Aremania Meninggal, Kemenpora Tuntut PSSI Bertindak Tegas

18 April 2018 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusuhan antara Arema vs Persib (Foto: Instagram/@adebayuindra)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan antara Arema vs Persib (Foto: Instagram/@adebayuindra)
ADVERTISEMENT
Kericuhan di laga pekan keempat Gojek Liga 1, Minggu (15/4/2018) antara Arema FC dan Persib Bandung memakan korban jiwa. Dhimas Duha Ramli, remaja asal Malang, meninggal dunia pada Rabu (18/4) di Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kabar duka tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui pernyataan Sekretasi Menpora, Gatot S. Dewa Broto, menyayangkan adanya korban jiwa atas kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu.
"Yang pertama kami tentu saja turut berduka atas kejadian itu. Kemenpora netral, dekat dengan semua klub dan suporter," ucap Gatot saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (18/4) malam.
"Kedua, kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang itu memakan korban cukup banyak. Artinya hal seperti itu tidak boleh terjadi, ada kesalahan prosedural baik yang dilakukan oleh panitia pelaksana dan kedua, mohon maaf, kalau petugas (pengamanan) konsisten, bisa diminimalisasi," lanjutnya.
Melihat banyaknya insiden di stadion yang merenggut nyawa suporter, Gatot lantas meminta ada sikap tegas dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi.
ADVERTISEMENT
Kericuhan di Malang pun bisa dijadikan sampling bagaimana penindakan terhadap insiden yang terjadi. Oleh karenanya, Gatot meminta ada akuntabilitas yang transparan atas kejadian di Malang.
"Janganlah ada satu korban di setiap pertandingan. Banyak kejadian, tapi kami minta sampling Malang. Bagaimana pola penindakan, sejauh mana konsistensi PSSI dan PT LIB mengambil tindak tegas, serta upaya menjamin kejadian tidak akan terulang," tegas Gatot.
"Proses boleh tidak transparan karena diatur undang-undang, setidaknya hasil penindakan kami minta PSSI dan PT LIB juga tuan rumah jelaskan secara transparan ke publik, kalau tidak tegas akan muncul polemik," pungkasnya.