Antara Barzagli dan Rugani, Siapa Pantas Gantikan Chiellini?

23 April 2018 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chielli cedera di laga melawan Napoli. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
zoom-in-whitePerbesar
Chielli cedera di laga melawan Napoli. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
ADVERTISEMENT
Laga giornata ke-34 Serie A menghadapi Napoli di Allianz Stadium, Senin (23/4/2018) dini hari WIB, berakhir dengan dua kabar buruk sekaligus bagi Juventus. Kabar buruk pertama, mereka kini hanya punya keunggulan satu poin atas rivalnya tersebut. Kabar buruk kedua, 'Si Nyonya Tua' harus kehilangan salah satu pilarnya, Giorgio Chiellini.
ADVERTISEMENT
Chiellini hanya bertahan selama 11 menit di lapangan. Sejak itu, pos bek tengah Juventus ditempati oleh Benedikt Hoewedes yang sebelumnya menjadi bek kanan. Setelah itu, pos bek kanan milik Hoewedes menjadi milik Stephan Lichtsteiner sampai laga rampung.
Awalnya, Chiellini diduga menderita cedera otot. Akan tetapi, diagnosis lebih lanjut memberi kabar yang lebih buruk lagi. Usut punya usut, bek veteran berusia 33 tahun itu mengalami cedera hyperextended knee. Secara sederhana, lutut Chiellini tertarik ke belakang melebihi posisi normal.
Atas cedera ini, satu hal yang pasti bagi Chiellini adalah dirinya hampir bisa dipastikan tidak akan turut berlaga saat Juventus bertandang ke markas Internazionale di pekan ke-35, Minggu (29/4) dini hari WIB. Hal tersebut sudah diwartakan sendiri oleh Massimiliano Allegri selepas laga. Bahkan, ada prakiraan bahwa musim Chiellini sebenarnya sudah rampung karena penyembuhan hyperextended knee biasanya memakan waktu minimal dua pekan.
ADVERTISEMENT
Nah, pertanyaannya sekarang, sebesar apa pengaruh absennya Chiellini terhadap kans Juventus? Lalu, siapa yang kira-kira akan bisa menggantikannya?
Untuk menjawab pertanyaan pertama, mari kita telaah terlebih dahulu kontribusi umum Chiellini untuk Juventus musim ini. Total, mantan pemain Fiorentina itu sudah bermain di 38 laga untuk Bianconeri dengan 36 di antaranya sebagai starter. Dari sana, dia mampu menghasilkan 1,3 tekel, 1,8 intersep, 5,6 sapuan, dan 0,5 blok per laga.
Di skuatnya saat ini, Juventus memiliki lima pemain yang bisa bermain sebagai bek tengah. Namun, dari sana hanya Chiellini seoranglah yang menjadi konstanta. Memang, sesekali pemain kelahiran Pisa ini diistirahatkan oleh Allegri, khususnya jelang laga krusial di Eropa. Namun, jika tak ada situasi khusus yang membutuhkan perlakuan khusus, Chiellini selalu jadi pilihan utama di jantung pertahanan, siapa pun tandemnya.
ADVERTISEMENT
Selama bermain untuk Juventus musim ini, Chiellini sudah terlibat dalam 21 laga yang berakhir nirbobol bagi timnya. Artinya, Chiellini berkontribusi atas 78% laga Juventus yang berakhir tanpa kemasukan. Dari sini sudah bisa dilihat bagaimana krusialnya peran Chiellini.
Nah, di sisa empat laga nanti, lawan-lawan yang dihadapi Juventus adalah Inter, Bologna, Roma, dan Verona. Pada pertemuan pertama, Chiellini bermain pada laga menghadapi Inter, Roma, dan Verona. Dari tiga laga tersebut, dua laga --melawan Inter dan Roma-- berakhir nirbobol bagi La Vecchia Signora.
Saat menghadapi Inter, Chiellini tampil dominan di lini belakang dengan 2 tekel, 4 sapuan, dan 3 intersep. Kemudian, saat menghadapi Roma, pemain berjuluk King Kong itu memang hanya membuat 1 tekel tanpa satu intersep pun. Akan tetapi, ada 10 sapuan yang berhasil dia bukukan. Plus, Chiellini juga begitu dominan di udara dengan memenangi 4 dari 4 upaya melakukan kop duel.
ADVERTISEMENT
Barzagli berduel dengan Calhanoglu. (Foto: Reuters/Alessandro Garofalo)
zoom-in-whitePerbesar
Barzagli berduel dengan Calhanoglu. (Foto: Reuters/Alessandro Garofalo)
Selanjutnya, saat menghadapi Verona, secara defensif Chiellini masih begitu dominan. 2 tekel berhasil, 3 sapuan, 1 intersep, plus keberhasilan duel udara sampai 75% jadi bukti kemampuannya di belakang. Yang istimewa, di laga ini Chiellini juga mencatatkan assist untuk gol yang dibuat Paulo Dybala. Kemudian, gol Verona pun lahir bukan karena kesalahannya, melainkan karena blunder Wojciech Szczesny.
Dari sini bisa dilihat sebesar apa kontribusi Chiellini. Idealnya, keberadaan pemain kidal ini di skuat bisa memperbesar kans Juventus meraih poin krusial di empat laga terakhirnya.
Namun, semua sudah telanjur. Chiellini cedera dan harus dicari penggantinya. Maka dari itu, mari kita coba telaah kontribusi para bek sentral lain untuk menentukan siapa yang kira-kira bisa dipercaya untuk menjadi pendamping Medhi Benatia di jantung pertahanan.
ADVERTISEMENT
Selain Chiellini dan Benatia, ada nama Hoewedes, Daniele Rugani, dan Andrea Barzagli yang bisa bermain sebagai bek tengah. Khusus Hoewedes, kansnya untuk menjadi bek tengah utama cukup kecil karena pemain asal Jerman ini lebih dipercaya Allegri untuk bermain sebagai bek kanan. Oleh karenanya, pilihan akan dikerucutkan pada Rugani dan Barzagli.
Baik Rugani maupun Barzagli punya karakteristik yang sama sebagai bek tengah. Mereka adalah pemain bertahan yang sangat mengandalkan teknik alih-alih agresi. Maka dari itu, cara bertahan mereka pun terhitung lebih bersih ketimbang Chiellini maupun Benatia.
Rugani sampai saat ini sudah bermain di 22 laga untuk Juventus. Sementara, Barzagli 32 kali. Di Serie A, Rugani lebih sering menjadi starter (18 kali) dibanding Barzagli (10 kali). Namun, jumlah penampilan Barzagli jadi lebih banyak karena pemain 36 tahun itu masih sangat dipercaya Allegri untuk turun bertanding di Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Rugani berduel dengan Duvan Zapata. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
zoom-in-whitePerbesar
Rugani berduel dengan Duvan Zapata. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
Secara statistik tekel dan intersep, Barzagli masih lebih bagus ketimbang Rugani. Peraih medali juara Piala Dunia 2006 itu mampu mencatatkan 1,2 tekel dan 1 intersep di tiap laganya. Sedangkan, Rugani hanya mampu mencatatkan masing-masing 0,8 tekel dan intersep per pertandingan. Meski demikian, untuk urusan sapuan, Rugani unggul lewat 3,6 sapuan per laga, berbanding 2 milik Barzagli.
Meski angkanya berkata demikian, Rugani bukannya secara otomatis lebih jelek ketimbang Barzagli. Sebab, kekasih Michela Persico ini punya kemampuan membaca permainan dengan lebih bagus. Artinya, Rugani seringkali tidak harus melakukan tekel atau intersep untuk menghalau pergerakan lawan.
Pada laga melawan Lazio (yang dimenangi Juventus 1-0) di Olimpico, misalnya, Rugani berhasil mematikan Ciro Immobile tanpa harus membuat satu tekel pun. Pada laga tersebut, Rugani juga tidak membukukan intersep sama sekali. Meski demikian, catatan sapuannya (6) adalah yang terbaik di laga tersebut, sama seperti Stefan Radu di kubu lawan.
ADVERTISEMENT
Namun, Barzagli tentunya punya satu hal yang belum dimiliki Rugani, yaitu pengalaman. Di empat laga tersisa, tekanan bakal sangat besar untuk Juventus dan Barzagli adalah sosok yang lebih pas untuk mengawal Juventus melewati masa-masa kritis tersebut.
Jadi, demikianlah. Untuk menggantikan Chiellini, Allegri punya dua pilihan: Barzagli yang matang secara pengalaman atau Rugani yang punya kecerdasan bertahan lebih baik. Yang jelas, siapa pun pengganti Chiellini nanti, dia harus punya ketenangan untuk mengimbangi agresi ala Benatia --pemain satu ini punya koleksi kartu terbanyak di Juventus (12 kartu kuning)-- yang kerapkali merugikan tim.