Adu Penalti sebagai Momok Juventus

16 Januari 2019 20:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Juventus meratapi kekalahan adu penalti dalam laga Piala Super Italia 2014 melawan Napoli. (Foto: Karim Jaafar/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Juventus meratapi kekalahan adu penalti dalam laga Piala Super Italia 2014 melawan Napoli. (Foto: Karim Jaafar/AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terlihat kegusaran pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menyoal potensi adu penalti di pertandingan Piala Super Italia menghadapi AC Milan, Kamis (17/1/2019) dini hari WIB nanti. Pada sesi jumpa pers pra-laga, dia mengutarakan keinginannya agar laga rampung dalam 90 menit saja.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran Allegri bukan tanpa dasar. Sesi adu penalti di panggung Piala Super kerap menghadirkan hasil negatif untuk Juventus asuhannya. Totalnya sebanyak dua kali.
Pertama, pada edisi 2014, Juventus sempat bermain imbang 2-2 dengan Napoli yang datang sebagai juara Coppa Italia. Ujung-ujungnya trofi lepas dari genggaman I Bianconeri karena kalah 5-6 di babak adu penalti.
Momen serupa terulang setelah Juventus dan Milan bermain imbang 1-1 dalam waktu normal edisi 2016. Kesuksesan Gianluigi Donnarumma menahan tembakan Mario Mandzukic dan melesetnya eksekusi Paulo Dybala membantu I Rossoneri memenangi adu penalti dengan skor 5-4, sekaligus merengkuh gelar juara Piala Super Italia.
Donnarumma pada laga persahabatan menghadapi Real Madrid. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
zoom-in-whitePerbesar
Donnarumma pada laga persahabatan menghadapi Real Madrid. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Rapor Juventus di adu penalti semakin merah apabila ruang lingkupnya diperluas menjadi berbagai ajang. Tercatat 18 kali babak tos-tosan di semua pentas dan hanya 10 di antaranya berujung kemenangan. Itu artinya, rasio kesuksesan Juventus cuma 55,6 persen.
ADVERTISEMENT
Lebih mengkhawatirkan lagi karena turut terselip empat drama adu penalti yang dilalui Juventus ketiga bersua Milan, termasuk di Piala Super Italia 2016. Hasilnya, Juventus hanya meraih satu kemenangan.
Yang paling diingat suporter Milan tentu saja kesuksesan tim kesayangan mereka memupuskan asa Juventus menjuarai Liga Champions. Dalam pertandingan final musim 2002/03, Milan memenangi adu penalti dengan skor 3-2 berkat aksi Nelson Dida mementahkan eksekusi David Trezeguet, Marcelo Zalayeta, serta Paolo Montero.
Pelatih Juventus, Max Allegri. (Foto: AFP/Oli Scarff)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Juventus, Max Allegri. (Foto: AFP/Oli Scarff)
Jadi, sudah sepantasnya 'kan Allegri mewanti-wanti anak-anak asuhnya untuk menghindari adu penalti?
Masalahnya, sejarah menunjukkan bahwa keinginan Allegri sulit terealisasi. Sejak 2012, Piala Super Italia sudah menghadirkan tiga kali babak tos-tosan dengan siklus bergantian. Edisi 2012 berakhir dengan adu penalti, 2013 tanpa babak tos-tosan, 2014 dengan adu penalti, dan begitu seterusnya.
ADVERTISEMENT
Nah, Piala Super Italia 2017 yang turut melibatkan Juventus telah berlalu tanpa adu penalti. Mengacu siklus, inilah giliran babak tos-tosan menentukan pemenang duel antara sang juara Serie A dengan kampiun Coppa Italia.