Anomali Alessio Romagnoli

5 November 2018 19:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapten Milan, Alessio Romagnoli. (Foto: AFP/Giuseppe Cacace)
zoom-in-whitePerbesar
Kapten Milan, Alessio Romagnoli. (Foto: AFP/Giuseppe Cacace)
ADVERTISEMENT
Dengan susah payah AC Milan mengalahkan Udinese 1-0, Senin (5/11/2018) dini hari WIB. Bukan Gonzalo Higuain, bukan pula Suso yang jadi pahlawan kemenangan mereka. Sad but true, justru Alessio Romagnoli yang jadi juru selamat Rossoneri, lewat golnya di injury time.
ADVERTISEMENT
Menariknya, gol tersebut bukanlah aksi heroik pertamanya. Jebolan akademi AS Roma itu juga jadi aktor di balik keberhasilan Milan meraup tiga angka saat menjamu Genoa pekan lalu --lewat lesakan di injury time pula.
"Saya berusaha memberikan yang terbaik dan kami berharap untuk mempertahankan tempo ini," kata Romagnoli kepada Sky Sport Italia.
Sejak sukses menaklukkan Sampdoria 3-2 di Serie A pekan kesembilan, Milan mulai kesulitan dalam mencetak angka. Higuain yang tak pernah absen mencetak gol dalam lima laga beruntun di lintas ajang kembali terjangkit kemandulan. Sialnya lagi, mantan pemain Real Madrid itu juga terancam ditepikan karena kembali terjangkit cedera.
Begitu pula dengan Patrick Cutrone yang cuma mengemas dua gol dari enam laga ke belakang. Di saat itulah Romagnoli mencuat sebagai penyelamat, lewat gol penentunya dalam dua pertandingan terakhir.
ADVERTISEMENT
Ekspresi kecewa para pemain Milan. (Foto: Reuters/Daniele Mascolo)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kecewa para pemain Milan. (Foto: Reuters/Daniele Mascolo)
"Ini mungkin periode terbaik saya sejak saya berada di Milan, tapi saya berharap akan tampil lebih baik lagi," ucap Romagnoli.
Ironisnya, Romagnoli sebenarnya tak bagus-bagus amat dalam melaksanakan kewajibannya sebagai pemain belakang. Menurut WhoScored, kapten Milan itu hanya mengukir rata-rata 1 tekel per laga, peringkat ke-10 di antara rekan-rekan setimnya.
Sebagai komparasi, torehan Romagnoli masih lebih sedikit ketimbang Hakan Calhanoglu yang notabene berposisi lebih ofensif. Aksi intersepnya juga tak kalah buruk, cuma 0,8 per laga dalam rata-rata. Jumlah tersebut nyaris sepertiga dari torehan Lucas Biglia yang mengemas 2,1.
Satu-satunya statistik yang bisa dibanggakan adalah kuantitas sapuannya yang mencapai angka 5,6, kedua terbanyak setelah Cristian Zapata yang mengukir 7 per laga. Catatan yang paling mentereng, ya, cuma 2 kali gawang Milan clean sheet dalam 13 pertandingan yang dilakoninya di semua ajang.
ADVERTISEMENT
Well, begitulah Romagnoli yang jadi anomali: Lemah dalam bertahan, justru muncul sebagai pahlawan dan mencetak gol saat dibutuhkan Milan.