news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aksi Boikot Suporter PSS: Klub Bertekad Penuhi Tuntutan

6 Maret 2019 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter PSS Sleman Foto: Instagram @pssleman
zoom-in-whitePerbesar
Suporter PSS Sleman Foto: Instagram @pssleman
ADVERTISEMENT
PSS Sleman tengah bergejolak. Kelompok Super Elang Jawa—julukan PSS—, Brigata Curva Sud, memboikot pertandingan Piala Presiden 2019 yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
ADVERTISEMENT
PSS menjadi tuan rumah Grup D yang juga diisi Persija, Madura United, dan Borneo FC. Pada laga pertama tuan rumah, Selasa (5/3/2019), Stadion Maguwoharjo sepi penonton.
Pengumuman pemboikotan itu dirilis pada Sabtu (2/3) di laman resmi Brigata Curva Sud (BCS). BCS menuntut manajemen, dalam hal ini PT PSS, memenuhi delapan tuntutan mereka.
Delapan poin tuntutan itu ialah program pembinaan dan akademi usia muda PSS, mes pemain, lapangan latihan, pengembangan bisnis dan pemasaran, menghapus peran dan posisi ganda di PT PSS, memanfaatkan dan mengutamakan peran ofisial media klub, penyelenggaraan pertandingan yang profesional, dan prosedur operasional standar yang jelas dalam perusahaan.
BCS mengancam jika PT PSS tak memenuhi tuntutan tersebut maka mereka akan memboikot setiap laga PSS sampai waktu yang tidak terbatas.
ADVERTISEMENT
Menanggapai gejolak itu, PT PSS buka suara. CEO PT Putra Sleman Sembada—perusahaan yang memayungi PSS—Soekeno mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BCS atas kritik agar klub lebih baik ke depan.
Ia menuturkan bahwa poin-poin tuntutan BCS itu akan dipenuhi manajemen. Hanya saja, mereka kudu bersabar menanti hasil pekerjaan manajemen.
“Tidak mudah untuk memenuhi hal-hal yang ideal, butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Ada yang bisa dilakukan dengan segera dan ada yang perlu disiapkan secara matang,” tuturnya.
Selebrasi pemain PSS Sleman setelah penyerahan trofi Liga 2 2018. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Soekeno lebih lanjut menanggapi semua poin tuntutan. Mes pemain diputuskan di hotel d’Salvatore sesuai pilihan suporter saat berdialog dengan klub, Sabtu (2/3).
Sementara untuk lapangan latihan, sejauh ini PT PSS masih mencari tempat yang pas agar langsung bisa dikontrak secara permanen. Soekeno tak menampik kalau Super Elang Jawa idelanya punya lapangan latihan sendiri. Namun, hal itu bukan perkara mudah dan segera.
ADVERTISEMENT
Menilik soal pengembangan bisnis dan pemasaran, Soekeno pun menyasar pentingnya peran sponsor. Klub berupaya membuat sponsor agar tertarik mendukung. Inovasi segera dilakukan untuk menggaet sponsor.
Hal lain yang disoroti ialah soal pembinaan usia muda dan akademi PSS. Soekeno menegaskan bahwa program itu sudah dan sedang berjalan.
Jajaran PT PSS juga tak lepas dari kritik suporter. BCS menginginkan klub memberantas peran ganda orang-orang yang ada di dalamnya.
“Memang perlu diperbaiki agar sumber daya manusia (SDM) yang ada di dalamnya bisa lebih fokus menjalankan tugasnya. Kami semua menginginkan setiap pekerjaan dapat ditangani lebih efisien dan profesional,” kata Soekeno.
Memang tak sedikit masalah yang menerpa PSS. Super Elang Jawa punya rapor merah soal tiket. Memberantas calo tiket dan masih banyaknya penonton yang masuk tanpa tiket masih menjadi pekerjaan rumah.
ADVERTISEMENT
PSS Sleman Foto: Instagram/@bcsxpss.1976
Seokeno pun sadar banyak hal yang perlu diperbaiki. Khusus untuk problem tiket, manajemen PT PSS berencana menggunakan sistem tiket yang lebih modern agar tak terjadi kebocoran.
Lini lain yang kerap menjadi sorotan BCS ialah ofisial media klub. Sejauh ini, menurut mereka, manajemen belum memaksimalkan peran ofisial media dalam pemberitaan tim, seperti pengenalan pemain baru dan berita-berita lain seputar klub.
Sebagai peserta anyar di Liga 1, PSS dihadapkan langsung dengan banyaknya pekerjaan rumah. Tentu saja level Liga 2 berbeda dengan Liga 1. Pembenahan seperti yang BCS suarakan mesti segera dilakukan.
Apalagi jika menyangkut penyelenggaraan pertandingan. BCS menuntut pihak panitia pelaksana agar bekerja profesional lantaran level PSS kini berada di kompetisi teratas Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Isu ini sangat sensitif. Kami dari manajemen sebetulnya memenuhi segala tuntutan suporter. Hanya, mereka mesti sabar karena tidak semua instan. Sebagai keluarga sejatinya kami harus diskusi dengan kepala dingin,” ujar Yohanes, Hubungan Masyarakat PT Putra Sleman Sembada, ketika dihubungi kumparanBOLA, Rabu (6/3).