Arsenal Dikritik, Granit Xhaka Pasang Badan

5 September 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Granit Xhaka dalam ajang Trofi Joan Gamper 2019. Foto: AFP/Josep Lago
zoom-in-whitePerbesar
Granit Xhaka dalam ajang Trofi Joan Gamper 2019. Foto: AFP/Josep Lago
ADVERTISEMENT
Menyusul kepergian Laurent Koscielny, kini Granit Xhaka mendapat kehormatan untuk menjadi kapten Arsenal. Namun, sebagai kapten, Xhaka justru menjadi biang kerok di balik kegagalan Arsenal meraih kemenangan atas Tottenham Hotspur di Derbi London Utara akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Pada menit ke-40, Xhaka menjatuhkan striker Tottenham, Son-Heung Min, di dalam kotak penalti. Wasit menunjuk titik putih dan Harry Kane yang didapuk sebagai algojo sukses menaklukkan Bernd Leno.
Akibat gol tersebut Arsenal harus tertinggal 0-2. Beruntung, mereka memiliki striker sekelas Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang. Berkat mereka Arsenal masih bisa meraih hasil imbang 2-2 di depan pendukung mereka sendiri.
Kritik menghujani Arsenal dan Xhaka seusai laga. Legenda The Gunners, Paul Merson, bahkan tak segan menyebut Unai Emery sebagai 'Unai Wenger' karena dia merasa Arsenal tidak berkembang banyak sejak Arsene Wenger lengser.
Menanggapi kritik-kritik tersebut, Xhaka tidak tinggal diam. Dia memang mengakui sudah berbuat kesalahan, tetapi tak terima timnya dijelek-jelekkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja kritik akan selalu ada. Di Derbi London Utara kupikir kami bermain bagus. Aku membuat kesalahan di sana, tetapi kalau Anda menyaksikan pertandingan, Anda bisa lihat kami pantas menang," ucap Xhaka, disitir Sky Sports.
"Di laga itu kami mendapat banyak peluang, tetapi begitulah sepak bola. Tak ada yang bicara soal itu, tak ada yang bicara soal kesempatan yang terbuang. Mereka cuma bicara soal kesalahan yang kami buat. Itu adalah bagian dari sepak bola," tambahnya.
Xhaka tidak cuma menjabat sebagai kapten di Arsenal, tetapi juga di Tim Nasional Swiss. Keputusan pelatih Vladimir Petkovic menjadikannya suksesor Stephan Lichtsteiner ini, menurut Paolo Laurenti dari Swiss Radio, membuat Xherdan Shaqiri merasa tidak senang.
ADVERTISEMENT
"Ada rumor bahwa hubungannya dengan pelatih sedang renggang. Dia ingin menjadi kapten dan orang-orang berpikir Shaqiri marah karena tidak mendapatkannya," kata Laurenti.
Dengan begitu, Shaqiri pun meminta tidak dipanggil untuk memperkuat Swiss di Kualifikasi Piala Eropa 2020 ini. Dia beralasan ingin berkonsentrasi membangkitkan kariernya bersama Liverpool. Sebagai catatan, Shaqiri musim ini baru bermain dua kali dan semuanya sebagai pengganti.
Terkait hal ini, Xhaka tak mau ambil pusing walaupun dia tetap menyayangkan ketidakhadiran Shaqiri dalam laga menghadapi Republik Irlandia dan Gibraltar.
"Dia pemain hebat yang bisa membantu kami dan kami kecewa dia tidak berada di sini. Aku tidak mau bicara soal kenapa dan apa yang terjadi karena aku memang tidak tahu. Yang jelas, kami kehilangan pemain besar dalam pertandingan-pertandingan ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT