Analisis Indonesia vs Islandia: Saat Efektivitas Menjadi Penentu

15 Januari 2018 7:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Babak Kedua Timnas Indonesia vs Islandia (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Babak Kedua Timnas Indonesia vs Islandia (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
ADVERTISEMENT
Luis Milla Aspas merupakan pelatih yang gemar menyimpan penyerang jangkung untuk melakukan duel udara dan mengubah arah bola ke sisi kanan atau kiri. Tujuannya, untuk memberi ruang agar kecepatan pemain sayap dapat dimaksimalkan.
ADVERTISEMENT
Namun pada laga melawan Islandia, Minggu (14/1/2018) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Luis Milla tidak menerapkan apa yang biasa dilakukannya. Kendati ini bukan yang pertama, pilihan Milla kali ini sangat jitu dan cermat, setidaknya hingga babak pertama usai.
Pertandingan ini berakhir untuk kemenangan Islandia dengan 4-1. Sejatinya, skuat arahan Milla mampu memberikan perlawanan yang sengit terutama di lini tengah, Namun lagi-lagi Islandia berhasil memenangi duel-duel udara baik di lini pertahanan sendiri atau pertahanan Indonesia.
***
Di awal laga, Indonesia tidak menyimpan penyerang yang berperan sebagai pemantul. Milla lebih memilih Ilham Udin Armayin berada di depan sendirian. Diapit oleh dua pemain cepat, Febri Haryadi dan Osvaldo Haay, aliran bola Timnas langsung menuju ke sektor sayap.
ADVERTISEMENT
Kecepatan ketiga pemain ini benar-benar dimaksimalkan dengan baik. Namun siapa yang menjadi kunci permainan? Jawabannya ialah Bayu Pradana dan M. Hargianto. Kedua pemain ini bermain sejajar, tidak ada yang bermain lebih ke belakang atau depan. Baik saat menahan gempuran "Our Boys" atau membangun serangan, keduanya akan berada pada posisi yang sejajar.
Memainkan bola-bola pendek di tengah lapang, Bayu dan Hargianto dapat mengatur tempo pertandingan dan menguasai lini tengah. Disitat dari Labbola, di babak pertama Indonesia unggul dalam hal penguasaan bola yang mencapai 59%.Tak hanya itu, Bayu dan Hargianto secara bergantian mengirim bola daerah ke sisi sayap pertahanan lawan.
Babak Kedua Timnas Indonesia vs Islandia (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Babak Kedua Timnas Indonesia vs Islandia (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
Selain untuk menghindari duel-duel udara -yang sudah pasti akan dimenangkan pemain Islandia yang memiliki postur tinggi-, bola daerah yang diberikan kedua pemain tersebut dapat memaksimalkan kecepatan yang dimiliki oleh Ilham, Febri, Osvaldo, dan Septian David.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Indonesia bukan tanpa celah. Unggul dalam hal penguasaan bola tidak serta merta membuat lini depan Indonesia banyak mendapatkan peluang. Sepanjang babak pertama, Indonesia hanya mampu mencetak delapan tendangan, dan hanya satu yang tepat sasaran. Sebaliknya, dengan penguasaan bola yang minim, Islandia mampu mengemas delapan tendangan off-target dan tiga tepat ke arah gawang.
Selain itu, duel-duel udara di depan gawang Islandia sulit untuk dimenangkan. Gol yang diciptakan Ilham Udin pun berawal dari kesalahan kiper mengantisipasi bola udara, sisanya Indonesia tidak mampu memenangkan duel-duel di atas udara.
Hal serupa terjadi di babak kedua. Namun yang menjadi pembeda ialah pressing dan lini tengah Islandia yang bermain lebih tangguh serta hilangnya bola-bola daerah yang dikirim lini tengah Indonesia. Dan yang paling mencolok dari semua ini ialah keberhasilan Islandia memanfaatkan postur badan untuk memenangkan duel udara di pertahanan sendiri atau pertahanan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hingga peluit tanda pertandingan berakhir, menyoal penguasaan bola, Indonesia unggul dengan 61%. Akan tetapi, menyoal peluang dan tendangan ke gawang, hanya satu yang tepat mengarah ke gawang. Sisanya, 12 tendangan tidak mengarah ke penjaga gawang Islandia.
Timnas Indonesia VS Islandia (Foto: kumparan/Fanny K)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia VS Islandia (Foto: kumparan/Fanny K)
***
Selepas pertandingan, Luis Milla mengakui bahwa pada babak pertama pemain dapat mengimbangi permainan Islandia dan dalam beberapa momen dapat mengungguli peringkat ke-22 FIFA. Namun ia juga tak menapik, memasuki babak kedua fisik pemain mulai menurun dan tidak ada bola yang membahayakan gawang Islandia.
Selain Bayu dan Hargianto yang bermain dengan ciamik di lini tengah, Milla memuji penampilan dua pemain sayapnya, Febri dan Osvaldo. Pujian yang dilontarkan Milla pada kedua pemain tersebut tentu tak salah, selama laga tersebut, dilansir Labbola, Febri mampu membukukan 18 umpan sukses, sembilan umpan silang, dan tiga umpan kunci. Sedangkan, Osvaldo mencatakankan 17 umpan sukes, dan satu umpan kunci.
ADVERTISEMENT
Namun apa yang dicatatkan apik kedua pemain berhenti pada kata "efektivitas".