10-11 April, FIFA dan AFC Kunjungi Indonesia

9 April 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto Foto: Jafrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto Foto: Jafrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Jagat sepak bola nasional tengah limbung. Beragam persoalan yang tak kunjung beres diperparah dengan kondisi PSSI yang juga tak stabil. Paling kentara, tentu kasus pengaturan pertandingan yang menyeret sejumlah anggota federasi.
ADVERTISEMENT
Joko Driyono, yang pada 25 Maret 2019 masih menjabat sebagai Plt. Ketum PSSI, bahkan harus ditahan dengan status tersangka dugaan tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan/atau memasuki dengan cara membongkar, merusak, atau menghancurkan barang bukti yang telah dipasang garis polisi oleh Satgas Anti-Mafia Bola.
Jauh sebelumnya, aroma ketidakstabilan federasi sudah tercium lewat pengunduran diri Edy Rahmayadi sebagai ketum dalam Kongres Tahunan PSSI pada 19 Januari 2019.
Tak berhenti sampai di situ. Kosongnya beberapa kursi utama membuat PSSI berencana untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) guna membentuk pengurus baru. PSSI pun menyebut bahwa mereka akan berkonsultasi dengan FIFA terlebih dulu mengenai rencana ini.
Situasi yang tak kondusif ini menjadi ironi. Logikanya, jika PSSI yang merupakan induk persepakbolaan nasional saja tidak beres, bagaimana mungkin sepak bola Tanah Air akan membaik?
ADVERTISEMENT
Persiapan Kongres PSSI 2019. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
Kekhawatiran itu pula yang membuat diskusi dengan FIFA dipandang perlu oleh sebagian pihak. Menariknya, permohonan ini disampaikan oleh Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, lewat surel kepada Sekretaris Jenderal FIFA, Fatma Samba Diouf Samoura, pada 5 April 2019.
"Akan tetapi, kami dengan senang hati ingin mengetahui apakah FIFA bermaksud mengirimkan delegasi yang mungkin dapat berdialog dengan pemerintah Indonesia terkait kondisi PSSI yang sedang dalam kesulitan," demikian bunyi surel tersebut.
Secara garis besar, permohonan ini merupakan lanjutan dari surat yang dikirimkan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, kepada Presiden Joko Widodo pada 30 Januari 2019. Lewat korespondensi itu, Infantino memberikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia yang giat menjadikan sepak bola sebagai medium untuk merawat generasi muda.
ADVERTISEMENT
Presiden FIFA, Gianni Infantino. Foto: REUTERS/Jaime Saldarriaga
Kabar baiknya, FIFA merespons permohonan tadi dengan keputusan untuk menyambangi Indonesia. Lewat surel yang ditandatangani oleh Head of Member Associations Governance Services Secretary General Division, Lucia Nicola, FIFA menegaskan bahwa mereka akan mengirimkan delegasinya untuk membantu PSSI menuntaskan persoalan-persoalan tadi.
"Kami menyampaikan konfirmasi bahwa delegasi gabungan FIFA dan AFC akan datang ke Jakarta pada 10 dan 11 April 2019 dalam rangka membantu PSSI mengatasi sejumlah masalah yang saat ini terjadi. Kami mohon dengan sangat pada Anda untuk menyampaikan informasi terkait kunjungan delegasi ini kepada Sekjen PSSI, Ratu Tisha," demikian bunyi surel FIFA tersebut.