Allegri: Juventus Membaca Permainan dan Menyerang di Saat yang Tepat

24 Oktober 2018 6:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Juventus merayakan kemenangan atas Manchester United. (Foto: REUTERS/Hannah McKay TPX IMAGES OF THE DAY)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Juventus merayakan kemenangan atas Manchester United. (Foto: REUTERS/Hannah McKay TPX IMAGES OF THE DAY)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Old Trafford bersorak, tapi sorak-sorainya bukan untuk sang penghuni, Manchester United. Berlaga di kandang lawan di gelaran Liga Champions 2018/19, Rabu (24/10/2018), pada kenyataannya tak membuat Juventus tampil sebagai inferior. Raihan tiga poin dan kepastian untuk mendiami puncak klasemen sementara Grup H menjadi ganjaran bagi kemenangan 1-0 yang ditorehkan Juventus atas United.
ADVERTISEMENT
Dominasi menjadi satu kata yang menggambarkan seperti apa permainan Juventus di matchday ketiga turnamen antarklub papan atas Eropa itu. Tak hanya membukukan kemenangan, Juventus unggul hampir di seluruh aspek di pertandingan ini. Menyoal penguasaan bola, Juventus unggul 60,4%.
Penguasaan bola itu juga bukan sekadar mengumpan tanpa kemampuan membangun serangan. Di sepanjang pertandingan, 'Si Nyonya Tua' mencatatkan 14 upaya tembakan dengan 5 di antaranya tepat sasaran. Sementara, si tuan rumah hanya 6 kali membukukan upaya tembakan. Bahkan 5 di antara 6 upaya itu baru terjadi di paruh kedua. Artinya, di laga babak pertama, United benar-benar tak berkutik.
Bagi Massimiliano Allegri, kemenangan ini memang pantas untuk diraih oleh anak-anak didiknya. Juventus memang memasuki laga dengan modal tak sedap. Tren kemenangan mereka di Serie A 2018/19 putus usai ditahan imbang Genoa dengan skor 1-1.
ADVERTISEMENT
Menurut sang allenatore, kesalahan di laga melawan Genoa itu tak terulang. Di pertandingan kali ini, Juventus tetap gigih dalam memberikan tekanan. Namun demikian, bukan berarti Juventus tanpa cela sama sekali. Allegri menilai, timnya cukup banyak kehilangan bola.
"Melawan Genoa, kami berhenti menekan terlalu cepat. Mereka menghukum kami dengan tepat atas permainan yang seperti itu. Sementara di pertandingan (melawan United) ini, kami membiarkan lawan menciptakan sejumlah peluang. Kami juga sering kehilangan bola dengan mudah. Kami seharusnya bisa lebih cepat saat sedang menguasai bola."
Apa yang diucapkan Allegri soal kecenderungan kehilangan bola dengan cepat itu juga didukung oleh catatan statistik. Menyitat Whoscored, Juventus 8 kali kehilangan bola, sementara United hanya 5 kali. Dari catatan kehilangan bola Juventus itu, Cristiano Ronaldo dan Blaise Matuidi menjadi pemain yang paling sering kehilangan bola. Masing-masing keduanya kehilangan bola 2 kali.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, gencarnya tekanan yang dilepaskan oleh pemain-pemain Juventus membikin catatan kehilangan itu jadi tidak begitu berarti. Build up serangan yang rapi serta koordinasi pertahanan yang kompak dan disiplin membikin Juventus tampil sebagai tamu yang mengungguli si empunya rumah.
"Namun demikian, tim sudah menunjukkan penampilan yang baik dan mereka layak untuk mendapatkan kemenangan ini. Kami memenangi banyak duel udara (12 kali -red), Alex Sandro bermain dengan sederhana, tapi oke dalam membangun pertahanan," ucap Allegri.
"Kami mengendalikan tempo permainan di babak pertama dan memiliki banyak kesempatan untuk mencetak lebih banyak gol. Barangkali, memang ada kekurangan dalam penyelesaian akhir, tapi build up serangannya sudah benar," jelas Allegri dalam wawancara usai laga, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
"Pada dasarnya, kami juga bisa bermain tanpa Mario Mandzukic (absen karena cedera -red). Absennya Mandzukic membuat kami berpikir siapa yang bisa ditugaskan untuk masuk ke kotak penalti lawan. Penting bagi kami untuk tetap menguasai bola di laga melawan Manchester United dan melakukan serangan dengan benar bila dikawal oleh Nemanja Matic (gelandang bertahan -red)," jelas Allegri.
Eksekusi tendangan bebas Cristiano Ronaldo di menit 75 laga Manchester United vs Juventus. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Eksekusi tendangan bebas Cristiano Ronaldo di menit 75 laga Manchester United vs Juventus. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
Untuk tim yang agresif dalam menyerang, Matic memang kerap menjadi sosok yang paling diwaspadai. Dalam ranah taktik Jose Mourinho yang mengusung paham pragmatisme, Matic ibarat motor matic. Ia begitu mudah menyesuaikan permainannya dengan situasi yang dihadapi lawan.
Sederhananya, saat menghadapi tim ofensif, ia bisa mengaktifkan mode bertahannya dengan cepat sehingga mampu merebut bola dan merancang serangan balik. Vice versa, Mourinho juga bisa mengutusnya untuk bermain lebih ofensif saat bertanding melawan tim dengan pertahanan rapat. Karenanya, Juventus membutuhkan pemain yang dapat melepaskan diri dari kawalan Matic sehingga bangunan serangan tidak terputus di tengah jalan.
ADVERTISEMENT
Maka, agresivitas Juventus hari ini juga tidak dapat dilepaskan dari peran Sandro yang begitu piawai membangun serangan dari belakang. Di sepanjang laga, ia menjadi pemain Juventus yang paling banyak mencatatkan aksi dribel sukses, mencapai 3 kali, ditambah dengan 52 umpan sukses.
Keberhasilan Sandro melewati pengawalan lawan, termasuk Matic, saat menguasai bola menjadi modal yang baik bagi tim untuk tetap menjamin kecukupan suplai bola bagi para penyerang. Sandro juga menjadi pemain komplet yang tetap andal membangun pertahanan dengan catatan 2 tekel sukses, 3 sapuan, dan 2 intersep.
"Tim dan klub ini menunjukkan perkembangan secara konstan. Permainan lawan itu harus dibaca sehingga dapat menemukan kapan bergerak maju, kapan tidak. Saat melawan Genoa, kami tidak membaca permainan lawan dengan benar. Namun, di pertandingan ini, tim membuktikan bahwa mereka dapat membaca permainan lawan sehingga dapat menyerang di saat yang tepat," pungkas Allegri.
ADVERTISEMENT