Arema soal Sanksi Komdis PSSI: Kami Istiqomah

17 April 2018 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rusuh suporter Arema (Foto: ANTARA FOTO/H Prabowo)
zoom-in-whitePerbesar
Rusuh suporter Arema (Foto: ANTARA FOTO/H Prabowo)
ADVERTISEMENT
Sanksi berat diprediksi akan diterima manajemen Arema FC. Hal itu tak lepas dari insiden kerusuhan yang terjadi saat laga Arema kontra Persib Bandung dalam pekan keempat Go-Jek Liga 1, Minggu (15/4/2018) lalu.
ADVERTISEMENT
Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, yang menjadi lokasi pertandingan, menjadi saksi luapan ketidakpuasan Aremania-sebutan pendukung Arema- terhadap pencapaian tim. Dimaklumi atau tidak, tengok saja posisi tim beralias 'Singo Edan' di tabel klasemen. Sebagai tim besar, mereka diduga tak terima hingga saat ini Arema tak kunjung meraih tripoin.
Dari hitungan matematis, ada empat pasal yang nantinya akan menjerat Arema jika merujuk regulasi kompetisi yakni pasal 4, 12, 38 dan 39. Itu baru hitungan regulasi saja, jika penegak hukum federasi sepak bola Tanah Air itu memiliki bukti lain, bukan tidak mungkin akan lebih berat.
Media Officer Arema, Sudarmadji, tak benyak berkomentar mengenai sanksi yang nantinya akan diterima. Sudarmadji berharap kejadian ini tak lagi terjadi dikemudian hari.
ADVERTISEMENT
"Soal sanksi, kami dari Arema, istiqomah," ujar Sudarmadji ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (17/4/2018).
Faktor lain yang diduga memancing kerusuhan adalah gol kedua yang dicetak penyerang Persib, Ezechiel N'Duoasel pada menit ke-78. Dan, sesaat setelah terjadinya gol beberapa botol minum kemasan mulai berjatuhan di belakang gawang Arema yang dijaga Utam Rusdian.
Kejadian lain yang menambah Aremania naik pitam adalah usai Dedik Setiawan diusir wasit keluar lapangan pada menit ke-89. Dalam situasi tersebut, Dedik tengah berebut bola dengan Ardi Idrus akan tetapi sang pengadil pertandingan memutuskan bahwa Dedik kedapatan menyikut pemain belakang Persib tersebut.
Dedik yang harus meninggalkan lapangan dibuntuti oleh aksi Aremania yang merangsek masuk ke lapangan. Seketika itu juga suasana di lapangan menjadi tak kondusif karena pagar penjagaan keamanan pun tak kuasa menahan banyaknya massa yang turun.
ADVERTISEMENT
Para pemain kesebelasan pun kemudian berupaya menyelamatkan diri dan dibantu oleh pihak kepolisian. Buntut dari kericuhan tersebut, para Aremania pun harus mengalami luka-luka.
"Kami harus segera bangkit dan menjadikan pembelajaran berharga dari kejadian ini," tutup Sudarmadji.