news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Badai Telah Berlalu untuk Anthony Martial

22 Oktober 2018 16:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Martial mulai bisa diandalkan Manchester United. (Foto: Reuters/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Martial mulai bisa diandalkan Manchester United. (Foto: Reuters/Dylan Martinez)
ADVERTISEMENT
Jose Mourinho mengawali musim 2018/19 dengan serangan-serangan verbal yang dia alamatkan ke berbagai pihak. Salah satu pihak yang jadi sasaran tembak Mourinho ketika itu adalah Anthony Martial.
ADVERTISEMENT
Secara implisit, pelatih asal Portugal itu memberi label 'tidak profesional' kepada Martial. Penyebabnya, penyerang asal Prancis itu meninggalkan kamp pramusim Manchester United demi menunggui kekasihnya yang tengah melahirkan.
Kritikan tersebut dibalas oleh Martial. Lewat akun Twitter-nya, dia mengatakan bahwa keluarga adalah hal terpenting dalam hidupnya. Oleh karena itu, dia pun menempatkan kepentingan mereka di atas kepentingan klub yang dibelanya. Perseteruan ini sempat berujung pada denda dua pekan yang dijatuhkan manajemen kepada si pemain.
Martial pun akhirnya kesulitan mendapatkan tempat di skuat utama Manchester United. Dia baru dimainkan pada pertandingan pekan kedua menghadapi Brighton and Hove Albion di mana United kalah 2-3. Celakanya, di laga itu Martial tampil buruk. WhoScored memberi ponten 5,8 untuk penampilan eks pemain Monaco itu pada pertandingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah absen pada laga kontra Tottenham Hotspur dan Burnley, Martial baru kembali dimainkan Mourinho pada pertandingan menghadapi Watford. Namun, Martial tak berperan banyak di sana karena cuma bermain selama 19 menit.
Kontribusi Martial baru mulai terasa di pertandingan Liga Champions menghadapi Young Boys. Pada laga yang dimenangi United dengan skor 3-0 itu, Martial mencetak satu gol. Sejak itulah dirinya baru mulai mendapat kepercayaan lebih besar. Terlebih, Mourinho juga makin sering melakukan bongkar-pasang skuat akibat performa tim yang tak kunjung membaik.
Di tengah besarnya kepercayaan ini, Martial tetap tak luput dari kritik. Pada laga melawan West Ham United, 'Iblis Merah' kalah 1-3 dan setelah pertandingan itu Mourinho menyatakan ketidaksukaannya terhadap kemalasan Martial dalam bertahan. Akhirnya, pada pertandingan Liga Champions melawan Valencia, Martial pun harus rela kembali ke bangku cadangan.
ADVERTISEMENT
Segala ketidakberuntungan yang menimpa Martial itu mulai lenyap ketika dia turun pada laga melawan Newcastle United. Tampil selama 90 menit, pemain 22 tahun tersebut jadi salah satu pahlawan kemenangan United lewat golnya di menit ke-76 yang membuat skor jadi imbang 2-2. Alexis Sanchez akhirnya jadi penentu kemenangan The Red Devils melalui gol yang dia cetak di pengujung laga.
Performa menawan Martial di laga melawan The Magpies membuatnya kembali dapat kepercayaan untuk turun gelanggang di partai akbar menghadapi Chelsea. Pertandingan inilah yang akhirnya menjadi penegas kebangkitan Martial. Penyerang sayap kiri ini sukses mencetak dua gol dan hampir saja membawa United menang. Sayang, gol Ross Barkley di akhir-akhir laga membuat kedua tim harus puas berbagi angka.
ADVERTISEMENT
Selebrasi para pemain Manchester United untuk gol Anthony Martial. (Foto: Reuters/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi para pemain Manchester United untuk gol Anthony Martial. (Foto: Reuters/Dylan Martinez)
Dua gol ke gawang kiper termahal dunia, Kepa Arrizabalaga, itulah yang kini membuat Martial semringah dan mulai bersikap optimistis. Tak cuma itu, dia juga mengaku tak memiliki masalah dengan sang pelatih.
"Tidak ada ketegangan apa pun di antara kami sebelum pertandingan. Kami punya hubungan selayaknya pemain dan pelatih dan aku berharap itu bisa berlanjut supaya kami bisa memberi yang terbaik untuk Manchester United," kata Martial seperti dilansir ESPNFC.
"Sebelumnya, kami gagal menunjukkan performa terbaik. Namun, kami terus bekerja keras dan pertandingan [melawan Chelsea] ini menunjukkan kualitas kami yang sebenarnya. Kami ingin melanjutkan tren apik ini dengan tampil bagus di laga melawan Juventus (Rabu dini hari, red)," lanjutnya.
"Aku senang bisa mencetak gol ke gawang Chelsea, tetapi aku tetap tidak bahagia karena kami gagal menang. Kami layak menang, tetapi harus kebobolan di menit-menit akhir. Kami pun harus menerima konsekuensinya," tutup Martial.
ADVERTISEMENT