Akankah Isaac Drogba Menjadi Besar seperti Ayahnya?

21 Februari 2018 3:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isaac Drogba bergabung ke Guingamp (Foto: @EAGuingamp)
zoom-in-whitePerbesar
Isaac Drogba bergabung ke Guingamp (Foto: @EAGuingamp)
ADVERTISEMENT
Ada adagium berbunyi 'Like Father Like Son'. Adagium yang lebih seperti sebuah idiom ini, memiliki arti bahwa anak laki-laki biasanya akan memiliki banyak kemiripan dengan ayahnya. Mungkin itulah yang terjadi pada Isaac Drogba saat ini.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, tepatnya pada 19 Februari 2018 silam waktu Prancis, Isaac Drogba, yang sekarang berusia 17 tahun, resmi bergabung dengan klub Ligue 1, Guingamp. Isaac sendiri sebelumnya adalah pemain yang sempat bermain di Akademi Chelsea. Sekilas hal ini tampak biasa-biasa saja. Apalagi Isaac bergabung di tim U-19 Guingamp, bukan tim senior Guingamp.
Namun, jika ditelisik siapa sosok Isaac ini, ternyata ada keunikan yang bisa dilihat. Isaac adalah anak dari Didier Drogba, legenda sekaligus pahlawan Chelsea dalam ajang Liga Champions musim 2011/2012. Ketika itu, di partai final melawan Bayern Muenchen, sundulannya sukses menyelamatkan Chelsea dari kekalahan. Eksekusi penaltinya di babak adu penalti membawa kemenangan buat The Blues.
Guingamp sendiri, klub yang dipilih Isaac, ternyata adalah klub yang pernah dibela oleh Drogba ketika dia masih remaja dulu. Pada Januari 2002 silam, Drogba bergabung dengan Guingamp dari Le Mans dengan mahar sebesar 80.000 ribu poundsterling. Di Guingamp, Drogba sukses menorehkan 24 gol dari 50 penampilan sehingga mengantarkan dirinya ke Olympique Marseille, klub yang menjadi jembatannya ke Chelsea.
ADVERTISEMENT
Melihat sang anak mengikuti jejak langkahnya, Drogba pun mengungkapkan rasa bahagia. Dalam akun Instagram pribadinya, Drogba memajang foto Isaac yang sedang memegang seragam Guingamp, dengan caption yang cukup memotivasi.
"Aku benar-benar bangga kepadamu," tulis striker asal Pantai Gading itu.
Tidak hanya Drogba saja, dua pemain yang pernah menjadi rekan setim Drogba, Frank Lampard dan John Terry, juga berkomentar soal Isaac ini. Mereka, yang pernah melihat Isaac semasa kecil dulu, benar-benar terkejut ketika melihat Isaac tahu-tahu sudah resmi membela Guingamp, meski hanya sebatas tim U-19 saja.
"Selamat! Saya ingat Isaac dulu adalah seorang anak yang begitu sopan. Sekarang dia sudah menjadi seorang pria!" ujar Lampard.
"Selamat kawan. Benar-benar terkejut melihatnya sekarang sudah tumbuh dewasa," ujar Terry.
ADVERTISEMENT
Mengingat posisi Isaac yang sama dengan ayahnya sebagai penyerang serta ekspektasi sebagai putra dari seorang legenda Chelsea, pertanyaan pun menyeruak ke permukaan, apakah kelak dia akan terbebani dengan ekspektasi itu?
Sudah banyak kejadian yang menunjukkan bagaimana besarnya nama seorang ayah dapat tidak berbanding lurus karier sepak bola anaknya. Paling kentara tentu kisah Jordi Cruyff, anak dari Johan Cruyff yang sulit lepas dari bayang-bayang ayahnya. Jordi gagal menorehkan prestasi emas semasa kariernya sebagai pesepak bola.
Maka itu, dengan menjalani jalan sang ayah serta mengisi posisi yang sama di lapangan dengan sang ayah, akankah Isaac terbebani dan terkubur oleh ekspektasi? Semoga saja tidak begitu. Apalagi dalam wawancara dengan Sports Illustrated beberapa waktu silam, ada sebuah permintaan unik dari Isaac yang diungkapkan oleh sang ayah.
ADVERTISEMENT
"Saya pernah bilang kepada anak saya di timnas mana kelak dia ingin bermain. Dia lahir di Prancis, tetapi tidak ingin main di Timnas Prancis atau Pantai Gading. Dia justru ingin bermain di Timnas Inggris," ucap Drogba.