Anomali Hudson-Odoi

26 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Callum Hudson-Odoi tampil cemerlang di laga melawan Malmoe. Foto: Reuters/Tony O'Brien
zoom-in-whitePerbesar
Callum Hudson-Odoi tampil cemerlang di laga melawan Malmoe. Foto: Reuters/Tony O'Brien
ADVERTISEMENT
Callum Hudson-Odoi adalah anomali dalam skuat Tim Nasional Inggris. Bukan, ini bukan semata-mata ia menjadi pemain termuda yang dipanggil Gareth Southgate dalam jeda internasional kali ini.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, Hudson-Odoi tak perlu menjadi mentas sebagai starter bersama Chelsea untuk mendapatkan slot mentas bersama Inggris. Berbeda dari rekan-rekan setim lainnya yang rutin mentas bersama klubnya, ia bahkan belum pernah masuk dalam daftar starting line-up Chelsea di Premier League. Parahnya lagi ia juga belum pernah mentas bersama Timnas U-21 Inggris. Lha, kok, bisa?
Eh, tunggu dulu. Jangan buru-buru melabeli Hudson-Odoi sebagai pemain amatiran. Kepercayaan Gareth Southgate berhasil ia bayar dengan lunas. Sumbangsih assist dalam laga Kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Montenegro pada Selasa (26/3/2019) jadi buktinya.
Hudson-Odoi dan Ross Barkley di laga Montenegro vs Inggris. Foto: Andrej ISAKOVIC / AFP
Torehan itu sekaligus mensejajarkan namanya bersama pemain beken Inggris macam Ross Barkley, Raheem Sterling, dan Jordan Henderson yang juga menyumbang assist atas kemenangan 5-1 Inggris malam itu.
ADVERTISEMENT
Southgate pun tak segan untuk melempar puja-puji atas penampilan ciamik Hudson-Odoi di Podgorica City Stadium itu.
"Saya tidak perlu berkoar-koar, penampilan apiknya sudah menjawab (kualitasnya). Apa yang ia tunjukkan kepada kami sangat hebat, ia harus tetap maju, melanjutkan apa yang sudah dikerjakannya. Ini menjadi tapal batas baginya untuk melangkah maju," kata Southgate dilansir situs resmi UEFA.
Berbicara tentang pencapaian, sumbangsih Hudson-Odoi kepada 'Negeri Ratu Elizabeth' tidaklah sembarangan. Ia berhasil menyumbangkan trofi Piala Dunia dan Piala Eropa--semuanya di level U-17.
Maka cukup logis andai Antonio Conte sempat menurunkannya di musim lalu saat Chelsea berhadapan dengan Bournemouth di ajang Premier League. Cuma 25 menit memang, akan tetapi menjadi langkah yang besar bagi bocah berusia 17 tahun.
ADVERTISEMENT
Sementara, pelatih Chelsea musim ini, Maurizo Sarri, bukannya tak mempertimbangkan eksistensinya dalam skuat The Blues. Di awal musim ini, ia pernah menegaskan bahwa Hudson-Odoi akan tetap berada dalam skuat Chelsea. Itulah mengapa Chelsea enggan melepas pemain berdarah Ghana itu meski Bayern Muenchen menggoda dengan cek sebesar 30 juta poundsterling.
Lambat, memang, akan tetapi Sarri perlahan memenuhi janjinya. Hudson-Odoi mendapatkan jam terbang lebih di musim ini. Meski belum pernah terdaftar sebagai starter, ia sudah mencicipi enam pertandingan di Premier League dengan durasi total 119 menit.
Di sisi lain, Hudson-Odoi tergolong rutin jadi pilihan utama Sarri saat timnya mentas di Liga Europa. Sumbangsihnya ciamik karena sukses mengemas 4 gol dan 2 assist dari 414 menit atau cuma butuh 69 menit untuk mencetak gol/assist setiap mentas.
ADVERTISEMENT
Hudson-Odoi dan Kante dalam sesi latihan Chelsea. Foto: Reuters/Adam Holt
Pada dasarnya, Hudson-Odoi adalah tipikal pemain ideal Sarri. Sebagai gambaran, Hudson-Odoi mencatatkan rata-rata 3,8 dribel per laga di Liga Europa, tertinggi kedua di antara rekan-rekan setimnya. Torehan umpan kuncinya juga lumayan, 1,9 di tiap pertandingan--ketiga terbanyak.
Spesialisasi Hudson-Odoi tak jauh berbeda dengan Lorenzo Insigne, penggawa andalan Sarri sewaktu membesut Napoli. Kecepatan, kemampuan dribel, kreativitas, ketajaman adalah aspek yang jadi dasar arsitek berusia 60 tahun itu memilih Insigne.
Terlebih, pakem 4-3-3 yang diusung Sarri bertumpu pada sisi sayap sebagai jalur serangan. Khusus di Napoli, ia berfokus ke sisi kiri, sektor yang dihuni Insigne tadi.
Sementara di Chelsea, Sarri menyerahkannya kepada Eden Hazard sang penyandang tiga titel pemain terbaik Chelsea. See? Sampai di sini cukup merepresentasikan betapa sulitnya Hudson-Odoi menembus skuat utama.
ADVERTISEMENT
Jadi, jangan buru-buru mengatakan bahwa Sarri 'pilih kasih' dan abai terhadap potensi Hudson-Odoi. Posisi alaminya--winger kiri--yang berbenturan dengan Hazard membuat Sarri kemudian menyisihkannya dari skuat reguler. Pun demikian kecilnya kans untuk bersaing di pos winger kanan karena Masih ada Willian dan Pedro Rodriguez yang jadi pilihan rutin di sana.
Hazard dan Sarri pada sebuah laga. Foto: Andrew Couldridge/Reuters
Sebenarnya peluang Hudson-Odoi masih terbuka lebar andai ia bisa bersabar. Gencarnya isu kepergian Hazard bisa jadi kabar baik baginya. Untuk saat ini, Hudson-Odoi jadi kandidat kuat untuk mengisi pos winger kiri milik pemain yang dirumorkan akan hengkang ke Real Madrid itu.
Lagipula masa bakti Hudson-Odoi baru habis di akhir musim depan. Artinya, ia masih bisa punya waktu setengah musim lagi untuk menentukan pelabuhan idealnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tak menutup kemungkinan Sarri bakal memainkan Hazard dan Hudson-Odoi bersamaan. Format false-nine, jadi wadah yang paling mungkin direalisasikan--dengan mendorong Hazard ke garis terdepan.
Pemain Chelsea, Callum Hudson-Odoi Foto: REUTERS/Hannah McKay
Tercatat sudah enam kali Sarri memasang mantan pemain Lille itu sebagai penyerang tengah. Hasilnya tak buruk, 4 gol dan 3 assist dibuatnya saat itu. Lagipula ini menjadi saat yang tepat bagi Sarri untuk kembali mengaplikasi false-nine lagi, mengingat keran gol Gonzalo Higuain sedang pampat-pampatnya. Cuma sebiji gol yang dibuatnya dalam 6 pertandingan terkahir.
Nah, dengan moncernya Hudson-Odoi, Sarri tak perlu mengkhawatirkan sektor sayap kiri--dalam format false-nine. Nyatanya ia mampu menjawab kepercayaan Sarri di ajang Liga Europa serta Piala FA dan tentu saja, di pentas internasional bersama 'Tiga Singa'.
ADVERTISEMENT