AS Roma Cuma Tampil Bagus Selama 50 Menit

22 Februari 2018 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco. (Foto: Marco Bertorello.)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco. (Foto: Marco Bertorello.)
ADVERTISEMENT
AS Roma sebenarnya memiliki start apik saat kalah 1-2 oleh Shakhtar Donetsk pada partai leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Metalist, Kamis (22/2/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Berkali-kali, I Giallorossi menebar ancaman melalui Diego Perotti dan Edin Dzeko pada paruh pertama. Setelah berkali-kali tertunda akibat penyelamatan Andriy Pyatov, Roma akhirnya menorehkan keunggulan via tendangan Cengiz Under empat menit menjelang waktu normal berakhir.
Akan tetapi, start positif Roma sia-sia karena situasi berbalik setelah jeda pertandingan. Facundo Ferreyra menyamakan skor pada menit ke-52, kemudian tendangan bebas Fred menentukan kemenangan Shakhtar 19 menit berselang.
Menurut pelatih Eusebio Di Francesco, degradasi performa para pemain Roma sangat memengaruhi kesuksesan Shakhtar mencetak dua gol pada paruh kedua. Ambil contoh kesalahan Alessandro Florenzi dalam melakukan intersep sehingga Ferreyra mendapatkan kans yang akhirnya berbuah gol.
"Dalam 50 menit pertama, kami bermain untuk melukai Shakhtar. Namun, setelah gol pertama Shakhtar, kami menjadi buruk, bukan dalam hal fisik, melainkan mental," tutur Di Francesco kepada Mediaset Premium.
ADVERTISEMENT
"Kami melakukan terlalu banyak kesalahan. Operan-operan tidak akurat. Rencana awal tidak dijalankan. Saya bahkan ingin mengganti separuh dari tim setelah penyama kedudukan," kata eks pelatih Sassuolo itu menambahkan.
Shakhtar Donetsk vs AS Roma (Foto: Gleb Garanich/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Shakhtar Donetsk vs AS Roma (Foto: Gleb Garanich/Reuters)
Performa minor tim pada paruh kedua, menurut Di Francesco, berdampak pada kegagalan Edin Dzeko mencetak gol. Sudah empat partai terakhir di Liga Champions dilalui striker asal Bosnia itu tanpa mampu menyarangkan bola ke gawang.
"Malam ini, rekan-rekan setimnya tidak melihat pergerakan Dzeko mencari ruang kosong. Padahal, itu sangat krusial," ujar Di Francesco.
Meski melontarkan berbagai kritik terhadap permainan timnya, Di Francesco masih menyelipkan sebuah pujian. Sasarannya adalah penjaga gawang Alisson Becker.
Tanpa kiper Tim Nasional Brasil itu, AS Roma mungkin menderita kemasukan lebih banyak. Direkam oleh Whoscored, Alisson melakukan enam penyelamatan selama 90 menit.
ADVERTISEMENT
"Hal terpenting dari Alisson tidak cuma penyelamatannya, tetapi juga kehadirannya. Dia merupakan sosok penting dalam segala hal. Dia tidak melakukan gerakan terbang di udara demi diabadikan oleh fotografer," kata Di Francesco.