Ayah-Anak Haaland dan Gol di Anfield

3 Oktober 2019 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Erling Braut Haaland setelah mencetak gol di Anfield. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Erling Braut Haaland setelah mencetak gol di Anfield. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
ADVERTISEMENT
Penyerang muda Red Bull Salzburg, Erling Braut Haaland, berhasil mencetak satu gol kala timnya bertamu ke markas Liverpool, Anfield, pada laga Liga Champions, Kamis (3/10/2019) dini hari WIB. Salzburg memang kalah pada laga tersebut, tetapi Haaland boleh berbangga atas gol bersejarah tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengapa bersejarah? Ya, gol tersebut membuatnya menyamai prestasi ayahnya, Alf-Inge Haaland.
Haaland senior berkiprah di Inggris selama 10 tahun, dari 1993 sampai 2013. Tiga klub ia perkuat, yaitu Nottingham Forest, Leeds United, dan Manchester City. Meskipun bermain cukup lama di Inggris, Haaland hanya mampu menciptakan total 10 gol. Wajar sebenarnya, mengingat posisinya adalah gelandang bertahan, bukan penyerang seperti anaknya.
Tentu saja, 10 gol itu terasa spesial bagi Alf-Inge. Kebetulan, salah satunya tercipta di Anfield. Dari situ, ia selalu membanggakan gol di kandang Liverpool itu, tak terkecuali kepada anaknya.
Nah, prestasi Alf-Inge itu kini tak terasa spesial lagi, setidaknya untuk Haaland junior. Haaland pun menyatakan bahwa ia bisa menyombongkan diri kepada ayahnya.
ADVERTISEMENT
Erling Braut Haaland merayakan gol yang membawa RB Salzburg comeback saat melawan Liverpool. Foto: Action Images via Reuters/Jason Cairnduff
“Sekarang saya memiliki jumlah gol yang sama dengan ayah di Anfield. Dia selalu bilang ‘saya mencetak gol di Anfield!’ Sekarang saya bisa menjawab: ‘Saya juga sudah!’,” kata Haaland, dikutip dari situsweb resmi Liga Champions.
Terlepas dari hal tersebut, sudah sepantasnya Haaland bangga terhadap gol tersebut. Gol itu ia cetak ketika ia belum lima menit menjejakkan kaki di lapangan. Selain itu, gol tersebut berhasil membawa Salzburg menyamakan kedudukan setelah tertinggal tiga gol terlebih dahulu dari Liverpool.
Sial bagi Salzburg, pada menit ke-69, Mohamed Salah berhasil mencetak gol keduanya, sekaligus gol yang membuat Liverpool menang dengan skor 4-3. Bagi klub sekelas Salzburg, hasil ini tentunya cukup bisa dibanggakan. Mencetak tiga gol di kandang juara Liga Champions musim lalu jelas bukan prestasi sembarangan.
ADVERTISEMENT
Menariknya, Haaland mengaku bahwa ia sedikit kecewa atas hasil pertandingan tersebut. Menurutnya, ada beberapa detail-detail kecil yang Salzburg lewatkan, dan itu yang membuat mereka gagal mencuri poin. Di satu sisi, pemuda berusia 19 tahun itu mengakui bahwa Liverpool adalah lawan yang sangat sulit dihadapi.
“Perasaan kami bercampur aduk. Kami merasa senang karena mampu menyamakan kedudukan, tetapi kecewa karena kalah. Ini adalah pertandingan yang gila, dan kami menunjukkan apa yang kami mampu lakukan di kompetisi terbaik.”
“Kami benar-benar selangka lagi untuk meraih satu poin. Ada beberapa hal kecil yang semestinya kami lakukan lebih baik. Namun, memang sangat sulit melawan Liverpool—melawan mereka mungkin akan menjadi laga tersulit bagi seluruh tim di dunia,” pungkas Haaland.
ADVERTISEMENT