Arsenal vs West Ham: Menanti Ledakan 'Meriam London'

23 Agustus 2018 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi para pemain Arsenal di laga vs Chelsea. (Foto: Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi para pemain Arsenal di laga vs Chelsea. (Foto: Reuters/Paul Childs)
ADVERTISEMENT
Langkah awal Asenal di Premier League jauh dari kata spesial. Unai Emery yang didaulat sebagai suksesor Arsene Wenger belum mampu mempersembahkan kemenangan perdananya. Alih-alih menuai kemenangan, The Gunners justru menelan dua kekalahan beruntun dalam dua laga awal. Arsenal lantas menjadi satu-satunya personel Big Six yang belum meraup angka.
ADVERTISEMENT
Oke, bisa dipahami bahwa Manchester City dan Chelsea yang jadi lawan Arsenal sebelumnya bukanlah musuh enteng. So, pertandingan selanjutnya melawan West Ham United akan menjadi pembuktian bagi Emery.
Berbeda dengan dua lawan sebelumnya, klub yang juga berbasis di London itu merupakan musuh favorit Arsenal. Dalam enam perjumpaan terakhir di semua ajang, Mesut Oezil tak pernah sekalipun takluk dari West Ham.
Kebetulan, nasib pasukan Manuel Pellegrini itu tak jauh berbeda dengan Arsenal. The Hammers selalu menelan kekalahan dalam dua laga awal Premier League --dari Liverpool dan Bournemouth. Tak sampai di situ, catatan pertahanan West Ham juga buruk lantaran sudah 6 gol. Menjadi lebih parah karena hanya satu gol yang mampu mereka ciptakan, itupun melalui titik putih.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang persiapan di awal musim, apa yang dilakukan West Ham sebenarnya tak buruk-buruk amat. Total, 11 muka baru di musim ini, termasuk Felipe Anderson dan Andriy Yarmolenko, serta tiga mantan penggawa Arsenal: Jack Wilshere, Lukasz Fabianski, dan Lucas Perez.
Namun, justru hal itu yang menjadi latar belakang terhambatnya pendar klub yang bermarkas di London Stadium tersebut. Berjubelnya pemain anyar makin mempertinggi durasi proses adaptasi. Rata-rata tembakan per laga mereka hanya menyentuh angka 8, terburuk ketiga di Premier League setelah Huddersfield Town dan Brighton & Hove Albion.
Cederanya Manuel Lanzini bisa dijadikan alasan logis. Pasalnya, mantan penggawa Al Jazira itu merupakan motor serangan tim di musim lalu. Itulah yang menyebabkan ketajaman Marko Arnautovic menurun. Pellegrini sendiri sebenarnya sudah bereaksi dengan memainkan dua penyerang saat menjamu Bournemouth pekan lalu. Sayang, hasilnya tetap saja alpa.
ADVERTISEMENT
Arnautovic belum tajam. (Foto: Reuters/Andrew Yates)
zoom-in-whitePerbesar
Arnautovic belum tajam. (Foto: Reuters/Andrew Yates)
Nah, kondisi semacam ini yang membuat Arsenal di atas angin. Meski belum bisa menurunkan Laurent Koscielny dan Sead Kolasinac, setidaknya Petr Cech tak akan sesibuk sebelumnya.
Satu aspek lagi, Henrikh Mkhitaryan terbukti moncer di bawah arahan Emery. Tak hanya menjadi pemain yang paling aktif melepaskan tembakan, dia juga muncul sebagai pendulang umpan kunci terbanyak bagi tim.
Miki menjadi tumpuan dalam pakem 4-2-3-1 yang dicanangkan Emery. Sepasang gol yang dihasilkan Arsenal ke gawang Chelsea juga berasal dari pegerakan dinamisnya sebagai winger kanan.
Mkhitaryan pada laga melawan Tottenham. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Mkhitaryan pada laga melawan Tottenham. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
Kabar baiknya, West Ham sendiri juga terbukti lemah dalam mengantisipasi serangan dari sayap. Dua dari total enam gol yang bersarang ke gawang mereka berasal dari sisi kiri pertahanan.
ADVERTISEMENT
Jangan lupakan juga Pierre-Emerick Aubameyang yang sukses mengemas 10 gol dalam 13 laga di musim lalu. Serta Alexandre Lacazette yang pernah menjadi momok bagi West Ham lewat dwigol yang dibuatnya di perjumpaan termutakhir.