Ada Peluh Bercucuran di Balik Rumput Mulus Stadion Patriot

6 Agustus 2018 16:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Stadion Patriot Candrabragha jelang Asian Games 2018, pada Jumat (03/8).  (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Stadion Patriot Candrabragha jelang Asian Games 2018, pada Jumat (03/8). (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dahulu, Kota Bekasi kerap dijadikan bahan cemoohan. Di media sosial, kota yang berdiri pada 10 Maret 1997 ini bahkan diibaratkan seperti planet Mars. Itu karena jalan menuju Bekasi identik dengan panas, macet, dan jauh.
ADVERTISEMENT
Namun, semua rundungan itu kini terbantahkan. Stigma negatif yang sempat tersemat perlahan pun memudar. Mengapa? Karena ada sesuatu yang bisa dibanggakan.
Ya, Bekasi terpilih menjadi salah satu kota untuk menyelenggarakan Asian Games 2018. Itu setelah Stadion Patriot Candrabhaga didaulat oleh Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) sebagai tuan rumah untuk menggelar cabang olahraga (cabor) sepak bola pada Grup.
Lebih spesial lagi, stadion berkapasitas 30 ribu tempat duduk itu akan menjadi saksi bisu dari perjuangan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23. Nantinya, skuat asuhan Luis Milla akan memainkan seluruh pertandingan pada penyisihan fase grup di stadion tersebut.
Harus diakui, apa yang diraih Bekasi saat ini diperlukan proses panjang. Dahulu kala, Stadion Patriot sejatinya hanyalah sebuah gelanggang olahraga biasa. Bahkan, stadion yang dibangun pada 1984 ini kondisinya cukup memprihatinkan sehingga tak layak untuk menggelar pertandingan sepak bola tingkat nasional, apalagi internasional.
ADVERTISEMENT
Namun, semua berubah manakala renovasi dilakukan pada 2012. Setelah dua tahun berjalan, Stadion Patriot akhirnya diresmikan. Kala itu, atap tribune utara dan selatan belum terpasang. Barulah, sekitar dua tahun lalu, seluruh tribune stadion tertutupi oleh atap.
Nah, megahnya stadion juga dibarengi oleh kualitas lapangan. Seperti stadion baru pada umumnya, kondisi lapangan di Patriot kala itu cukup bagus. Maka, tak heran, mulai tahun lalu, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berani menggelar pertandingan persahabatan di stadion tersebut.
Kendati demikian, kondisi lapangan di Patriot dipandang belum mumpuni untuk menggelar pertandingan sekelas Asian Games. Karena itu, INASGOC memerintahkan lapangan stadion untuk direnovasi.
Dan, proses awal renovasi lapangan pun dimulai pada Februari silam. Seluruh elemen diperbaiki, mulai dari tanah, batu, pasir, drainase hingga rumputnya. Selama tujuh bulan masa renovasi, lapangan pun telah dinyatakan siap untuk menggelar pertandingan perdana cabor sepak bola Asian Games pada 10 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
Lapangan yang tadinya tak rata, kini sudah mulus. Tak ada lagi permukaan yang bergelombang. Aliran bola pun dipastikan lebih lancar. Sedangkan, rumput yang awalnya tampak ‘botak’ pada beberapa bagian, saat ini sudah terhampar hijau merata.
Tak hanya itu, lapangan Patriot pun bahkan sudah memiliki pola, atau istilahnya Refleksi Cahaya (RC) dengan dua arah. Siap memanjakan mata penonton serta menunjang penampilan dari setiap pemain yang berlaga.
Namun, tahukah Anda bahwa di balik mulusnya rumput lapangan Stadion Patriot terdapat perjuangan tak kenal lelah?
Ya, dalam masa renovasi, pengerjaan lapangan tersebut sempat menemui kendala. Hal itu setelah ditemukannya sejumlah titik yang rumputnya mati. Pertumbuhan rumput pun sempat terganggu karena hal tersebut.
ADVERTISEMENT
“Memang, stadion patiot ada kendala sewaktu renovasi. Itu setelah kami temukan beberapa spot rumput yang mati. Tapi, itu semua sudah kami ganti. Cuma masalahnya adalah bagaimana menyamakan pertumbuhan rumput yang sempat mati itu dengan rumput yang tumbuh dengan baik. Itu yang kami sedang kejar,” ujar Project Manager PT Harapan Jaya Lestarindo (HJL), Agus Atok Urohman, ketika berbincang dengan kumparanBOLA.
PT HJL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan perawatan lapangan. Mereka ditunjuk untuk merenovasi sejumlah venue untuk Asian Games diantaranya adalah Stadion Patriot dan Stadion Wibawa Mukti (Kab. Bekasi) serta lapangan latihan di Stadion Padjadjaran (Bandung) dan Persikabo (Kab. Bogor).
“Kami akui memang tidak mudah mengejar pertumbuhan rumput mati itu, untuk menyamakan dengan rumput sebelahnya. Makanya, kami kerja 24 jam, sudah tiga minggu terakhir kami stand by di Stadion Patriot,” ucap Agus.
ADVERTISEMENT
Stadion Patriot Candrabaga (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Stadion Patriot Candrabaga (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Karena memang persiapan sudah sangat mepet. Tidak bisa kalau kerja santai, apalagi ini event sekelas Asian Games, hal sekecil apa pun harus diperhatikan. Perawatan terus kami kebut, mulai dari penyiraman sampai pemotongan rumput,” katanya.
Agus menyatakan meski saat ini pihaknya masih dalam tahap perawatan, lapangan di Stadion Patriot sudah siap digunakan pada 10 Agustus mendatang. Saat ini, pihaknya tengah mengerjakan pola lapangan serta menunggu kerapatan dari rumput-rumput mati tersebut.
“Stadion Patriot sudah siap digunakan waktu pertandingan nanti. Waktu pertandingan juga kami siapkan 6 orang untuk merawat lapangan saat sebelum, jeda, dan setelah pertandingan. Itu masih ditambah 10 orang tim support. Jadi, mereka bisa langsung masuk ke lapangan bila sewaktu-waktu dibutuhkan,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Sedangkan, Stadion Wibawa Mukti sudah siap 100%. Saat ini, untuk RC sudah dilakukan dua arah, tapi kami berusaha untuk lakukan empat arah. Jadi, mungkin akan terlihat kotak-kotak seperti Stadion Jakabaring dulu,” pungkasnya.