Amarah Bonucci Ketika Seseorang Doakan Anaknya Mati

14 September 2018 5:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leonardo Bonucci merayakan gol Juventus ke gawang Chievo Verona. (Foto: Isabella Bonotto/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Leonardo Bonucci merayakan gol Juventus ke gawang Chievo Verona. (Foto: Isabella Bonotto/AFP)
ADVERTISEMENT
Begitu berat perjalanan Leonardo Bonucci menjaga kedua anaknya, Lorenzo dan Matteo. Kerap hadir cobaan, mulai dari penyakit parah yang menjangkit Matteo sampai serapah suporter terhadap buah hatinya.
ADVERTISEMENT
Bermula pada Juli 2016 ketika Matteo menderita sakit parah. Situasi ini mengganggu fokus Bonucci di lapangan hingga sempat berpikir untuk pensiun dini.
Untungnya, Matteo berangsur pulih selepas menjalani operasi. Niatan tersebut diurungkan oleh Bonucci hingga kini masih memperkuat Juventus dan Timnas Italia. Kesembuhan Matteo juga sempat direspons suporter I Bianconeri dan lawan dengan pesan empati.
Sikap publik mendadak berubah drastis setelah Bonucci menyeberang ke AC Milan pada musim panas 2017. Kembali ke Turin satu tahun berselang, Bonucci tak bisa meredakan opini sebagian orang yang memandangnya sebagai pengkhianat.
Ambil contoh ketika Juventus menjamu Lazio pada partai Serie A di Turin, 28 Agustus lalu. Terlihat Bonucci belum sepenuhnya dimaafkan oleh suporter. Area Curva Sud melantunkan cemoohan selama 90 menit, sementara sektor lainnya coba menetralkan nada negatif dengan tepuk tangan dan chant untuk mendukung Bonucci.
ADVERTISEMENT
Juventus, juara Serie A musim ini. (Foto: Reuters/Giorgio Perottino)
zoom-in-whitePerbesar
Juventus, juara Serie A musim ini. (Foto: Reuters/Giorgio Perottino)
Teraktual, seseorang sempat mengirimkan kata-kata kasar melalui direct messages ke akun Instagram Bonucci. Di situ tertulis bagaimana dia menyumpahi kedua anak Bonucci supaya mati. Bek 31 tahun ini lantas marah. Dia membalas dengan pesan sangat keras dan mengunggah percakapannya lewat Instagram Stories.
"Mungkin suatu hari, kita akan hidup di dunia yang lebih baik. Namun, saya ingin menjauhkan anak saya dari dunia yang dipenuhi orang-orang seperti ini. Orang-orang yang menunjukkan kekerasan melalui gestur, perkataan, dan perbuatan," tulis Bonucci.
"Kini silakan ubah akun Anda dan memintalah bantuan dari orang lain. Sungguh memalukan karena tidak ada orang yang bisa menyelamatkan Anda dari rasa muak menjadi diri sendiri," demikian pesannya.
Bonucci bersama keluarganya. (Foto: Instagram @Bonuccileo19)
zoom-in-whitePerbesar
Bonucci bersama keluarganya. (Foto: Instagram @Bonuccileo19)
Dari niatannya untuk pensiun ketika Matteo sakit dan amarahnya di Instagram, Bonucci menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok family man. Tak banyak pemain yang menempatkan keluarga di atas karier seperti Bonucci.
ADVERTISEMENT
Satu dari sedikit contoh adalah David Silva. Dia sempat absen dalam beberapa laga Manchester City musim lalu demi menemani anaknya yang sakit parah. Ada pula Johan Cruyff yang rela absen dari Piala Dunia 1978 karena keluarganya menerima ancaman pembunuhan.