Yusuf Mansur: Beli Pulsa di PayTren Mahal Sedikit tapi Berkah

1 Juni 2018 16:50 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PayTren (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PayTren (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
Yusuf Mansur hari ini, Jumat (1/6) resmi merilis uang elektronik miliknya, PayTren. Dia menyatakan bahwa layanan e-money tersebut 100% merupakan produk anak bangsa. Tak hanya itu, Yusuf mengklaim PayTren merupakan e-money syariah pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Ini betul-betul 100% karya bangsa. Dan ini Insyaallah syariah. Beli pulsa di PayTren mahalan dikit tapi berkah. Ya kan,” ungkap Yusuf Mansur di Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Banten, Jumat (1/6).
Konsep syariah ini juga membedakan PayTren dengan aplikasi sejenis lainnya. Yusuf Mansur mencontohkan, lewat PayTren masyarakat bisa membeli kamar hotel. Jika di aplikasi lain, pemesanan tersebut dapat selesai dalam waktu yang singkat namun ada resiko pembeli dirugikan. Sebab tak jarang, pembayaran dianggap selesai, tetapi begitu tiba di hotel ternyata kamar yang sudah dipesan bahkan dibayar tidak tersedia.
Launching PayTren Miliki Yusuf Mansur (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Launching PayTren Miliki Yusuf Mansur (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
“Itu betul. Saya pernah mengalami langsung. Ternyata di sistem itu harganya murah, tapi harga aslinya naik. Akhirnya enggak bisa,” kisahnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, jika memesan kamar hotel melalui PayTren, Yusuf Mansur mengakui proses transaksi akan berjalan sedikit lebih lama. Sebab, sistem PayTren perlu memastikan harga sebenarnya. Setelah itu, transaksi baru bisa dijalankan.
“Ini kan ribet sedikit tapi surga daripada enggak ribet tapi neraka. Makanya syariah itu justru mengamankan konsumen,” ujarnya.
Sebagai gambaran, hingga saat ini PayTren telah digunakan lebih dari 2,2 juta pengguna. Hingga akhir tahun, Yusuf menargetkan dapat menggaet 10 juta pengguna dengan jumlah transaksi mencapai Rp 30 triliun.