Arif Putra Wicaksono Tak Lagi Melihat Cerita Buruk PSSI

13 Agustus 2019 6:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arif Putra Wicaksono, CEO Ninesport Inc. Foto: Ferry Adi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Arif Putra Wicaksono, CEO Ninesport Inc. Foto: Ferry Adi/kumparan
ADVERTISEMENT
April 2019, Arif Putra Wicaksono selaku CEO Nine Sport Inc, kecewa dengan PSSI. Pasalnya, federasi tak kunjung melunasi utang sebesar Rp 2,1 miliar sejak 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
Utang tersebut digunakan untuk membiayai Indonesia U-19 dalam persiapan menuju Piala AFF U-19 2014 di Vietnam. Empat bertahun berlalu sejak turnamen tersebut tuntas, tetapi pembayarannya menunggak sampai sekarang.
Nine Sport Inc bahkan sempat membawa kasus tersebut ke jalur hukum dengan melayangkan somasi. Gayung bersambut, PSSI melunasi utangnya tak lama setelah somasi itu atau tepatnya pada Juni 2019.
Cerita tak mengenakkan dengan PSSI tersebut menjadi salah satu alasan Arif maju sebagai calon Ketua Umum PSSI. Ia benar-benar tergerak untuk membenahi sepak bola Indonesia, termasuk keorganisasian PSSI.
"Saya melihat pasar sepak bola Indonesia sangat baik. Kalau hal itu dikelola dengan benar, pastinya akan menyejahterakan banyak pihak, federasi dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya di Hotel Fairmont, Senin (12/8/2019).
ADVERTISEMENT
Arif tak asal bicara pembenahan sepak bola Indonesia. Ia mengusung beberapa program unggulan, seperti club licensing, manajemen fans, dan VAR (video assistant referee).
Logo PSSI Foto: Alan Kusuma/kumparan
Pria 38 tahun itu pun yakin hanya dengan program-progam apiknya bisa menggaet voter. Ia menegaskan tak perlu ‘bergerilya’ ke voter untuk mencari dukungan. Caranya yang terbilang berbeda dengan kandidat Ketum PSSI lain, semisal Mochamad Iriawan dan Rahim Soekasah.
“Persyaratan saya sudah sesuai untuk menjadi kandidat. Saya yakin dengan menawarkan program untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia menjadi daya tarik. Itu program nyata dan amat sangat bisa dilakukan. Terbelakang dalam gerilya voter tidak masalah," ucap Arif.
"Saya tidak mau masuk ke sana (politik federasi). Faktanya, dengan ritme (gerilya ke voter) seperti itu sepak bola belum juga maju. Saya mencoba terobosan saja, bukan memopulerkan nama saya di hadapan voter, tetapi menawarkan program,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya Arif tak nihil dukungan. Sejauh ini, ia mengklaim ada dua klub yang bersedia menyokongnya saat pemilihan nanti.
“Saya melihat pemerintahan yang baru ini membawa perubahan. Saya optimistis karena semata-mata ini bukan urusan politik, tapi bagaimana memajukan sepak bola. Ada dua klub yang sudah bersedia mendukung saya. Apalagi saya menawarkan bahwa ada 24 klub Eropa yang siap membantu sepak bola kita. Fokus saya ke program saya untuk menarik para voter,” kata Arif.