Azrul Ananda Bertanggung Jawab atas Tren Buruk Persebaya

16 Agustus 2019 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konvoi Bonek di Surabaya Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
zoom-in-whitePerbesar
Konvoi Bonek di Surabaya Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ADVERTISEMENT
Di tangan sang rival, Arema FC, Persebaya babak belur. Dalam pertandingan pekan ke-14 Liga 1 2019, Persebaya dilumat 0-4 oleh 'Singo Edan'.
ADVERTISEMENT
Kekalahan telak ini juga memperpanjang tren buruk Persebaya di Liga 1 2019. Dalam delapan pertandingan teraktual, 'Bajul Ijo' hanya menang satu kali. Sementara, sisanya berakhir dengan empat hasil imbang dan tiga kekalahan.
Rangkaian hasil demikian membuat Persebaya tertahan di posisi tujuh klasemen sementara dengan raihan 18 angka. Tren buruk yang didapat Persebaya ini membuat Bonek--kelompok suporter Persebaya--kecewa.
Usai laga menghadapi Arema, Bonek melakukan demo di depan kantor marketing Surabaya. Tuntutan Bonek jelas, mereka ingin Persebaya diurus oleh orang yang tepat agar segera bangkit di Liga 1.
Tuntutan itu dijawab oleh manajemen. Melalui Presiden Persebaya, Azrul Ananda, mereka meminta maaf dan akan bertanggung jawab atas prestasi dari tim ibu kota Jawa Timur itu.
ADVERTISEMENT
"Ada banyak pihak yang menginginkan Persebaya. Mereka akan menggunakan banyak celah, mereka akan melakukan banyak gangguan. Tapi, kami akan jalankan tim ini sesuai apa yang kami lakukan selama ini. Seprofesional mungkin, sebaik mungkin. Dan ini adalah tugas kami sebagai manajemen," ujar Azrul dalam konferensi persnya.
Azrul Ananda Presiden Persebaya. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
"Jangan salahkan pemain, pelatih, karyawan saya yang lain. Salahkan Azrul. Saya yang akan membuat keputusan apa pun, ini adalah risiko saya. Saya harus membela dan melindungi teman-teman yang sudah berjuang dan membantu Persebaya," tambahnya.
Manajemen berjanji Persebaya bangkit di putaran kedua. Perombakan besar-besaran akan dilakukan untuk mengarungi sisa kompetisi.
Perubahan sudah dilakukan dengan memberhentikan Djadjang Nurdjaman dari kursi pelatih. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu dianggap tak bisa mengangkat penampilan tim.
ADVERTISEMENT
"Banyak hal yang harus dibenahi. Liga berevolusi terus, tidak tahu arahnya. Kalau Persebaya konsisten, bisa kuat, insya Allah akan tegak dengan cara profesional sesuai caranya sendiri," jelas Azrul.
Pesepak bola Persebaya Surabaya Damian Emanuel Lizio (kiri) bersama rekan setimnya melakukan selebrasi ketika berhasil mencetak gol dengan tendangan pinalti ke gawang Arema FC pada laga final leg 1 Piala Presiden 2019 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/4). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
"Kami pasti melakukan perombakan. Ini momen saat bekerja, tim sudah menyiapkan ini beberapa pekan lalu," tutupnya.
Pergerakan Persebaya di bursa transfer tengah musim memang sudah dimulai. Salah satu manuvernya adalah dengan mendatangkan topskorer mereka musim lalu, David da Silva.