Alexis Sanchez Keluhkan Menit Bermainnya yang Minim di Man United

3 September 2019 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alexis Sanchez terbaring di lapangan saat Manchester United melawan Reading. Foto: Phil Noble/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Alexis Sanchez terbaring di lapangan saat Manchester United melawan Reading. Foto: Phil Noble/Reuters
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang menilai bahwa Alexis Sanchez gagal di Manchester United. Sanchez pribadi menilai, itu bukan salahnya. Ia menyatakan bahwa menit bermainnya yang minim membuatnya sulit bersinar di United.
ADVERTISEMENT
Sanchez diakuisisi United dari Arsenal pada Januari 2018. Selama satu setengah tahun, penggawa Timnas Cile itu hanya mampu mengemas lima gol plus sembilan assist. Padahal, di Arsenal sebelumnya, Sanchez berhasil mencatatkan rata-rata 0,48 gol per pertandingan, dari total 166 pertandingan.
United pun tampak tak puas dengan kinerja Sanchez. Alhasil, ia dipinjamkan ke Inter Milan di awal 2019/2020 ini.
Meskipun begitu, Sanchez ogah untuk disalahkan. Menurutnya, catatannya buruk karena ia memang tak diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.
“Saya bahagia di United, tetapi saya selalu bilang kepada teman-teman saya bahwa saya ingin bermain. Apabila mereka membiarkan saya bermain, saya akan memberikan yang terbaik. Seringkali, saya bermain selama 60 menit, lalu esoknya saya tidak bermain. Saya tidak tahu mengapa itu terjadi,” ucap Sanchez saat diwawancarai oleh BBC Sport.
ADVERTISEMENT
Selebrasi gol Sanchez ke gawang Huddersfield. Foto: Reuters/Lee Smith
Waktu bermain Sanchez di United memang memprihatinkan. Sejak bergabung, eks penggawa Udinese itu hanya turun sebanyak 45 kali di semua kompetisi. Menit bermainnya pun hanya berada di angka 2.781.
Kendati begitu, nama Sanchez di antara suporter United sudah kepalang tercemar. Legenda United, Gary Neville, bahkan melabeli pembelian Sanchez sebagai sebuah ‘bencana’.
Sulit juga untuk menyalahkan mereka, karena keberadaan Sanchez memang merusak United, terutama dari aspek finansial. Gajinya yang disinyalir mencapai 400 ribu poundsterling per minggu membuat ‘Iblis Merah’ kesulitan membeli pemain anyar.
Meskipun begitu, Sanchez menegaskan bahwa ia tak menyesal pindah ke United. Baginya, United merupakan klub tersukses di Inggris.
“Saya sangat senang dapat bergabung bersama United. Saya selalu bilang bahwa mereka adalah klub dengan jumlah terbaik di Inggris. Waktu saya di Arsenal juga fantastis. Namun, United saat itu sedang berkembang. Saya ingin membantu United memenangi sesuatu, dan saya tak menyesali waktu saya di sana.”
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, Sanchez tampaknya tak memiliki hubungan yang baik dengan pelatih United saat ini, Ole Gunnar Solskjaer. Pasalnya, sang penyerang menyatakan bahwa memang Solskjaer lah yang tidak ingin menurunkannya.
Alexis Sanchez dan Ole Gunnar Solskjaer. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Jadi, Sanchez sebenarnya berhasil melakoni Copa America 2019 dengan apik bersama negaranya. Ia sukses menciptakan dua gol dan membawa Cile masuk ke final.
Setelah kesuksesan di Copa America 2019, Sanchez disinyalir akan bangkit. Namun, ia bahkan tak berpartisipasi di uji tanding pramusim United.
Pihak klub menyatakan bahwa Sanchez cedera, tetapi sang pemain menegaskan bahwa Solskjaer lah yang memutuskan absennya dirinya.
“Saya tampil baik di Copa America, dan saya merasa baik-baik saja. Menyoal tidak dimainkannya saya di pramusim, itu bergantung pada sang pelatih. Anda mesti menanyakan ini kepadanya, bukan saya,” pungkas Sanchez.
ADVERTISEMENT