Bagi Mourinho, Situasi Pelik United Hanya Soal Hasil Akhir

3 September 2018 6:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mourinho terlalu reaktif di laga vs Liverpool. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho terlalu reaktif di laga vs Liverpool. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Laga melawan Burnley pada pekan keempat Premier League tak cuma memberikan kemenangan 2-0 bagi Manchester United, tetapi juga mengeluarkan Jose Mourinho dari situasi pelik.
ADVERTISEMENT
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Turf Moor, Minggu (2/9/2018) malam WIB, Romelu Lukaku menjadi protagonis bagi United berkat sepasang gol yang ia lesakkan pada menit 27 dan 44. Di luar dwigol itu, United tampil apik dan dapat menguasai jalannya laga.
Sebagai buktinya, mari tengok statistik yang disitat Whoscored. Sepanjang 90 menit laga, penguasaan bola skuat asuhan Mourinho itu mencapai 53,6% dan mampu melepaskan 21 upaya tembakan (berbanding 9 milik Burnley). Maka tak heran apabila Mourinho bersukacita melihat performa timnya.
"Sepuluh menit pertama adalah cerminan dari permainan kami. Kami bisa bermain cepat, kreatif, bahkan saya bisa mengatakan bahwa kami bermain dengan indah, tetapi kami kehilangan 3 peluang dalam 10 menit tersebut."
ADVERTISEMENT
"Kami akhirnya berhasil mencetak dua gol dan itu cukup untuk memenangi pertandingan. Seharusnya kami bisa cetak dua, tiga, empat, lima, enam (gol)," ucap Mourinho sebagaimana mengutip lama resmi klub.
Mourinho sadar bahwa kemenangan atas Burnley amat krusial baginya, tim, dan juga suporter. Dua kekalahan --dari Brighton and Hove Albion dan Tottenham Hotspur-- dalam tiga laga awal Premier League 2018/19 membikin para pendukung mereka geram.
Spanduk bertuliskan 'Ed Woodward a Specialist in Failure' yang diterbangkan jelang sepak mula Burnley vs United merupakan puncak dari kegeraman mereka terhadap manajemen, khususnya Ed Woodward, lantaran minimnya pembenahan yang dilakukan.
Kendati begitu, fans United sebenarnya tetap memberikan dukungan penuh kepada Mourinho. Chant 'Mourinho's red and white army' yang dinyanyikan suporter dari tribune stadion menjadi bukti.
ADVERTISEMENT
Aksi protes pendukung Manchester United. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes pendukung Manchester United. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
"Saya pikir, kami akan memenangi laga ini setelah kalah dari Spurs di Old Trafford. Kami kalah di rumah sendiri, jika fans beraksi buruk, tim akan kehilangan kepercayaan diri, tim akan mendapatkan tekanan pada laga-laga berikutnya. Dan itu akan semakin sulit bagi kami," kata Mourinho dilansir ESPNFC.
"Tapi, para pendukung kami mengerti bahwa kami tampil bagus, cuma hasilnya saja yang tak berpihak kepada kami. Jadi, itu bukan pekan yang menyedihkan."
"Saya minta maaf, (dalam beberapa laga) kami tak dapat mencetak banyak gol ketika sudah ada peluang di depan kami. Manajer tak lebih penting daripada tim. Karena manajer tak bermain di arena pertandingan," tutup sosok berusia 55 tahun itu.
ADVERTISEMENT