Alasan Bhayangkara FC Pilih Elio: Paham Kultur Sepak Bola Indonesia

Pemain Bhayangkara FC rayakan gol. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/18.)

Satu slot di lini depan Bhayangkara FC akan ketambahan satu pemain jelang berakhirnya putaran pertama Go-Jek Liga 1. Setelah Nikola Komazec resmi berpisah dengan 'The Guardian', manajemen Bhayangkara nyatanya telah menyiapkan satu nama.

Cukup beralasan Bhayangkara mendatangkan pemain depan. Dari 16 pertandingan yang telah dijalani, Bhayangkara hanya menorehkan 20 gol. Jika menyoal lini depan, bisa dibilang minim kontribusi karena baru mencetak delapan gol: Heman Zumafo (5 gol), Nikola Komazec (2 gol), dan Marinus Manewar (1 gol).

Evaluasi tim putaran pertama pun telah dilakukan. Dikatakan Manajer Bhayangkara, Sumardji, bahwa persoalan lini depan memang menjadi lubang yang harus segera ditambal. Alhasil pilihan kemudian jatuh kepada Elio Martins.

Menyikapi kedatangan Elio, juru latih Bhayangkara, Simon McMenemy, buka suara. Ada alasan khusus mengapa sosok Skotlandia mengajukan nama penyerang 33 tahun ini kepada manajemen.

"Ada banyak pilihan nama yang akan kami datangkan untuk posisi pemain depan untuk putaran kedua nanti, banyak sekali. Tetapi, tentu tidak mudah karena untuk posisi striker adalah pemain yang mengerti kultur sepak bola Indonesia," ujar McMenemy.

"Dia pernah bermain di liga ini untuk PS Tira musim lalu. Dia bisa mencetak banyak gol meski bermain dengan tim yang mungkin sedikit sulit untuk dia. Dengan bermain dengan kami, mungkin dia akan bisa mencetak lebih banyak gol, dengan servis dan dukungan yang diberikan dalam tim ini dibandingkan tim seperti itu," kata dia menjelaskan.

McMenemy melanjutkan, jika membawa striker baru mungkin membutuhkan waktu adaptasi dua sampai tiga bulan. Tetapi, dengan striker yang sudah paham kondisi sepak bola Indonesia, maka akan lebih mudah untuk bekerja sama.

"Kami berharap ini merupakan langkah yang bagus. Sama, ketika kami merekrut Illija Spasojevic musim lalu, kami mendatangkannya karena dia sudah pernah bermain di Indonesia dan Anda lihat, pekerjaan kami menjadi lebih mudah," kata dia menutup.