Ada Mateu Lahoz, Ada Hukuman Penalti untuk City

10 April 2018 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasit Antonio Mateu Lahoz. (Foto: Oli Scarf/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Wasit Antonio Mateu Lahoz. (Foto: Oli Scarf/AFP)
ADVERTISEMENT
Di pinggir kotak penalti Liverpool, Andrew Robertson melancarkan tekel kepada Raheem Sterling hingga terjatuh. Bek Skotlandia itu tidak mengenai bola sama sekali, tetapi wasit Felix Brych bergeming terhadap permintaan penalti para pemain Manchester City.
ADVERTISEMENT
Melihat insiden tersebut, dua eks bintang Tim Nasional Inggris yang kini menjadi komentator, Rio Ferdinand dan Steven Gerrard, pun sepakat. Menurut mereka, Brych telah melakukan kesalahan laga pertama perempat final Liga Champions di Stadion Anfield itu. Bahkan, Gerard, yang notabene eks kapten Liverpool, menilai bahwa Robertson pantas dihukum karena dua faktor: tekel dan handball.
Saat Robertson menerjang Sterling, kedudukan sudah 3-0 buat Liverpool. Dan, di mata Ferdinand, kelalaian Brych berdampak besar terhadap nasib kedua tim. Sebab, gol via penalti bisa meringankan beban City dalam pertandingan kedua di Stadion Etihad, Rabu (11/4/2018).
"Pep (Guardiola) pasti merasa sangat kecewa. Sebuah gol pada akhir laga bisa mengubah segalanya. Kembali ke Etihad, mereka hanya membutuhkan sepasang gol. City mampu untuk mewujudkannya (mencetak dua gol di laga kedua)," tutur Ferdinand sebagaimana dikutip dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Manajer Manchester City, Pep Guardiola. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Manchester City, Pep Guardiola. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
Benar. Guardiola lantas mengkritik Brych setelah pertandingan. Bahkan, dia membandingkan wasit Jerman itu dengan Antonio Mateu Lahoz, yang memimpin pertandingan City melawan AS Monaco di babak 16 besar musim lalu.
Lahoz juga dianggap melakukan kesalahan karena tidak menunjuk titik putih, meski Sergio Aguero dilanggar di kotak terlarang saat skor masih 1-1. Sebaliknya, Lahoz justru memberikan penalti kepada Monaco, tetapi gagal dikonversi menjadi gol oleh Radamel Falcao.
City memang menang 5-3 dalam laga itu. Namun, kelalaian Lahoz menjadi penting karena mereka takluk 1-3 di markas Monaco dan tersingkir dari Liga Champions.
"Itu jelas penalti dan pemain lawan seharusnya mendapatkan kartu merah. Wasit Spanyol itu (Lahoz) tidak memberikannya. Dari kemungkinan unggul 2-1, kami malah tertinggal 1-2," tutur Guardiola setelah laga di Anfield, seperti dilansir oleh Telegraph.
ADVERTISEMENT
Bukan itu saja contoh kasus Lahoz 'membantu' lawan City. Wasit 41 tahun ini juga sempat memberikan dua penalti kepada Napoli saat menghadapi City di laga fase grup musim ini. Untung buat The Citizens, salah satu eksekusi dari Dries Mertens gagal sehingga mereka menutup pertandingan dengan kemenangan 2-1.
Itu artinya, setiap laga yang dipimpin oleh Lahoz, City selalu menerima hukuman penalti, total tiga kali.
Wasit Antonio Mateu Lahoz. (Foto: Oli Scarf/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Wasit Antonio Mateu Lahoz. (Foto: Oli Scarf/AFP)
Memori kelam Guardiola akan Lahoz tidak lantas menjadi pertimbangan UEFA. Malah, otoritas sepak bola Eropa itu mendaulat Lahoz sebagai pengadil untuk laga kedua di Etihad.
Kehadiran Lahoz tidak cuma membuat City harus mengkhawatirkan potensi penalti, tetapi juga efek kartu kuning. Sebab, dia tergolong wasit 'ringan' kartu. Dalam 18 laga domestik di Spanyol musim ini, Lahoz sudah melayangkan 92 kartu kuning dan tiga kartu merah. Adapun di Eropa, tiga laga yang dikawalnya diwarnai 25 kartu kuning.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ada enam pemain City yang bisa terkena skors apabila menerima kartu kuning, yaitu Danilo, Kevin De Bruyne, Fernandinho, Gabriel Jesus, Ilkay Guendogan, dan Nicolas Otamendi. Adalah sebuah kerugian apabila City mampu comeback, tetapi beberapa pemain absen di semifinal karena akumulasi kartu.