Ajax Tutup Fase Grup dengan Imbangi Bayern di Laga Thriller

13 Desember 2018 5:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dusan Tadic rayakan gol di laga vs Bayern Muenchen. (Foto: REUTERS/Toussaint Kluiters)
zoom-in-whitePerbesar
Dusan Tadic rayakan gol di laga vs Bayern Muenchen. (Foto: REUTERS/Toussaint Kluiters)
ADVERTISEMENT
Bayern Muenchen menutup fase grup Liga Champions 2018/19 laga thriller melawan Ajax Amsterdam. Disebut thriller karena pertandingan yang berlangsung di Johan Cruyff Stadium pada Kamis (13/13/2018) itu diwarnai dengan aksi membalas gol, terutama di menit-menit akhir. Hasil imbang 3-3 pada akhirnya menjadi penutup laga. Tiga gol Bayern diciptakan oleh Robert Lewandowsky (13' dan 87') dan Kingsley Coman (90'). Sementara, tiga gol balasan Ajax dicetak oleh Dusan Tadic (61', 82') dan Nicolas Tagliafico (90'+ 5').
ADVERTISEMENT
Laga ini pada dasarnya mempertemukan juara Grup E dengan runner up. Hanya, pertandingan ini memang tidak memengaruhi kepastian mereka untuk melangkah ke 16 besar karena tiket itu sudah dimiliki seusai laga di matchday kelima. Sementara, Benfica dipastikan menjejak ke Liga Europa karena mengakhiri fase grup di tempat ketiga dan AEK Athens menjadi wakil Grup E yang tergusur dari kompetisi Eropa.
Skema dasar 4-3-3 yang digunakan oleh Eric ten Haag memplot David Neres, Dusan Tadic, dan Hakim Ziyech sebagai trisula seragan. Ketiganya punya tugas berat untuk membobol pertahanan Bayer yang digagas oleh Rafinha, Niklas Suele, Jerome Boateng, dan David Alaba. Skema empat bek dipilih oleh Ten Haag untuk menahan gempuran serangan yang diciptakan oleh duet Robert Lewandowski dan Thomas Mueller yang bermain dalam formasi dasar 4-4-2 milik Niko Kovac.
ADVERTISEMENT
Dalam 30 menit jalannya laga Ajax mendominasi dalam penguasaan bola lewat kemenanga 60,6%. Namun, penguasaan bola yang demikian besar tak lantas membuat mereka menorehkan keunggulan pertama.
Lewandowski rayakan gol di laga vs Ajax. (Foto: REUTERS/Toussaint Kluiters)
zoom-in-whitePerbesar
Lewandowski rayakan gol di laga vs Ajax. (Foto: REUTERS/Toussaint Kluiters)
Sementara, Bayern tampil cukup efektif. Dari delapan upaya tembakan yang mereka bukukan lima di antaranya tepat sasaran. Keunggulan pertama bahkan berhasil mereka segel pada menit 13 lewat gol Lewandowski. Memanfaatkan umpan yang dikirimkan oleh Serge Gnabry yang melanjutkan tendangan sudut, Lewandowski melesakkan sepakan dari tengah area pertahanan yang tidak dapat digagalkan oleh Andre Onana.
Walau tertinggal, Ajax juga bukan peluang sama sekali. Empat menit setelah gol pertama tadi, Hakim Ziyech menciptakan peluang lewat tembakannya ke tengah gawang. Namun, Manuel Neur masih kepalang sigap sehingga mampu menyelamatkan gawang yang dikawalnya. Begitu pula yang terjadi pada menit 26. Performa prima Neur lagi-lagi mampu menjaga gawangnya dari gol penyama kedudukan.
ADVERTISEMENT
Walaupun Ajax tetap memenangi penguasaan bola di sepanjang babak pertama, aksi defensif pemain-pemain Bayern menjadi jawaban mengapa aliran serangan wakil Belanda itu mandek. Ada 13 tekel sukses, 12 sapuan, dan 13 intersep yang dilancarkan oleh Bayern.
Alhasil, dari tujuh bangunan serangan, empat di antaranya berhasil diblok oleh sang wakil Jerman. Itu belum ditambah dengan pemain Ajax cukup sering kehilangan bola. Tadic, si penyerang tengah, kehilangan bola empat kali sebelum turun minum. Jumlah ini tak hanya menjadi yang terbanyak di antara pemain Ajax, tapi kedua tim.
Lima menit setelah turun minum, Bayern kembali mengancam lewat sepak-terjang Lewandowski yang memanfaatkan umpan Franc Ribery. Beruntung, sepakan yang menyasar sudut kiri atas itu sanggup dibendung oleh Onana.
ADVERTISEMENT
Laga thriller Ajax vs Bayern. (Foto: REUTERS/Piroschka van de Wouw)
zoom-in-whitePerbesar
Laga thriller Ajax vs Bayern. (Foto: REUTERS/Piroschka van de Wouw)
Persoalan bagi Bayern, keunggulan tipis mereka tidak bertahan karena pada menit 61, Ajax sanggup menyamakan kedudukan. Umpan Donny van de Beek berubah menjadi assist karena berhasil dikonversi oleh Tadic menjadi gol lewat tembakan yang juga ditopang oleh keberhasilannya menembus kotak penalti Bayern.
Petaka untuk Bayern belum berhenti. Pada menit 75, Mueller diganjar kartu merah karena memprotes wasit dengan keras. Keluar Mueller menjadi awal dari laga 10 lawan 10 karena pada menit 67, Ajax juga kehilangan seorang penggawanya, Maximilian Woeber, juga karena memprotes wasit dengan keras.
Seolah hari buruk Bayern belum berakhir, pada menit 81 gawang Neuer kebobolan lagi. Semuanya kembali berpangkal pada pelanggaran. Wasit menghadiahkan Ajax sepakan penalti karena mendapati Boateng melakukan pelanggaran kepada Kasper Dolberg di dalam kotak penalti. Tugas untuk menjadi eksekutor tendangan penalti berhasil diselesaikan dengan baik oleh Tadic. Keunggulan 2-1 menjadi milik Ajax.
ADVERTISEMENT
Laga semakin gila karena lima menit berselang, justru pemain Ajax, Nicolás Tagliafico, yang kedapatan melakukan pelanggaran di area terlarang. Fragmen yang muncul setelahnya adalah perayaan gol karena Lewandowski sanggup menuntaskan tugasnya sebagai algojo dari titik putih.
Kesalahan umpan bek Ajax mengganjar timnya dengan gol untuk Bayern. Thiago Alcántara menyambar bola yang direbut oleh kawannya tadi dan dikirimkan kepada Coman. Memanfaatkan ruang gerak yang cukup luas, Coman melesakkan tembakan ke tengah gawang yang gagal diselamatkan Onana.
Salah besar jika mengira gol Coman itu menjadi akhir dari drama di laga ini. Di injury time, Ajax justru sanggup menyamakan kedudukan lewat gol Tagliafico. Bek asal Argentina itu menerima bola dari Klaas-Jan Huntelaar dan langsung melepaskan tembakan kencang. Ini menjadi akhir dari drama di sepanjang laga. Bayern dan Ajax memulai perjalanan mereka di babak 16 besar Liga Champions dengan cerita laga thriller yang tuntas dengan skor imbang 3-3.
ADVERTISEMENT