018. Lewat penghargaan itu pula, pintu bagi Yuli terbuka semakin lebar; bersama Pertamina, Yuli mendapatkan banyak manfaat, dari pembinaan hingga undangan untuk pameran dan fashion show.
com-Penghargaan Local Heroes 2018 yang diterima Yuli Astuti dari Pertamina Foto: Muhammad Rezky Agustyananto/kumparan
“Alhamdulillah pernah beberapa kali mendapat penghargaan sebagai pelestari dan pelopor batik di Kudus. (Seperti) juara satu Local Hero Pertamina, itu apresiasi yang harus saya syukuri dan menjadi tanggung jawab moral saya untuk terus melestarikan batik Kudus,” lanjutnya.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama dengan Pertamina
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten