news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa Untungnya Jika Manchester United Gaet Alexis Sanchez?

12 Januari 2018 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alexis Sanchez bersama Timnas Cile. (Foto: Reuters/Ivan Alvarado)
zoom-in-whitePerbesar
Alexis Sanchez bersama Timnas Cile. (Foto: Reuters/Ivan Alvarado)
ADVERTISEMENT
Setelah berpekan-pekan dikabarkan merapat ke Manchester City, tiba-tiba saja muncul rumor anyar: Alexis Sanchez kini juga diminati Manchester United.
ADVERTISEMENT
Ah, ini seperti rebutan antar-tetangga terhadap sebuah barang mewah. Jika satu dapat, bisa dibayangkan betapa irinya yang lain. Rumput tetangga, pada akhirnya, memang akan selalu terlihat lebih hijau.
City, pada intinya, tidak kekurangan pemain bagus. Begitu juga dengan United. Namun, City cukup punya banyak pemain yang bisa menjadi pembeda. Ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka belum terkalahkan di Premier League sampai saat ini.
kumparan sudah pernah membahas bagaimana jadinya jika Alexis hengkang ke City. Kini, dengan munculnya rumor tersebut, kami akan membedah bagaimana seandainya Alexis pindah ke United.
Spoiler-nya kami sebut saja: dengan mendapatkan Alexis, United memiliki kreator peluang ulung dan seorang pembeda dalam satu paket.
The Guardian melaporkan bahwa United menawarkan nilai yang lebih tinggi ketimbang apa yang ditawarkan City kepada Arsenal. Sementara itu, laporan lain dari Bleacher Report menyebutkan bahwa “Iblis Merah” juga siap memberikan Henrikh Mkhitaryan sebagai tambahan.
ADVERTISEMENT
Mkhitaryan awalnya memang tampak menjanjikan. Namun, performanya kemudian menurun dan ia gagal mengulang apa yang ia tunjukkan di awal musim ini. Jumlah assist-nya mentok di angka lima. Selain itu, dalam 11 laga terakhir United di Premier League, ia cuma ambil bagian pada empat di antaranya.
Untuk ukuran seorang pemain yang sempat diminta Jose Mourinho meningkatkan performanya pada laga-laga penting, jelas catatan di atas berada di bawah standar. Mkhitaryan, pada awalnya, dimaksudkan untuk jadi kreator peluang itu sendiri. Namun, kini ia terjerembab pada kemediokeran performa.
United butuh pembeda supaya tidak terus-terusan bergantung pada Paul Pogba. Di sisi lain, si pembeda itu juga tidak boleh mematikan peran Pogba sendiri.
Inilah yang menjadi alasan kami tidak menyarankan United mendatangkan Mesut Oezil. Pasalnya, dengan mendatangkan Oezil, United akan terpatok pada formasi 4-2-3-1. Pemain asal Jerman itu tampil cemerlang jika dimainkan sebagai “nomor 10” ataupun gelandang serang di sisi sayap kanan pada formasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika demikian, Pogba terpaksa mundur ke belakang menjadi gelandang poros. Padahal, ini bukan posisi terbaiknya. Sudah sering Pogba tampil jelek jika dimainkan di posisi tersebut. Posisi terbaik Pogba —seperti yang ia tunjukkan di Juventus— adalah sebagai gelandang sebelah kiri pada formasi 4-3-3.
Mengacu pada sederet catatan di atas, Alexis justru lebih cocok untuk United ketimbang Oezil. Per WhoScored, pemain depan asal Cile ini bisa dimainkan sebagai penyerang sayap sebelah kiri atau bahkan penyerang tengah dalam formasi 4-3-3.
Alexis Sanchez di persimpangan. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Alexis Sanchez di persimpangan. (Foto: Reuters/John Sibley)
Dari musim ke musim, Alexis dan Oezil selalu jadi kreator peluang utama Arsenal. Musim ini, eks-pemain Barcelona dan Udinese itu sudah mengkreasikan 50 kans dalam 19 laga di Premier League. Artinya, Alexis rata-rata mengkreasikan 2,6 peluang per laga. Tidak buruk.
ADVERTISEMENT
Di luar itu, ia juga sudah mencetak 7 gol sejauh ini. Dalam berbagai kesempatan, sudah sering terlihat jika Alexis bisa menjadi pemecah kebuntuan timnya. Bahkan alasan yang satu inilah yang membuatnya digaet Pep Guardiola kala menangani Barcelona dulu.
Pada 2011, Guardiola mulai merasa bahwa timnya butuh opsi tambahan di lini depan untuk membongkar pertahanan lawan yang rapat. Kedatangan Alexis ketika itu pun dianggap lebih krusial ketimbang Cesc Fabregas.
So, kalau sampai United rela membayar lebih mahal dari City, menggaji lebih besar dari City, hingga menawarkan salah satu bintang mereka, paham ‘kan alasannya?