Alexander-Arnold: Bocah Asli Liverpool yang Kini Juarai Liga Champions

2 Juni 2019 6:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trent Alexander-Arnold mencium trofi Liga Champions. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
zoom-in-whitePerbesar
Trent Alexander-Arnold mencium trofi Liga Champions. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
ADVERTISEMENT
Trent Alexander-Arnold menciptakan sejarah di sepak bola Eropa. Berlaga di final Liga Champions 2018/19, ia menjadi pemain di bawah usia 21 tahun pertama yang mentas sejak awal pada dua final kompetisi terelite se-Eropa itu secara beruntun.
ADVERTISEMENT
Alexander-Arnold melewati catatan Christian Panucci yang menorehkannya di final 1994 dan 1995 saat membela AC Milan. Hanya, usia Panucci telah menginjak 22 tahun di final yang kedua. Sementara, Arnold bahkan belum berusia 21 tahun hingga 7 Oktober nanti.
Catatan ini semakin paripurna buat Alexander-Arnold karena Liverpool keluar sebagai kampiun usai mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0. Hasil yang juga membayar kekecewaannya di final musim lalu saat kalah 1-3 dari Real Madrid.
Sebagai pria asli Liverpool tentu tak ada yang lebih membanggakan buat Arnold dengan meraih rekor individu tersebut sekaligus membawa tim kota kelahirannya berjaya di sepak bola Eropa.
“Sulit untuk mengungkapkan momen ini ke dalam kata-kata. Selama kami melewati musim ini, kami pantas mendapatkan trofi ini dibandingkan tim-tim lain. Kami sudah melakukan sesuatu yang spesial dan kami mendominasi pertandingan,” kata Arnold dilansir BBC Sport.
ADVERTISEMENT
“Kami tak akan melihat ke belakang dan berpikir pertandingan tadi kurang bagus. Yang akan kami lihat adalah sekarang ini kami adalah juara di Eropa. Saya hanyalah pria dari Liverpool yang mimpinya jadinya kenyataan,” tuturnya menambahkan.
Trent Alexander-Arnold di laga final Liga Champions 2018/19. Foto: REUTERS/Toby Melville
Trofi dan rekor individu yang diraih juga menjadi bukti pendar Alexander-Arnold musim ini. Ia menjadi yang terbaik dalam skuat 'Si Merah' untuk urusan mengkreasikan gol. Tercatat ada 12 assist di Premier League dan tiga assist di Liga Champions yang dibukukan Arnold.
Berbicara soal assist, pertandingan semifinal leg kedua Liga Champions melawan Barcelona menjadi salah satu momen Alexander-Arnold melahirkan epos. Sosok yang identik dengan nomor punggung 66 ini menjadi pencipta assist terakhir untuk gol Divock Origi di menit 79 lewat proses yang cerdik.
ADVERTISEMENT
Aksi-aksi brilian Alexander-Arnold berlanjut di laga final. Kendati tak menorehkan assist, ia berjasa membuat pertahanan Liverpool tak dibobol oleh Harry Kane dan kolega. Puncaknya, nama Alexander-Arnold tercatat dalam sejarah dan Liverpool mengangkut 'Si Kuping Besar' keenamnya.