Alexis Sanchez Melepaskan Beban, Mengakhiri Puasa Panjangnya

18 Juni 2019 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alexis Sanchez merayakan gol Timnas Cile ke gawang Jepang. Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Alexis Sanchez merayakan gol Timnas Cile ke gawang Jepang. Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
ADVERTISEMENT
Tak begitu spesial proses gol Alexis Sanchez saat Timnas Cile menang 4-0 atas Jepang, Selasa (18/6/2019) pagi WIB. Pemilik nomor kostum 7 itu sekadar meloloskan diri dari kawalan pemain lawan, sebelum menanduk bola umpan silang Charles Aranguiz.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, lesakan tersebut sangatlah penting buat Alexis Sanchez. Karena itulah bukti bahwa sang pemain belum sepenuhnya habis setelah melalui paceklik cukup panjang.
Sudah sekitar lima bulan berlalu sejak Sanchez mencetak gol terakhirnya. Dia menuliskan namanya di papan skor saat Manchester United mengalahkan Arsenal di babak keempat Piala FA, 25 Januari 2019.
Performa tumpul itu menjadi potret Sanchez sepanjang musim 2018/19. Total, dia cuma merangkum 2 gol plus 4 assist dalam 27 laga di lintas ajang. Sungguh tak sebanding dengan gajinya yang mencapai 390 ribu pounds per pekan, sehingga dirinya menjadi sasaran kritik suporter United.
Alexis Sanchez terbaring di lapangan saat Manchester United melawan Reading. Foto: Phil Noble/Reuters
Keraguan publik terhadap performanya sempat memengaruhi Sanchez. Dia merasakan beban besar untuk membuktikan diri awal laga. Pada akhirnya, Sanchez mampu melepaskannya dan menjadi protagonis Cile.
ADVERTISEMENT
"Enam pekan terakhir berlangsung buruk. Maka, saya mengalami kesulitan karena belum bisa bermain lepas di babak pertama. Untungnya pada paruh kedua, saya mendapatkan kebebasan dan antusiasme lebih," ujar Sanchez seperti dikutip The National.
Kebangkitan Sanchez tak cuma terlihat dari golnya pada menit ke-82. Semenit berselang, dia kembali memberikan impak via assist buat Eduardo Vargas. Cile pun menutup laga dengan kemenangan 4-0.
Penampilan Sanchez secara keseluruhan juga cukup memuaskan. Per Whoscored, dia membukukan 2 tembakan jitu, 3 umpan kunci, serta 3 duel udara sukses di area lawan. Rapor inilah yang mengantarkannya sebagai man of the match.
Alexis Sanchez merayakan gol Timnas Cile ke gawang Jepang. Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
Performa impresif di laga kontra Jepang lantas menghadirkan apresiasi untuk Sanchez. Salah satunya datang dari pelatih Timnas Cile, Reinaldo Rueda
ADVERTISEMENT
"Sanchez sudah berada di jalur yang tepat," kata Rueda selepas pertandingan, sebagaimana dilansir oleh Goal.
Yang diperlukan Sanchez kini yakni mempertahankan konsistensinya sepanjang turnamen. Termasuk ketika Cile menghadapi Ekuador di laga kedua Grup C, Sabtu (22/6).
Dengan penampilan tajam Sanchez, Cile boleh berharap menjuarai Copa America untuk kali ketiga secara beruntun. Ya, ketika La Roja keluar sebagai kampiun pada 2016 lalu, Sanchez juga menunjukkan tuahnya via torehan 3 gol dan 3 assist.