Analisis: Pressing Tinggi, Muara Keberhasilan Persija Atasi JDT

11 April 2018 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persija Jakarta vs Johor Darul Ta'zim (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persija Jakarta vs Johor Darul Ta'zim (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sinar Persija Jakarta di kompetisi Asia semakin terang. Raihan tiga poin yang diharapkan sukses dikantongi, yang berarti, kans melaju ke babak semifinal zona ASEAN semakin besar. Keberhasilan ini tak bisa lepas dari kejelian pelatih Stefano 'Teco' Cugurra dalam melihat jalannya laga sepanjang 90 menit.
ADVERTISEMENT
Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/4/2018) petang WIB, 'Macan Kemayoran' menang telak dengan skor 4-0 atas wakil Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT), pada matchday kelima Grup H AFC Cup. Empat gol yang dicetak Persija diborong oleh Marko Simic. Berkat quattrick yang dicatatkannya, Simic memimpin daftar pencetak gol terbanyak AFC CUP dengan total torehan 7 gol.
Superioritas Persija atas JDT tak hanya perihal jumlah gol saja. Menilik statistik resmi AFC, Ismed Sofyan dan kolega unggul dalam beberapa aspek, mulai dari jumlah upaya tembakan (13 berbanding 5), tembakan tepat sasaran (5 berbanding 2), dan tekel sukses (14 berbanding 9). Aspek yang disebut terakhir menjadi kunci Persija dalam meredam keunggulan JDT soal penguasaan bola yang mencapai 52,6%.
ADVERTISEMENT
Keputusan Teco untuk menerapkan pressing tinggi sejak menit pertama sukses membuat permainan JDT tak berkembang dan memaksa skuat asuhan Raul Longhi melakukan banyak kesalahan. Umpan-umpan panjang yang disodorkan pemain belakang JDT dapat diantisipasi dengan baik oleh barisan bertahan Persija.
Dengan begitu, skuat arahan Teco dengan mudah menguasai bola serta terlihat nyaman memainkan bola di area pertahanan sendiri. Tekanan yang diberikan JDT bisa diatasi oleh Sandi Sute dan Rohit Chand yang terus bergerak ke kanan, ke kiri, dan ke belakang, mendekati pemain yang sedang menguasai bola sekaligus membuka ruang.
Pressing tinggi yang diterapkan Persija juga sanggup merusak konsentrasi pemain JDT, baik dalam membangun serangan maupun menggalang kekuatan di lini pertahanan. Maka, skema serangan sayap Persija bisa berjalan dengan sempurna. Bola dari lini yang terus diarahkan ke tepi lapangan dapat disambut dengan baik oleh Riko dan Novri. Tak heran apabila tiga gol Persija pada 45 menit pertama pertandingan bermula dari pergerakan kedua pemain tersebut.
ADVERTISEMENT
Kecepatan dan kepiawaian Riko dalam mengolah bola dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Teco. Pun demikian dengan Novri. Kendati jarang merangsek ke dalam kotak penalti seperti Riko, Novri mampu membuka ruang yang bisa dimaksimalkan oleh Rezaldi Hehanusa. Ya, kumparan (kumparan.com), menyebut skema tersebut dengan nama skema 'hafalan'. Dan itulah yang menjadi senjata Persija dalam mencetak gol pada laga ini.
Arah serangan Persija dan JDT. (Foto: Dok. AFC)
zoom-in-whitePerbesar
Arah serangan Persija dan JDT. (Foto: Dok. AFC)
Namun, skema 'hafalan' pada laga ini tentu tak akan berjalan bila pressing tinggi tak diiinstruksikan Teco kepada pemain-pemainnya. Sepanjang 45 menit pertama pertandingan 82,1% serangan Persija selalu diarahkan ke sisi sayap, dengan rincian 40% di sisi kanan, 42,1% di sisi kiri, dan 17,9% serangan Persija berada di area tengah lapangan.
Selepas jeda, semua berubah. JDT yang ingin mengejar kertertinggalan melakukan perubahan besar. Mulai dari melakukan pergantian pemain hingga skema dasar menjadi 4-1-4-1. Ditambah pressing tinggi, JDT dapat memegang kendali jalannya laga.
ADVERTISEMENT
Perubahan-perubahan yang dilakukan JDT dipahami betul oleh Teco. Pelatih asal Brasil ini menginstruksikan pemainnya untuk menurunkan garis pertahanan dan meminta Sandi serta Rohit bermain lebih ke dalam. Dua hal yang dilakukan Teco ini sukses meredam serangan-serangan JDT sejak dari area tengah pertahanan Persija. Tak heran apabila JDT hanya mencatatkan 1 tembakan tepat sasaran dari 4 upaya yang dicatatnya.
Selain kejelian Teco, ada dua hal lain yang membuat Persija begitu superior atas lawannya. Berikut kedua hal itu:
Simic yang Begitu Efektif
Simic benar-benar tampil luar biasa pada laga ini. Selain sukses menjalankan tugasnya sebagai pencetak gol, Simic berhasil pula merusak bentuk pertahanan JDT lewat daya jelajahnya yang tinggi. Penyerang asal Kroasia ini tak ragu untuk turun ke area tengah lapangan untuk menjemput bola dan menciptakan ruang-ruang kecil yang dapat dimanfaatkan oleh pemain sayap Persija.
ADVERTISEMENT
Heatmap Marko Simic (Foto: Dok. AFC)
zoom-in-whitePerbesar
Heatmap Marko Simic (Foto: Dok. AFC)
Selama 45 menit pertama pertandingan, Simic pun bisa menuntaskan tugasnya sebagai pemantul bola. Selain itu, ketika pergerakan pemain tengah terbatas, Simic bergerak ke belakang dan menjadi pembagi bola. Kendati hanya satu dua sentuhan saja, tapi itu berandil besar bagi aliran bola di area tengah lapangan.
Tak sampai di situ nilai plus yang dicatakan Simic pada partai kelima Grup H. Pemain berusia 30 tahun ini bermain sangat efektif saat berdiri di dalam kotak penalti. Disitat dari situs resmi AFC, Simic hanya mencatatkan 5 sentuhan di area tersebut dan 4 di antaranya berakhir dengan gol.
Distribusi Bola Sandi yang Apik
Sandi terkenal sebagai pemain yang piawai dalam memutus serangan dari lini kedua. Tekel keras yang dilancarkannya kerap membuat pemain tengah lawan kesulitan untuk mengalirkan bola ke lini depan atau merangsek masuk ke area pertahanan Persija. Tapi, pada laga ini Sandi tak benar-benar memerankan tugasnya tersebut. Ia cuma mencatatkan 1 tekel dan 2 intersep.
ADVERTISEMENT
Catatan itu memang tak bagus-bagus amat, tapi juga tak jelek-jelek amat. Sebab, pada laga ini Sandi mendapatkan tugas lain sebagai pengirim bola. Dan spesialnya, ia dapat menuntaskan perannya dengan baik. Gol pertama Persija pun buah dari kejelian dan kecakapan Sandi mengirimkan umpan daerah ke sisi kanan, area Riko berada.
Alur distribusi bola Sandi Sute. (Foto: Dok. AFC)
zoom-in-whitePerbesar
Alur distribusi bola Sandi Sute. (Foto: Dok. AFC)
Selama 90 menit pertandingan, Sandi mencatatkan 48 umpan sukses dan 1 operan kunci. Angka-angka tersebut lebih baik dari dua gelandang lainnya, Ramdani Lestaluhu (28 umpan sukses) dan Rohit (33 umpan sukses). Melihat gambar di atas, aliran bola yang dikirimkan Sandi dominan diarahkan di area pertahanan lawan.
***
Kemenangan ini amat krusial bagi Persija. Atas raihan tiga poin dan surplus 4 gol, Persija untuk sementara berhasil menjadi pemuncak klasemen. Namun masih ada satu partai yang mesti dimainkan Persija pada fase grup, yaitu melawan wakil Singapura, Tampines Rovers, Selasa (24/4) nanti. Maka, skuat asuhan Teco harus tetap fokus dan berhati-hati karena jadwal padat siap mengadang.
ADVERTISEMENT