Analisis: Mereka yang Menentukan Hasil El Clasico

7 Mei 2018 10:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barcelona vs Real Madrid (Foto: Albert Gea/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Barcelona vs Real Madrid (Foto: Albert Gea/Reuters)
ADVERTISEMENT
Benar-benar sulit mengalahkan Barcelona di pentas La Liga 2017/2018. Dengan 10 pemain saja, pasukan Ernesto Valverde masih mampu mengimbangi, bahkan sempat unggul, saat bersua Real Madrid di Stadion Camp Nou, Senin (7/5/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan Barcelona meraup poin dengan kondisi minus jumlah pemain tidak lepas dari sosok Lionel Messi dan Luis Suarez. Berkali-kali, permainan duo ini seperti memperlihatkan bahwa keduanya memiliki kemampuan telepati, begitu mampu mengelabui barisan pertahanan Madrid meski armadanya lebih banyak.
Contoh paling signifikan terlihat pada proses gol kedua di menit ke-52. Diawali umpan mendatar Suarez, Messi menari-nari untuk mencari ruang tembak. Ada tiga pemain coba menutup, tetapi La Pulga masih bisa melepaskan tembakan ke sudut sulit.
Selain Messi, kumparan (kumparan.com) coba merangkum siapa saja lakon yang memengaruhi hasil El Clasico. Berikut selengkapnya:
Sergi Roberto vs Marcelo: Kesuksesan dan Kegagalan Bek Sayap
Ada kesamaan cara bermain full-back Barcelona dan Real Madrid yang kerap berbenturan ini. Keduanya sama-sama gemar meninggalkan posnya untuk membantu serangan tim. Perbedaannya, Roberto lebih sering menyisir sayap, sedangkan pergerakan Marcelo lebih acak dan sering menusuk ke tengah.
ADVERTISEMENT
Karena naik terlalu jauh ke daerah Barcelona, Marcelo terlambat turun untuk mengantisipasi serangan balik lawan pada menit ke-10. Dengan kecepatannya, Roberto menyisir sisi kiri pertahanan Real Madrid secara bebas dan melepaskan umpan silang yang dimaksimalkan Luis Suarez menjadi gol.
Empat menit berselang, giliran area Roberto yang dieksploitasi Madrid untuk menyamakan kedudukan. Tidak seperti Marcelo, pemilik nomor kostum 20 tersebut hadir di sisi kanan pertahanan untuk coba menahan gempuran Real Madrid.
Gol penyeimbang Madrid bukan lantaran kesalahan, melainkan lebih karena kegagalan Roberto. Tayangan ulang menunjukkan betapa terpaku sang full-back kepada bola saat Ronaldo melepaskan umpan dengan tumit. Alhasil, tersedia area cukup luas buat Toni Kroos mengirimkan umpan silang ke tiang jauh.
ADVERTISEMENT
Skor imbang sekaligus menunjukkan kedudukan seri untuk duel antara sisi kanan Barcelona dan sisi kiri Madrid.
Roberto kembali gagal pada masa injury time babak pertama, kali ini menyoal kontrol emosi. Dia memukul Marcelo sehingga diganjar kartu meah.
Kalau dilihat lebih jauh, ini juga karena pergerakan Marcelo yang acak. Saat itu, Barcelona tengah memegang bola dan Marcelo seharusnya kembali ke daerahnya. Namun, dia malah memberikan pressing ke Roberto sekaligus coba memantik emosi sang lawan. Berhasil.
Antara Kejelian Valverde dan Kegeniusan Messi
Sebelum Roberto meninggalkan lapangan, Barcelona bermain dengan formasi 4-4-2. Di posisi gelandang kanan tepat di depan Roberto, ada Philippe Coutinho. Sisi kiri diisi oleh Andres Iniesta. Sementara, duet penyerang terdiri dari Lionel Messi dan Luis Suarez.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa situasi, Barcelona terlihat mengubah skema menjadi 4-3-3. Coutinho naik untuk menempati penyerang sayap sehingga membatasi ruang gerak Messi. Penampilan gelandang Brasil yang dikenal karena keistimewaannya melepaskan bola terobosan itu pun tak apik. Tak satu pun umpan kunci diciptakannya pada paruh pertama.
Maka itu, setelah Roberto diganjar kartu merah, sebuah keputusan logis buat Valverde mengorbankan Coutinho demi menjaga keseimbangan tim. Dia digantikan oleh Nelson Semedo, yang mengisi kekosongan di sisi kanan pertahanan. Formasi berubah menjadi 4-3-2.
Keputusan Valverde jitu. Messi lebih bebas dan terlihat liar. Sementara Suarez tetap bermain agresif menekan bek lawan seperti paruh pertama.
Kombinasi dua hal itu membuat Barcelona menghukum pertahanan Madrid. Tujuh menit setelah sepak mula babak kedua, Suarez merebut bola dari kaki Varane. Ada sedikit gerakan 'kotor' karena Suarez melepaskan tendangan hingga lawan terjatuh.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, giliran Messi untuk gigi. Dia menari-nari di depan beberapa pemain Barcelona untuk mencari ruang tembak. Sedikit celah mampu dimanfaatkan Messi guna menaklukkan Keylor Navas.
Agresivitas Suarez dan aksi individu Messi terus-menerus menghasilkan peluang buat La Blaugrana. Sampai laga rampung, total 5 tembakan dengan 3 di antaranya menemui sasaran dilepaskan oleh Messi. Sayang buat tuan rumah, tak satu pun berujung gol ketiga akibat aksi impresif Navas.
Alejandro Hernandez
Menjelang pertandingan, publik menyoroti sosok wasit Alejandro Hernandez. Sebab, sang pengadil sempat mengusir Sergio Ramos sebanyak dua kali dalam laga El Clasico. Sementara, pemain Barcelona belum pernah menerima kartu merah dari Hernandez.
Faktanya, saat laga berlangsung, Hernandez berani menghukum Roberto dengan kartu merah akibat pukulan kepada Marcelo.
ADVERTISEMENT
Albert Gea/Reuters (Foto: Albert Gea/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Albert Gea/Reuters (Foto: Albert Gea/Reuters)
Tidak cuma Barcelona, Madrid juga 'dirugikan' oleh keputusan Hernandez. Dia mengabaikan tendangan Suarez kepada Varane yang mengawali gol kedua Barcelona pada menit ke-53.
Penggemar Los Blancos mungkin makin geram pada menit ke-75. Hernandez bergeming terhadap permintaan penalti dari Madrid. Padahal, kaki Jordi Alba terlihat jelas membentur Marcelo hingga terjatuh.
Kendati begitu, tidaklah bijak pula menyalahkan Hernandez. Laga ini berlangsung dengan tensi tinggi, meski gelar juara sudah dikunci Barcelona. Banyak pula sandiwara dari kedua tim sehingga sulit bagi wasit membedakan apakah seorang pemain benar-benar jatuh atau pura-pura.