5 Pelatih Lokal yang Berpotensi Tangani Timnas U-22

18 Desember 2018 17:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fakhri Husaini, Luis Milla dan Indra Sjafrie. (Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Fakhri Husaini, Luis Milla dan Indra Sjafrie. (Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara)
ADVERTISEMENT
Setelah dijejali begitu banyak turnamen pada 2018 ini, Timnas Indonesia akan kembali menggeliat pada tahun depan. Meski turnamen yang akan diikuti tak sebanyak tahun ini, sejumlah agenda tetap akan menjadi bagian penting dari perjalanan skuat 'Garuda'.
ADVERTISEMENT
Terdekat, Timnas Indonesia akan turun dalam ajang Piala AFF U-22 di Kamboja. Turnamen yang berlangsung pada 17 Februari hingga 2 Maret 2019 ini bakal menjadi tonggak sejarah karena baru diadakan pertama kali.
Sayangnya, belum ada tanda-tanda pergerakan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menyiapkan tim. Jangankah nama-nama pemain, pelatih saja mereka belum punya.
Meski demikian, Komite Eksekutif (Exco) PSSI menyatakan nama pelatih yang akan membesut Timnas U-22 akan dimumkan dalam waktu dekat ini. Kepada kumparanBOLA, Selasa (18/12/2018), anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi, memberikan kisi-kisi terkait pelatih tersebut.
Menurutnya, sosok yang akan menangani Timnas U-22 akan berasal dari pelatih lokal. Tak hanya itu, Yoyok juga menyebut bahwa sosok tersebut sudah berpengalaman menangani Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lantas, siapakah sosok yang dimaksud? Kami coba memberikan opsi lima nama pelatih lokal yang berpotensi melatih Timnas U-22. Berikut ulasan singkatnya.
Indra Sjafri
Harus diakui, nama Indra Sjafri memiliki peluang besar untuk membesut Timnas U-22. Salah satu pertimbangan terbesar ialah karena pemain-pemain Timnas U-22 nantinya kemungkinan besar bakal diambil dari Timnas U-19 yang berlaga di Piala Asia U-19 pada tahun ini.
Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan bisa menjadi kerangka tim. Dengan waktu turnamen yang tinggal berjarak dua bulan, pemilihan nama-nama mantan penggawa 'Garuda Nusantara' tampaknya bakal menjadi hal yang rasional.
Mereka sudah bersama sejak Piala AFF U-18 pada 2017 sehingga chemistry di antara para pemain sudah terbangun dengan baik. Penunjukkan Indra Sjafri juga dipercaya akan memudahkan proses persiapan karena pemain tak perlu lagi beradaptasi dengan pola latihan serta skema main yang diusung sang juru latih.
ADVERTISEMENT
Indra Sjafri. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indra Sjafri. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Meski demikian, harus diakui untuk menyongsong Piala AFF U-22, penambahan pemain menjadi hal yang tak bisa ditawar-tawar. Jika mantan penggawa Timnas U-19 bisa menjadi kerangka tim, maka nama-nama lain akan semakin melengkapi skuat tersebut.
Tak hanya itu, PSSI juga menyatakan akan menjadikan penggawa mantan penggawa Timnas U-19 sebagai proyek jangka panjang. PSSI berencana akan menyiapkan mereka untuk menghadapi SEA Games 2019 di Filipina.
Fakhri Husaini
Selain Indra Sjafri, nama lain yang patut diperhitungkan adalah Fakhri Husaini. Sepak terjangnya bersama Timnas U-16 bisa menjadi rujukan.
Bersama 'Garuda Asia', Fakhri berhasil meraih gelar juara di Piala AFF U-16 pada tahun ini. Selain itu, legenda PKT Bontang itu juga berhasil mempersembahkan gelar juara pada turnamen invitasi seperti Tien Phong Plastic Cup 2017 di Vietnam dan Jenesys Cup 2018 di Jepang.
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini. (Foto: Dok. PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini. (Foto: Dok. PSSI)
Keberhasilan Fakhri menangani Timnas U-16 bisa menjadi latar belakang kuat dirinya membesut Timnas U-22. Seperti layaknya Indra Sjafri, Fakhri sudah paham betul bagaimana memoles bakat-bakat muda Tanah Air untuk merekah bersama Timnas Indonesia.
Dalam beberapa kesempatan kepada kumparanBOLA, Fakhri juga menyatakan akan menolak jika kembali ditunjuk menangani Timnas U-16. Pelatih kelahiran Lhokseumawe, Aceh, itu mengaku butuh tantangan baru. Artinya, Fakhri ingin naik kelas. Dan, melatih Timnas U-22 akan menjadi babak baru bagi Fakhri.
Widodo C. Putro
Nama Widodo C. Putro sempat melambung manakala membesut Bali United di Liga 1 2017. Datang ketika musim telah berjalan, Widodo mampu mengangkat performa 'Serdadu Tridatu', terutama pada putaran kedua. Sayang, langkah Bali United untuk merengkuh gelar juara harus dipatahkan oleh Bhayangkara FC.
ADVERTISEMENT
Namun, jauh sebelum menangani klub, Widodo juga pernah menukangi Timnas Indonesia. Widodo mulai menjejakkan kakinya di skuat 'Garuda' kala menjadi asisten pelatih Alfred Riedl di Piala AFF 2010. Dua tahun berselang, Widodo promosi menjadi pelatih dengan menangani Timnas U-21.
Saat menangani Timnas U-21, Widodo berhasil membawa timnya melaju hingga partai final dalam turnamen Sultan Hasanah Bolkiah 2012. Akan tetapi, langkah Andik Vermansah kala itu dihentikan Brunei Darussalam selaku tuan rumah.
Pelatih Bali United, Widodo C. Putro. (Foto: Dok. Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Bali United, Widodo C. Putro. (Foto: Dok. Persija)
Selama menangani Bali United, Widodo dikenal berani memberikan kepercayaan kepada para pemain muda. Sebuat saja I Made Andhika Wijaya, Dallen Doke, Ricky Fajrin, Yabes Roni Malaefani, dan Hanis Saghara.
Dengan rekam jejaknya, Widodo rasanya layak masuk radar untuk menangani Timnas U-22 di Piala AFF 2019. Apalagi, statusnya saat ini tengah tanpa klub setelah mengundurkan diri dari Bali United.
ADVERTISEMENT
Rahmad Darmawan
Tak perlu meragukan kapasitas dari seorang Rahmad Darmawan. Malang-melintang bersama sejumlah klub di Tanah Air, RD--sapaan akrabnya--juga cukup berhasil kala membesut Timnas Indonesia.
Setelah memulai langkahnya menjadi asisten pelatih Peter Withe di Piala AFF 2002, RD mendapat kepercayaan menjadi pelatih untuk Timnas U-23 pada 2011. Kala itu, skuat 'Garuda Muda' berlaga di SEA Games 2011.
Tampil impresif sejak babak grup, Timnas U-23 pun melaju ke final. Sayang, impian Patrich Wanggai dan kolega untuk mempersembahkan medali emas sejak terakhir diraih pada SEA Games 1991 di Filipina, harus gagal di tangan Malaysia. Mereka kalah lewat adu penalti.
Pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan saat konferensi pers jelang laga home terakhir Persija melawan Mitra Kukar di Hotel Grandika, Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan saat konferensi pers jelang laga home terakhir Persija melawan Mitra Kukar di Hotel Grandika, Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
RD kembali dipercaya PSSI menukangi Timnas U-23 pada SEA Games 2013. Tampil di Myanmar, Timnas U-23 kembali tampil di partai final.
ADVERTISEMENT
Lagi, medali emas tak kunjung tiba. Di laga puncak, Timnas U-23 harus mengakui keunggulan Thailand.
Ditunjukknya RD sebagai pelatih Timnas U-22 akan sangat masuk akal mengingat track record-nya yang cukup apik ketika menangani Timnas U-23.
Tak hanya itu, RD juga dikenal sebagai pelatih yang memiliki pendekatan pribadi yang bagus kepada pemain. Nama-nama seperti Titus Bonai dan Ferdinand Sinaga yang terkenal susah diatur, mampu takluk di tangannya.
Aji Santoso
Jika merujuk kepada kisi-kisi dari PSSI yang menyebut akan menunjuk pelatih lokal untuk menangani Timnas U-23, Aji Santoso tampaknya bisa menjadi opsi. Apalagi, Aji sudah mengenyam asam garam menangani Timnas Indonesia di berbagai usia yakni Timnas U-22, U-23, dan senior.
ADVERTISEMENT
Di Timnas U-22, Aji berkiprah bersama timnya dalam babak kualifikasi Piala Asia U-23 2014. Akan tetapi, ia gagal membawa Timnas U-22 lolos ke putaran final usai kalah bersaing dengan Korea Selatan.
Sementara, bersama Timnas U-23, dua kali Aji tercatat menangani timnya yaitu di ajang Asian Games 2014 dan SEA Games 2015. Namun, keduanya berujung kegagalan setelah terhenti di babak 16 besar Asian Games 2014 dan finish di posisi keempat SEA Games 2015.
Pelatih Persela, Aji Santoso. (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persela, Aji Santoso. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Tak hanya itu, dari kedua ajang tersebut, Aji juga tercatat menelan kekalahan telak. Di Asian Games 2014, Timnas U-23 dikalahkan Thailand dengan skor 0-6, sementara pada ajang SEA Games 2015, Evan Dimas dan kolega digunduli Thailand dan Vietnam dengan skor masing-masing 0-5.
ADVERTISEMENT
Di tim senior, Aji tercatat sebagai pelatih sementara kala menangani Timnas Indonesia di Pra-Piala Dunia 2014. Sialnya, Aji harus mencatat sejarah kelam usai timnya dihantam Bahrain dengan skor 0-10.