news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Atletico Madrid vs Barcelona: Hadirnya Solusi di Tengah Krisis

22 November 2018 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Clement Lenglet dan Gerard Pique tertunduk lesu. (Foto: Reuters/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Clement Lenglet dan Gerard Pique tertunduk lesu. (Foto: Reuters/Albert Gea)
ADVERTISEMENT
Atletico Madrid akan menjamu Barcelona dalam pertandingan La Liga pekan ke-13, Minggu (25/11/2018) dini hari WIB mendatang. Bagi kedua kesebelasan, pertaruhannya jelas: Siapa pun yang menang, dia yang akan memuncaki klasemen sementara.
ADVERTISEMENT
La Liga musim ini betul-betul berbeda dari sebelum-sebelumnya. Setidaknya, begitulah kondisinya sampai kompetisi berjalan 12 pekan. Barcelona masih berada di puncak, memang, dengan koleksi 24 poin. Akan tetapi, mereka rentan sekali tergusur oleh tim-tim yang ada di bawahnya. Saat ini, Barcelona hanya unggul satu poin atas Sevilla, Atletico, dan Deportivo Alaves. Selain itu, masih ada Espanyol yang mengintai dari peringkat lima dengan raihan 21 angka.
Artinya, tergelincir bukanlah opsi bagi Barcelona. Di tengah persaingan yang ketat itu, perbedaan sekecil apa pun bisa menentukan prestasi. Masalahnya, Barcelona bakal bertamu ke Estadio Metropolitano dengan modal negatif. Pada laga pekan ke-12, dua pekan silam, mereka takluk 3-4 saat menjamu Real Betis di Camp Nou.
ADVERTISEMENT
Kekalahan Barcelona di tangan Betis itu muncul dari salah satu pertandingan terbaik di lima liga top Eropa musim ini. Barcelona dikalahkan oleh tim yang mampu mereplikasi identitas mereka dengan pendekatan yang lebih efisien. Quique Setien, pelatih Betis, bahkan berani berujar bahwa kemenangan timnya akan membuat almarhum Johan Cruyff --patron sepak bola milik Barcelona-- bangga.
Para pemain Real Betis merayakan gol Joaquin ke gawang Barcelona. (Foto: Albert Gea/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Real Betis merayakan gol Joaquin ke gawang Barcelona. (Foto: Albert Gea/Reuters)
Pada laga melawan Betis itu, Barcelona sudah diperkuat Leo Messi yang sebelumnya mengalami cedera patah tangan. Dengan dibantu Munir El Haddadi yang membawa angin perubahan, Messi mencetak dua gol. Namun, itu semua akhirnya tidak cukup untuk membendung ketajaman Betis. Barcelona pun harus kemasukan empat gol di kandang untuk pertama kalinya sejak 2003, sekaligus menelan kekalahan kandang perdana musim ini.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan melawan Betis itu, lini depan Barcelona tidak tampil dengan kekuatan penuh. Messi dan Suarez memang turun berlaga, tetapi pelengkap dari trio tersebut adalah Malcom yang sebenarnya cuma pilihan kesekian. Bahkan, masuknya Munir ke dalam skuat juga menunjukkan betapa tipisnya skuat Blaugrana pada pertandingan tersebut.
Barcelona harus kehilangan Philippe Coutinho serta Rafael Alcantara alias Rafinha pada pertandingan itu. Mereka juga tidak diperkuat Ousmane Dembele karena pemain Prancis tersebut mendapat hukuman dari pelatih Ernesto Valverde. Penyebabnya, Dembele melakukan tindak indisipliner dengan mangkir latihan. Dembele tak datang berlatih karena bangun kesiangan usai menghabiskan malam dengan bermain video game.
Namun, kini Coutinho sudah kembali usai sembuh dari cedera. Kembalinya Coutinho ini jelas merupakan suntikan energi berharga bagi lini depan Barcelona karena kontribusi pemain asal Brasil tersebut dalam penciptaan gol adalah salah satu yang terbaik musim ini.
ADVERTISEMENT
Coutinho sejauh ini sudah turun dalam 15 pertandingan di La Liga dan Liga Champions dengan sumbangsih 5 gol dan 4 assist. Hanya Messi (14 gol & 5 assist) dan Suarez (9 gol & 6 assist) yang mampu mengungguli torehan pemain 26 tahun tersebut di Barcelona. Artinya, dengan kembalinya Coutinho, masalah lini depan Barcelona seharunya bisa terselesaikan.
Coutinho tengah berduel dengan Brozovic. (Foto: Miguel MEDINA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Coutinho tengah berduel dengan Brozovic. (Foto: Miguel MEDINA / AFP)
Sayangnya, kembalinya Coutinho ini dibarengi dengan absennya Ivan Rakitic. Gelandang asal Kroasia itu menerima kartu merah di pertandingan melawan Betis dan harus absen saat Barcelona melawat ke ibu kota. Di sinilah masalah sebenarnya untuk Valverde berada.
Saat ini, Valverde punya dua opsi untuk menggantikan Rakitic, yakni Arturo Vidal dan Sergi Roberto. Di antara dua nama ini, Vidal lebih layak dikedepankan. Pertama, karena pemain asal Cile ini mampu menyumbangkan 2 gol dan 2 assist meskipun baru turun 2 kali sebagai starter. Kedua, Roberto sudah jarang bermain di lini tengah dan berpotensi jadi kerikil dalam sepatu.
ADVERTISEMENT
Roberto sendiri selama ini lebih kerap bermain sebagai bek kanan. Secara statistik, produk asli La Masia ini sejatinya masih lebih unggul ketimbang sang pesaing, Nelson Semedo.
Semedo sampai sekarang sudah turun 9 kali di La Liga dan Liga Champions (7 kali sebagai starter). Dari sana, belum ada satu pun assist maupun gol yang dia buat. Lalu, aksi defensif per laganya pun cuma mencapai angka 2,7 (tekel, intersep, dan sapuan). Bandingkan dengan Roberto yang, selain sukses mencatatkan 3,55 aksi defensif per laga dalam 13 pertandingan, juga sudah bisa mengemas 4 assist.
Akan tetapi, statistik tersebut tidak bisa menjelaskan bagaimana sesungguhnya Semedo lebih baik ketimbang Roberto dalam menjalankan peran sebagai bek kanan. Semedo lebih piawai dalam menempatkan posisi dan membaca permainan sebagai seorang bek kanan. Meski demikian, Valverde masih lebih kerap mempercayai Roberto untuk menjadi bek kanan Barcelona.
ADVERTISEMENT
Nelson Semedo (kanan) melepaskan diri dari kejaran Theo Hernandez. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
zoom-in-whitePerbesar
Nelson Semedo (kanan) melepaskan diri dari kejaran Theo Hernandez. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Masalah bek kanan ini merupakan satu dari dua masalah Valverde di lini belakang Barcelona. Masalah lainnya adalah Gerard Pique. Bek asli Catalunya itu belum bisa kembali ke performa terbaiknya seperti musim lalu. Sejak Piala Dunia 2018, Pique masih tenggelam dalam kesemenjanaan dan ini membuat Clement Lenglet jadi kesulitan mengawal jantung pertahanan Barcelona.
Beruntung bagi Barcelona, Atletico punya masalah besar pula dalam urusan mencetak gol. Dari 12 pertandingan, Los Colchoneros baru mengemas 16 gol. Ini berarti, dalam satu pertandingan Atletico cuma bisa mencetak rata-rata 1,3 gol. Jumlah ini menurun ketimbang musim lalu di mana Antoine Griezmann dkk. bisa mencatatkan 1,52 gol per pertandingan.
Mandulnya lini depan adalah problem terbesar Atletico. Saat ini hanya Griezmann pemain Los Rojiblancos yang sudah mencetak gol. Itu pun baru 3. Sedangkan, Diego Costa dan Nikola Kalinic torehan golnya masih berada di titik nol. Situasi ini sama dengan yang terjadi pada Atletico musim lalu. Sampai 12 jornada, pemain depan Atletico musim lalu juga cuma bisa mencetak 3 gol (2 dari Griezmann, 1 dari Kevin Gameiro).
ADVERTISEMENT
Costa sendiri sempat absen dalam beberapa laga dan sekarang dia sudah kembali. Munculnya kembali Costa di sesi latihan, Rabu (21/11/2018) lalu, berbarengan dengan terlihatnya kembali Stefan Savic dan Lucas Hernandez. Kembalinya Savic ini menjadi suntikan darah segar bagi Atletico karena sebelumnya, kapten Diego Godin dipastikan absen lantaran cedera.
Para pemain Atletico Madrid merayakan gol Diego Godin ke gawang Athletic Bilbao. (Foto: Juan Medina/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Atletico Madrid merayakan gol Diego Godin ke gawang Athletic Bilbao. (Foto: Juan Medina/Reuters)
Koke dan Thomas Lemar juga pada Rabu lalu sudah kembali berlatih. Artinya, opsi di lini tengah akan melimpah bagi Simeone. Pertanyaannya sekarang tinggal komposisi macam apa yang bakal digunakan oleh sang entrenador. Apakah Simeone bakal memainkan winger murni di sisi kanan dan kiri, atau akankah dia memainkan Koke dan Saul di sayap seraya memasrahkan area sentral pada Thomas Partey dan Rodri?
ADVERTISEMENT
***
Barcelona dan Atletico Madrid adalah kebalikan. Barcelona punya serangan terbaik (34 gol), Atletico punya pertahanan terbaik di liga dengan baru kebobolan 8 kali. Lalu, pertahanan Barcelona adalah salah satu yang terburuk (keenam) di liga, sementara Atletico memiliki masalah dengan lini depannya.
Dengan situasi seperti itulah kedua kesebelasan akan bertemu. Kemenangan jelas akan jadi target utama bagi keduanya, terlebih bagi Atletico. Beruntung bagi Barcelona dan Atletico, kondisi terkini tim telah menunjukkan adanya perbaikan. Oleh karena itu, masalah-masalah yang ada akan bisa mulai terpecahkan satu per satu.
Secara umum, Barcelona memang masih akan diunggulkan karena mereka punya Faktor X bernama Messi yang sudah mencetak 28 gol dari 36 pertandingan. Selain itu, ketiadaan Godin juga bakal meninggalkan lubang besar di pertahanan Atletico. Namun, Atletico punya amunisi-amunisi lain yang akan kembali dan opsi untuk menundukkan Barcelona pun kian kaya.
ADVERTISEMENT
=====
Atletico Madrid dan Barcelona akan bentrok dalam laga La Liga pekan ke-13, Minggu (25/11/2018) pukul 02:45 dini hari WIB, di Estadio Metropolitano, Madrid.