Ah, Masa Iya, Lovren Salah Satu Bek Terbaik di Dunia?

12 Juli 2018 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dejan Lovren, bek andalan Kroasia. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Dejan Lovren, bek andalan Kroasia. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
ADVERTISEMENT
Dejan Lovren memilih untuk tak mendengar kritik yang dialamatkan kepadanya. Di kepala bek berusia 29 tahun itu, dia merupakan salah satu bek terbaik dunia. Opininya itu berdasar pada fakta bahwa Lovren-lah bek utama yang membawa Liverpool sampai ke final Liga Champions musim 2017/2018 dan Tim Nasional (Timnas) Kroasia yang kini menjejak final Piala Dunia untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
"Mereka bilang saya punya musim yang jelek, tapi saya tidak setuju dengan itu. Saya berhasil menunjukkan saya bisa diandalkan dalam perjalanan Liverpool ke final Liga Champions dan sekarang saya ke final Piala Dunia bersama Kroasia. Dunia harus sadar bahwa saya lah bek tengah terbaik di dunia," ujar mantan bek Olympique Lyonnaise itu kepada beIN Sports.
Padahal, Lovren belum sehebat itu. Sebab, beberapa kali dia dan tandemnya di Kroasia, Domagoj Vida, memberikan ruang tembak yang, beruntungnya bagi Kroasia, seringkali bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper Danjia Subasic. Saat menang 2-1 atas Timnas Inggris dalam laga semifinal Piala Dunia 2018, misalnya, Lovren sudah melakukan dua kesalahan fatal.
Kesalahan pertama terjadi di menit ke-29. Prosesnya bermula dari kegagalan Lovren menjaga Harry Kane sehingga striker Tottenham Hotspur itu bisa berada dalam kondisi satu lawan satu dengan Subasic usai menerima operan dari Jesse Lingard.
ADVERTISEMENT
Saat laga berjalan 35 menit, kesalahan serupa juga terjadi. Lovren, dan dua pemain Vatreni lainnya, membiarkan Dele Alli memamerkan kontrol bolanya di kotak penalti sebelum memberikan umpan pendek kepada Lingard yang lepas dari kawalan.
Perayaan Lovren usai Kroasia mengalahkan Rusia via adu penalti. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan Lovren usai Kroasia mengalahkan Rusia via adu penalti. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Beruntung, dari dua upaya itu, tak satu pun berujung gol karena penyelesaian akhir The Three Lions yang buruk. Satu gol Inggris itu tiba dari eksekusi tendangan bebas Kieran Tripper, yang mau bagaimana lagi, memang hanya kiper yang bisa hentikan.
Bersama Liverpool saja, ia membuat dua defensive error dalam kurun 29 laga di Premier League musim kemarin. Hanya Simon Mignolet yang punya jumlah defensive error sama dengannya --dan tidak ada yang lebih banyak dari mereka berdua.
ADVERTISEMENT
Well, kalau melegakan diri, Lovren bisa melihat statistik berikut: Catatan 2 defensive error itu masih lebih baik ketimbang musim sebelumnya --di mana dia membuat 3 defensive error (duh!). Namun, intinya tetap saja, dari musim ke musim, Lovren masih kerap bikin blunder.
Ujian berikutnya ada pada laga melawan Prancis, Minggu (15/7/2018), di final Piala Dunia. Ingat, Les Bleus punya Kylian Mbappe yang cepatnya minta ampun itu.